Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Kreativitas tidak selalu dimiliki oleh guru berkemampuan akademik dan kecerdasan yang tinggi. Hal ini dikarenakan kreativitas tidak hanya
membutuhkan keterampilan
dan kemampuan,
kreativitas juga
membutuhkan kemauan atau motivasi. Keterampilan, bakat, dan kemampuan tidak langsung mengarahkan seseorang guru melakukan
proses kreatif tanpa adanya faktor dorongan atau motivasi.
6
Hurlock mengemukakan ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kreativitas, yaitu:
a. Waktu
b. Kesempatan menyendiri
c. Dorongan
d. Sarana
e. Lingkungan yang memacu kreativitas
f. Hubungan antara anak dan orang tua yang tidak posesif
g. Cara mendidik anak
h. Kesempatan untuk memperoleh pengetahuan
7
Pada mulanya, kreativitas dipandang sebagai faktor bawaan yang hanya dimiliki oleh individu tertentu. Dalam perkembangan yang selanjutnya
ditemukan bahwa kreativitas tidak berkembang secara otomatis tapi membutuhkan rangsangan dari lingkungan.
Utami Munandar mengemukakan ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kreativitas, yaitu:
a. Usia
b. Tingkat pendidikan orang tua
c. Tersedianya fasilitas
d. Penggunaan waktu luang
8
Guru kreatif seharusnya tidak menghabiskan waktu hanya dengan menjelaskan materi di depan peserta didik saja. Namun, ia akan
mengalokasikan sebagian besar waktunya untuk melakukan berbagai aktivitas yang melibatkan peserta didik. Waktu yang panjang tersebut bisa
dimanfaatkan untuk memberi kesempatan pada peserta didik untuk bertanya, berkomentar, mengadakan diskusi dengan kelompoknya, atau melakukan
kegiatan lain. Bila cara belajar seperti itu diterapkan di kelas, peserta didik
6
Ahmad, op. cit., www.bakharuddin.net akses
internet pada tanggal 16 Oktober 2012, jam 16.25
7
Beni S. Ambarjaya, Model-model Pembelajaran Kreatif, Bandung: Tinta Emas, 2008, h. 56
8
Asrori, op. cit., h. 74
akan nyaman berada di kelas. Di tangan guru kreatif inilah seharusnya peserta didik mendapatkan pendidikannya.
Ada beberapa alasan mengapa guru harus kreatif, diantaranya adalah : a.
Dengan mengajar penuh kreativitas, peserta didik akan tertarik pada apa yang diajarkan olehnya.
b. Pelajaran yang diajarkan oleh guru akan menjadi menarik.
c. Peserta didik akan bersemangat belajar.
d. Guru mampu memberikan inspirasi yang beragam kepada peserta didik
tentang berbagai persoalan dan model pemecahannya. e.
Kreativitas guru mengajar akan menjadikan peserta didik menjadi individu yang mampu mewujudkan diri sepenuhnya melalui ide-ide
yang mereka hasilkan. f.
Proses belajar mengajar akan menjadi lebih menyenangkan. g.
Peserta didik akan menjadi lebih mandiri. h.
Peserta didik akan menjadi lebih mudah memecahkan masalah. i.
Peserta didik akan menjadi lebih senang menghadapi tantangan. j.
Dapat mendatangkan kepuasan bagi guru dan peserta didik.
9
Belajar menyenangkan sering diabaikan dalam proses belajar mengajar. Padahal kalau menilik dari segi psikologis, belajar yang dilakukan dengan
perasaan senang akan menghasilkan kualitas belajar yang baik. Namun, yang sering kita temui sekarang adalah suasana kelas yang kaku dan menakutkan.
Suasana tersebut malah akan membuat peserta didik takut dan tertekan ketika belajar. Keadaan seperti ini akan membuat proses belajar menjadi sia-sia.
Supaya proses belajar tidak berakhir sisa-sia, sebaikanya proses belajar dilakukan dalam suasana yang menyenangkan. Dengan suasana yang
menyenangkan, peserta didik akan memahami materi yang disampaikan, dan mereka tidak lagi takut ketika ingin menanyakan sesuatu.