MTsN Tangerang 2 Pamulang menjadi sekolah lanjutan dalam meneruskan pendidikannya dikarenakan dia ingin sekali memperdalam pengetahuannya
dalam ilmu agama, sekolah juga tidak terlalu jauh dari rumah dan sekolah ini sudah termasuk sebagai sekolah MTs terbaik di Pamulang. Subjek 4 ini
memiliki anggota keluarga sebanyak 4 empat orang yang terdiri dari kedua orangtua yang masih lengkap dan kedua adiknya. Ayahnya bernama Nurdin
yang bekerja sebagai PNS dan ibunya bernama Hikmatur Rodiyah yang bekerja sebagai seorang guru TK.
5
Subjek 5 adalah siswa dari kelas VIII BP1, lahir di Jakarta pada tanggal 21 Agustus 2000 dan tinggal di Jl. Muttaqin Blok DF11 No. 7 RT.002010
Villa Pamulang. Latar belakang pendidikan subjek 5 yaitu berawal dari tingkat pendidikan taman kanak-kanak di TK Nurul H, kemudian
melanjutkan sekolah nya ke jenjang sekolah dasar di SD Nuruh H, setelah lulus dari tingkat sekolah dasar subjek 5 memilih untuk melanjutkan jenjang
pendidikannya di MTsN Tangerang 2 Pamulang. Subjek 5 ini memiliki alasan tersendiri dia memilih MTsN Tangerang 2 Pamulang karena subjek 5 merasa
bahwa MTsN Tangerang 2 Pamulang adalah satu-satunya madrasah tsanawiyah terbaik di wilayah Tangerang Selatan, selain itu subjek 5 juga
ingin menambah pengetahuannya tentang pelajaran agama, maka dari itu subjek 5 merasa sekolah ini adalah sekolah yang tepat untuk mewujudkan
keingintahuannya itu. Subjek 5 terdiri dari 3 bersaudara yaitu kedua orangtua dan 2 orang adik. Ayahnya bernama Ahmad Royani yang berprofesi sebagai
seorang dosen di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan ibunya bernama Umie Kalsum yang hanya bekerja sebagai ibu rumah
tangga.
6
2. Data Tambahan
Data tambahan di sini yaitu berupa data pendukung yang di dapat dari data tertulis, hasil dokumentasi berupa foto-foto, lembar hasil dari nilai akhir
5
Hasil Wawancara dengan subjek 4, siswa kelas VIII BPI MTsN Tangerang 2 Pamulang, Pada hari Kamis Tanggal 11 September 2014.
6
Hasil Wawancara dengan subjek 5, siswa kelas VIII BPI MTsN Tangerang 2 Pamulang, Pada hari Kamis Tanggal 11 September 2014.
siswa pada ujian akhir semester genap yang dapat menjadi bukti prestasi belajar siswa pada pembelajaran Fiqih.
Adanya data utama dan data tambahan di sini karena peneliti bermaksud menjadikan data tambahan sebagai pembanding dari data utama
yang dimaksud. Namun data yang paling utama digunakan oleh peneliti adalah data dari hasil observasi karena peneliti melakukan pengamatan secara
langsung sehingga hasil yang ditulis tidak dapat direkayasa. Hasil dari observasi juga didampingi dengan hasil foto dokumentasi selama proses
pembelajaran berlangsung.
B. Pembahasan
Ada beberapa hasil penelitian yang penting untuk dibahas lebih lanjut. Dalam pembahasan ini, hasil penelitian akan dibahas dengan menganalisis
data berdasarkan kajian pustaka yang telah ada dan hasil temuan di lapangan. Dari hasil temuan di lapangan peneliti mengambil dari beberapa hasil
penelitian yang dilakukan yaitu penelitian pertama dengan cara observasi yang dilakukan sebanyak dua kali yaitu observasi pertama pada hari Kamis
tanggal 22 Mei 2014 dan observasi kedua pada hari Kamis tanggal 11 September 2014, penelitian kedua yaitu dengan wawancara siswa dan guru
Fiqih dan yang terakhir yang dengan data pendukung yaitu dari hasil dokumentasi. Pembahasan tersebut sebagai berikut:
1. Kreativitas Guru dalam Proses Pembelajaran dan Respon
Siswa
Pada saat observasi pertama dan kedua saya sebagai peneliti masih tetap meneliti secara keseluruhan kegiatan pengajaran guru dan kegiatan
belajar siswa di kelas selama proses pembelajaran Fiqih. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kreativitas pengajaran guru Fiqih dan respon yang
diberikan siswa dalam pengajaran yang diberikan guru tersebut di MTsN Tangerang 2 Pamulang oleh ibu Midahwati, S.Ag, MA yang sudah mengajar
di sekolah ini selama 11 tahun.
7
Observasi ini dilakukan pada hari Kamis, tanggal tanggal 22 Mei 2014 di ruang kelas. Jam pembelajaran Fiqih
berlangsung pada pukul 08.30 sampai 09.30 WIB. Pada saat jam pelajaran dimulai guru datang ke dalam kelas, selanjutnya inilah yang dalam proses
pembelajaran yang dapat penulis deskripsikan sebagai berikut: a.
Kegiatan awal
Gambar 4.1 Siswa yang Masih Belum Siap Mengikuti Pelajaran
Pada saat guru masuk ke kelas guru menenangkan siswanya terlebih dahulu karena ada beberapa siswa yang masih terlihat belum siap untuk
menerima pelajaran. Setelah semua siswa bersiap guru memberikan salam, siswa menjawab salam dengan bersama-sama. Kemudian guru menuju
tempat duduknya dan mengambil absen dan segera mengabsen siswa dengan cara memanggil nama siswanya satu persatu kebetulan pada hari itu tidak ada
siswa yang tidak hadir. Setelah guru selesai mengabsen siswa sebelum guru memulai materi baru, guru bertanya kepada siswa tentang materi pada
minggu sebelumnya dengan cara bermain game tepuk tangan dengan kata kunci menyebutkan pagi, siang, sore dan malam, yaitu :
1 Pagi: tepuk sekali
2 Siang: tepuk dua kali
3 Sore: tepuk tiga kali
4 Malam: tepuk sekali
7
Hasil Wawancara dengan Guru Fiqih, Pada Hari Kamis Tangal 11 September 2014
Gambar 4.2 Siswa yang Terrlihat Masih Mengobrol
Tapi pada saat guru hendak memulai permainannya ada beberapa siswa yang masih mengobrol dengan temannya, dengan tegas dan cepat guru segera
menenangkan siswa yang masih mengobrol hingga semua siswa telah siap menerima pelajaran. Sebelum memulai permainan guru membuka pelajaran
hari itu dengan membaca Basmalah bersama-sama, setelah selesai guru pun memulai permainannya dan baru beberapa kali dimulai sudah ada siswa yang
salah menepuk tangannya sehingga ia disuruh berdiri dan memperkenalkan namanya kepada semua teman-temannya, setelah itu guru memberikan
pertanyaan. Hampir semua siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan guru dan jika siswa tidak dapat menjawab siswa diperbolehkan mendapat
bantuan dengan cara menunjuk teman yang lain untuk memberi tahunya tapi tidak sepenuhnya hanya bagian yang tidak diketahuinya saja, jika siswa telah
merasa terbantu maka siswa yang diberi pertanyaan wajib menyelesaikan jawabannnya kembali. Setelah itu guru melanjutkan permainannya lagi untuk
mendapatkan siswa selanjutnya yang salah.
Gambar 4.3 Permainan Guru Bersama Siswa
Permainan yang diberikan guru cukup menarik karena siswa sangat bersemangat, mereka juga memperhatikan teman yang lainnya karena jika
ada teman yang salah dalam permainan mereka sangat senang dan langsung memberitahukan kepada guru agar temannya segera dihukum dengan diberi
pertanyaan. Selain mengajukan pertanyaan perindividu guru juga menanyakan bacaan sujud sahwi secara kelompok kepada siswa karena siswa
duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing dan terlihat semua siswa fasih dan tidak ada yang tidak hafal. Metode yang digunakan guru dalam
hafalan bacaan sujud sahwi ini bukan menyuruh siswanya menghafal pada apa yang ada dibuku melainkan diibaratkan pada barang, contohnya ada 10
meja dan setiap satu kalimat diibaratkan pada 1 meja dan siswa bisa menghafal bacaan sujud sahwi dalam waktu kurang lebih 10 menit.
Pada kegiatan awal ini, peneliti sudah dapat melihat bahwa adanya kreativitas mengajar guru dalam mengembangkan prestasi belajar siswa dan
respon yang diberikan siswa sangat baik karena tidak ada siswa yang mengantuk di kelas, siswa juga sangat antusias ketika bermain game dan
tidak ada siswa yang tidak mau menjawab atau malu untuk berdiri di depan teman-temannya. Tujuan dari dilakukannya game ini adalah agar melatih
keberanian siswa untuk tidak malu berbicara di depan kelas atau di depan banyak orang dan sudah terbukti tujuan yang diinginkan itu telah tercapai.
b. Kegiatan inti
Gambar 4.4 Guru Memberikan Tugas Kepada Siswa