Menetapkan Hubungan antara Karakteristik Teknis dengan Part Kritis

5.2.8.4 Menetapkan Hubungan antara Karakteristik Teknis dengan Part Kritis

Langkah selanjutnya dalam penyusunan matriks design deployment adalah membandingkan hubungan antara part kritis dengan karakteristik teknis. Penentuan hubungan antara part kritis dan karakteristik teknis ini menggunakan matriks hubungan. Tingkat hubungan antara masing-masing part kritis yang ada menggunakan simbol sebagai Nilai 9 : menunjukkan hubungan yang kuat Nilai 3 : menunjukkan hubungan yang sedang Nilai 1 : menunjukkan hubungan yang lemah Nilai 0 : menunjukkan tidak ada hubungan sama sekali Penetapan nilai yang menyatakan tingkat hubungandiperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner dengan pihak produsen pakaian pelindung dingin pendukuungPenetapan nilai yang menyatakan tingkat hubungan dapat dilihat pada Gambar 5.30 D aya s er ap ba h an inne r l ay er K om pos is i L ay er D im ens i pa rka D aya t ah an a ir out er lay er D es ai n ka nt ong Akurasi Dimensi 1 1 9 3 Standarisasi Bahan Penyusun 9 9 1 9 1 Durability Product 3 3 1 9 1 Stabilitas Desain Produk 9 9 1 9 3 Biaya Pembuatan 9 3 1 9 3 Sumber: Pengolahan data Gambar 5.30 Hubungan Antar Karakteristik Teknis dan Part Kritis Pakaian Pelindung Dingin 5.2.8.5 Membangun Matriks House of Quality HOQ Pakaian Pelindung Dingin Fase II Sebelum membangun house of quality HOQ perlu dihitung ukuran kinerja dari HoQ yang terdiri dari tiga aspek yaitu tingkat kesulitan, tingkat kepentingan dan perkiraan biaya. a. Penentuan tingkat kesulitan Tingkat kesulitan ditentukan dari hubungan karakteristik teknis. Perhitungan dilakukan dengan menterjemahkan semua bobot nilai hubungan kemudian membagi bobot dari tiap-tiap karaktertistik teknik dengan jumlah bobot tadi. Kemudian, tingkat kesulitan diberikan berdasarkan rentang persentase yang diperoleh. Besar nilai tingkat kesulitan dapat dihitung dengan cara menghitung terlebih dahulu total bobot untuk masing-masing hubungan antara sesama part kritis. Sebagai contoh perhitungan tingkat kesulitan part kritis daya serap bahan inner layer: Bobot untuk daya serap bahan inner layer = 4 + 0 + 0 + 3 = 7 Tingkat Kesulitan Tingkat Kesulitan untuk daya serap bahan inner layer = 4 21 59 , 20 100 34 7 ≈ ≈ = × c. Penentuan derajat kepentingan Besar nilai derajat kepentingan dapat dihitung dengan cara menghitung terlebih dahulu total bobot untuk masing-masing hubungan antara karakteristik teknik dengan part kritis. Perhitungan derajat kepentingan untuk karakteristik teknis dengan part kritis menggunakan rumus : Derajat Kepentingan untuk daya serap bahan inner layer = 27 72 . 26 100 116 9 9 3 9 1 ≈ = × + + + + d. Perkiraan biaya Faktor tingkat kesulitan dijadikan sebagai dasar perkiraan biaya karena semakin sulit suatu part kritis dibuat, akan semakin mahal pula alokasi biayanya. Perkiraan biaya dinyatakan dalam persen dan dipengaruhi berbagai pertimbangan dari si perancang sendiri. Total bobot tingkat kesulitan dari part kritis alat yaitu, sebagai berikut : = 4 + 5 + 2 + 4 + 4 = 19 Perkiraan biaya untuk daya serap bahan inner layer = 21 05 . 21 100 19 4 ≈ = × Penentuan tingkat kesulitan, derajat kepentingan dan perkiraan biaya dapat dilihat pada Tabel 5.61 Tabel 5.61Penentuan Tingkat Kesulitan, Derajat Kepentingan dan Perkiraan Biaya QFD Fase II Tingkat Kesulitan 4 5 2 4 4 Perkiraan Biaya 21 26 11 21 21 Derajat Kepentingan 27 22 11 31 9 Sumber: Hasil Pengolahan Data Berdasarkan data-data yang telah didapatkan pada langkah-langkah sebelumnya, selanjutnya dibuat matriks house of quality HOQ. Adapun QFD fase II desain pakaian pelindung dingindilihat pada Gambar 5.31 Akurasi Dimensi Standarisasi bahan penyusun Stabilitas Desain Produk Biaya Pembuatan Derajat Hubungan : V = Hubungan poitif kuat =4 √ = Hubungan positif sedang =3 x = Hubungan negatif sedang =2 X = Hubungan negatif kuat =1 - = Tidak ada Hubungan = 0 Tingkat Kesulitan Derajat Kepentingan Perkiraan Biaya TECHNICAL REQUIREMENTS 1 1 9 3 9 4 5 9 1 9 1 3 3 3 1 9 1 4 9 3 1 9 3 3 9 9 1 9 3 4 27 5 22 2 11 4 4 21 26 11 31 21 9 21 Durability Product √ Daya serap bahan inner layer Dimensi parka Komposisi layer Daya tahan air outer layer Desain kantong V - - - √ V - - √ √ Dimensi Parka PART KRITIS Sumber: Hasil Pengolahan Data Gambar 5.31 QFD Fase II Desain Pakaian Pelindung Dingin Hasil tingkat kesulitan, derajat kepentingan dan perkiraan biaya pada QFD fase II menunjukan bahwa tingkat kesulitan, derajat kepentingan dan perkiraan biaya tertinggi terdapat pada part kritis daya tahan air outer layer, daya serap bahan inner layer dan komposisi layer. Part kritis daya tahan air outer layer, daya serap bahan inner layer dan komposisi layer merupakan informasi mengenai masalah yang akan dilakukan perbaikan nilai dengan menggunakan metode value engineering.

5.2.9 Menentukan Peningkatan Mutu Desain Pakaian Pelindung DinginPekerja