Berikut Flowsheeturaian proses Departemen Cut Up dapat dilihat pada Gambar 2.2
Gambar 2.2 Flowsheet Uraian Proses pada Departemen Cut Up
2.6.2.2 Further Production
Berikut merupakan uraian proses produksi pembuatan further pada PT Charoen Pokphand Indonesia:
1 Tahap pertama yang dilakukan yaitu petugas produksi menyiapkan formula
untuk pembuatan suatu macam produk further nugget dimana petugas mempersiapkan komposisi seasoning bahan baku berupa tepung dan premix
bumbu dari produk yang akan diproduksi. 2
Selain mempersiapkan seasoning dan premix yang dibutuhkan, petugas juga membuat campuran emulsi yaitu campuran dari kedelai dan air dengan
menggunakan mesin bowl cutter. Fungsi dari penggunaan emulsi yaitu untuk mengenyalkan adonan.
3 Daging segar hasil olahan pada departemen cut updimasukkan ke dalam chill
room untuk didinginkan. Dari chillroom, petugas melakukan proses grinding
daging yaitu proses untuk menggiling daging menjadi halus. Proses grinding dilakukan dengan menggunakan mesin autogrind.
4 Langkah berikutnya yaitu mencampur semua adonan yang telah dipersiapkan
seperti seasoning, premix, daging giling, dan emulsi dengan air dan nitrogen. Proses mixing tersebut menggunakan mesin unimix dengan kapasitas
produksi 250 kg. 5
Setelah semua adonan tercampur, langkah berikutnya yaitu melakukan forming pencetakan adonan. Terdapat berbagai cetakan yang dipergunakan
tergantung dengan jenis produk yang akan diproduksi. Proses forming dilakukan dengan menggunakan mesin reforfomer.
6 Adonan yang telah dibentuk tadi selanjutnya dibaluri dengan tepung
breadcrumb atau biasa disebut tepung roti. 7
Proses selanjutnya yaitu proses penggorengan. Proses penggorengan terbagi menjadi dua yaitu proses precook dan cook. Pada proses precook adonan
digoreng setengah matang, selanjutnya masuk pada proses cook adonan digoreng hingga benar – benar matang. Proses precook dan cook dilakukan
pada mesin fryer. 8
Selanjutnya petugas menyeleksi produk yang telah jadi apakah defect atau tidak. Apabila produk tersebut defect akan dilakukan rework pada mesin
unimix, yaitu dicampur lagi dengan adonan-adonan yang lain. Produk defectyang direworkmempunyai batasan jumlah pada tiap batch maksimal
sebanyak 5.
9 Langkah berikutnya yaitu memasukkan adonan pada mesin insulated quick
freeze IQF untuk dibekukan. Setelah itu adonan dijalankan oleh conveyormenuju televator untuk dinaikkan menuju mesin MHW. Pada mesin
MHW adonan ditakar sesuai dengan ukuran per kemasan. 10 Selanjutnya proses packaging dimana adonan yang telah sesuai takaran tadi
dikemas pada kemasan plastic menggunakan mesin Kawasima. 11 Langkah berikutnya yaitu menimbang kemasan menggunakan mesin check
weighter, apabila ukuran berat yang tertera tidak sesuai maka produk tersebut akan secara otomatis dipisahkan. Produk yang terpisah tadi dilepas kembali
kemasannya lalu dijalankan pada conveyor untuk melalui proses penakaran ulang pada mesin MHW.
12 Apabila produk tersebut sudah sesuai beratnya dengan spesifikasi, maka kemasan – kemasan produk tadi dikemas dalam carton box dan selanjutnya
ditransfer ke warehouse finished product. Berikut merupakan flowchartproses produksi pembuatan nugget pada PT
Charoen Pokphand Indonesia dapat dilihat pada Gambar 2.3
Start
Membua t campuran emulsi Menyiapkan kuantitas sea sonig dan
premix sesua i formula Melakukan proses grinding daging
Melakukan proses mixing emulsi, seasoning premix, daging giling,
air,dan nitrogen Melakukan forming a donan
Melapisi a donan ya ng telah dibent uk denga n tepung breadcrumb
Melakukan proses precook a donan Melakukan proses cook adonan
Menyeleksi nug get apa kah defect atau t idak
Tidak Ya
Melakukan proses frozen nugget Melakukan proses penaka ran nugget
Melakukan proses pa cka ging nug get ke dalam kemasan plastik
Melakukan pengukura n berat produk apakah sesuai at au tidak
Ya Tidak
Melakukan proses pa cka ging produk jadi nugg et ke dalam carton box
End
Gambar 2.3 Flowchart Proses Produksi Pembuatan Nugget
2.6.2.3 Sausage Production