Guru dan Kepribadiannya Kajian Teori

Kata “prestasi” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti hasil yang telah dicapai telah dilakukan dan dikerjakan. 18 Anak didik merupakan seseorang yang sedang berkembang, memiliki potensi tertentu, dan dengan bantuan pendidik ia mengembangkan potensinya tersebut secara optimal. Untuk mengetahui siapa anak didik perlu dipahami bahwa, ia sebagai manusia yang sedang berkembang menuju ke arah kedewasaan memiliki beberapa karakteristik. Menurut Tirtarahadja, mengemukakan empat karakteristik yang dimaksud yaitu : a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan makhluk yang unik. b. Individu yang sedang berkembang. c. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi. d. Individu yang memiliki kemampuan untuk sendiri. 19 Menurut Morgan dalam buku Introductionto Psychology mengemukakan, “ Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.” 20 Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari proses pembelajaran dan dituangkan dalam bentuk nilai dari mata pelajaran yang didapat, dan hal ini merupakan suatu bentuk perubahan. Prestasi belajar merupakan suatu hal yang dibutuhkan siswa untuk mengetahui kemampuan yang diperolehnya dari suatu kegiatan yang disebut belajar. Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar adalah perubahan pada hasil yang telah dicapai dari proses belajar mengajar. Jadi 18 Departemen Pendidikan Nasional. op. cit., h. 1101. 19 Uyoh Sadulloh, M.Pd, dkk, Paedagogik, Ilmu Mendidik, Bandung: Alfabeta, 2011, h. 86, 135-136 20 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Karya CV Bandung, 1985, h. 80-81. untuk mendapatkan bentuk perubahan dari hasil proses belajar mengajar harus melalui dari beberapa faktor tertentu baik dari dalam diri indivitu itu sendiri maupun dari luar individu tersebut. Proses ini tidak dapat dilihat karena bersifat psikologis kecuali seseorang telah berhasil dalam belajar. Maka dari itu proses belajar selalu terjadi dalam diri seseorang dan dapat dilihat dari hasilnya, contohnya dari tidak tahu menjadi tahu. Prestasi belajar dapat dipengaruhi berbagai macam faktor sehingga prestasi belajar yang optimal sulit untuk didapatkan. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang telah diuraikan oleh Noehi Nasution yaitu: Bagan di atas adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. 21 Dalam hidup anak didik, mereka tidak akan bisa menghindar dari lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya. Dari kedua lingkungan ini mempunyai pengaruh yang signifikan dalam proses belajar dan hasil belajar 21 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002, Cet. Pertama, h. 143 Lingkungan Alami Sosial budaya Instrumental Kurikulum Program Sarana Fasilitas Guru Dalam Fisiologis Psikologis Kondisi Fisiologis Minat Kecerdasan Bakat Kemampuan Kognitif Motivasi Kondisi Pancaindra Unsur Luar anak didik terutama di sekolah. Dari uraian di atas maka akan dijelaskan sebagai berikut :

a. Faktor Lingkungan

1 Lingkungan Alami Lingkungan hidup adalah lingkungan di mana anak didik tinggal di dalamnya. Lingkungan hidup yang bersih merupakan hal terpenting bagi anak didik sedangkan jika terjadi pencemaran lingkungan maka itu adalah suatu hal yang buruk bagi anak didik. 2 Lingkungan Sosial Budaya Anak didik juga merupakan anggota masyarakat yang tidak bisa lepas dari ikatan sosial. Menurut Djamarah, “Lahirnya peraturan di sekolah bertujuan untuk membentuk perilaku anak didik yang menunjang keberhasilan belajar di sekolah. Lingkungan sosial budaya di luar sekolah ternyata sisi kehidupan yang mendatangkan problem tersendiri bagi kehidupan anak didik di sekolah. ” 22

b. Faktor Instrumental

1 Kurikulum Kurikulum adalah plan for learning yang merupakkan unsur substansial dalam pendidikan, karena tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak dapat berlangsung. Muatan kurikulum akan mempengaruhi intensitas dan frekuensi belajar anak didik. 2 Program Setiap sekolah pastti mempunyai program pendidikan. Program pendidikan disusun untuk dijalankan demi kemajuan pendidikan. Berhasil atau tidaknya pendididkan di sekolah tergantung pada baik atau tidaknya program pendidikan yang dirancang. 3 Sarana dan Fasilitas Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Salah satu sarana yang menjadi kepentingan bagi proses pendidikan yaitu salah satu syarat untuk memiliki gedung sekolah, karena hal tersebut menjadi kebutuhan anak 22 Ibid., h. 143-145 didik agar terjadi proses belajar mengajar yang efektif dan mendapatkan suasana belajar yang kondusif. Selain sarana fasilitas juga kelengkapan sekolah yang tidak bisa diabaikan, karena untuk mendapatkan pendidikan yang optimal kebutuhan anak didik harus diutamakan salah satunya dengan menyediakan perpustakaan bagi anak didik. Dengan adanya fasilitas belajar yang lengkap diharapkan kegiatan belajar anak didik lebih bergairah dan dapat meningkatkan prestasi belajar anak didik jadi lebih optimal. 4 Guru Menurut Djamarah, “Guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan. Jika hanya ada anak didik dan tidak ada guru maka proses belajar mengajar tidak akan bisa terlaksana. Jangankan tidak adanya guru, kekurangan guru saja itu sudah jadi masalah dalam proses belajar mengajar. ” 23

c. Kondisi Fisiologis

1 Kondisi Fisiologis Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang dalam keadaan lelah. Begitu pula dengan anak yang kekurangan gizi akan berbeda belajarnya dengan anak yang tidak kekurangan gizi. 2 Kondisi Panca Indra Menurut Noehi , “Hal yang tidak kalah pentingnya adalah kondisi panca indra, terutama mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar. ” 24 Karena pentingnya penglihatan dan pendengaran inilah maka lingkungan pendidikan orang formal melakukan penelitian untuk menemukan bentuk dan cara penggunaan alat peraga yang dapat dilihat dan didengar. 23 Ibid., h. 146-151 24 Ibid., h. 156

Dokumen yang terkait

Upaya Guru dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Fiqih di Madrasah Aliyah Manaratul Islam

0 4 103

Pengaruh guru dalam mengelola kelas dengan prestasi belajar (Bidang study fiqih) dalam proses belajar mengajar: suatu studi di MTSN II Pamulang

0 8 108

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI AFEKTIF SISWA SMP NEGERI 2 KARTASURA KABUPATEN Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Potensi Afektif Siswa SMP Negeri 2 Kartasura Kabupaten Sukoharjo (Studi Kasus Pada

0 1 15

PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI AFEKTIF SISWA SMP NEGERI 2 KARTASURA KABUPATEN Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Potensi Afektif Siswa SMP Negeri 2 Kartasura Kabupaten Sukoharjo (Studi Kasus Pada

0 2 12

Motivasi Guru Fiqih Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di MTs. Nurul Huda Pule Trenggalek - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA MTS SALAFIYAH KEREK.

0 5 119

Korelasi Antara Penggunaan Media Pembelajaran Guru Dengan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqih di MTs Negeri Aryojeding Tahun 2014 / 2015 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 15

PENGARUH PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus Siswa Kelas VIII di MTs NU PUTRA 2 Buntet Pesantren Cirebon) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 17