mengakibatkan rasa sesak, kotor keringat karena panas. Kelembaban relatif sedikit banyak dipengaruhi oleh faktor angin, sehingga kaitannya dengan tata letak
bangunan perlu dipikirkan pengaliran udara yang bisa menembus unsur bangunan secara terus menerus, agar kelembaban tidak terlalu rusak. Hal ini hanya dapat
dicapai dengan mengatur jarak bangunan dengan yang lain, sehingga tercipta aliran udara.
3.2.3 Pergerakan Udara
Pergerakan udara adalah suatu gerakan yang terjadi disebabkan oleh pemanasan lapisan-lapisan udara yang berbeda-beda, yang mempengaruhi tingkat
kecepatan angin. Skalanya berkisar mulai dari angin sepoi-sepoi sampai angin topan. Hal-hal yang berpengaruh dan menentukan gerakan udara, yaitu:
1. Gerakan udara merupakan faktor perencanaan yang penting karena mempengaruhi kondisi iklim, baik untuk skala rumah maupun kota. Gerakan
udara menimbulkan pelepasan panas pada permukaan kulit oleh penguapan. 2. Semakin besar kecepatan udara, semakin besar panas yang hilang, tetapi ini
hanya terjadi jika temperatur udara lebih rendah dari temperature kulit. Bentuk topografi yang berbukit, vegetasi dan bangunan dapat berpengaruh
membelokkan gerakan udara. Penelitian menunjukkan bahwa kecepatan angin di permukaan jalan rata-rata hanya 13 dari kecepatan angin pada
landscape terbuka. Arah angin sangat menentukan orientasi bangunan.
3.2.4 Metabolisme
Metabolisme adalah energi yang dilepaskan dalam proses oksidasi tubuh yang tergantung pada aktivitas menggunakan otot. Biasanya, semua aktivitas otot
dikonversi untuk memanaskan badan, tetapi selama dengan melakukan pekerjaan fisik yang berat perbandingan ini mencapai 75. Jika, sebagai contoh, orang naik
ke atas gunung, sebagian dari energi digunakan dan sebagian disimpan didalam tubuh dalam bentuk energi potensial.
Secara umum, metabolisme diukur dalam met 1 met = 58,15 Wm
2
dari permukaan badan. Satu orang dewasa normal mempunyai suatu area permukaan
1,7 m
2
dan seseorang dalam kenyamanan termal tingkat aktivitas 1 met dijumpai kehilangan panas heat loss kira-kira 100W.
3.2.5 Pakaian Clothing
Standar ASHRAE 55-1981 mengenai “Thermal Environmental
Conditions for Human Occupancy” telah menspesifikasikan kondisi lingkungan termal yang dapat diterima oleh kebanyakan orang pada tingkat aktivitas dan
insulasi yang berbeda. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mengetahui jenis pakaian yang memberikan jumlah insulasi yang berbeda. Maka dari itu handbook
standar ASHRAE berisi daftar nilai-nilai insulasi untuk jenis pakaian yang dipilih dan sebuah cara untuk memperkirakan total insulasi pakaian yang dipakai
keseluruhan. Pakaian merupakan faktor yang mempengaruhi kenyamanan termal
manusia ketika dalam melakukan pekerjaan sehingga pada akhirnya dapat
mempengaruhi performansi. Berikut merupakan skema hubungan antara kondisi lingkungan, pakaian dan performansi manusia.
Sumber : Ralph F. Goldman 2007
Gambar 3.1 Skema Hubungan Kondisi Lingkungan dengan Performansi
Pakaian bukanlah sebuah lempengan datar, tetapi terdiri dari bagian- bagian lengan, tubuh, celana panjang dan lain-lain. Dikarenakan pakaian memiliki
kelengkungan, lapisannya akan memiliki luas permukaan yang lebih besar daripada permukaan kulit. Ketika arus panas yang sama mengalir melalui lapisan
pakaian tertentu meninggalkan lapisan kulit, resistansi nyata pakaian tersebut dirumuskan dengan :
�
′
=
���� ���� ���� ℎ��� ����
� m.KW…………………………………………..1 Sementara pengukuran resistansi termal dijelaskan dalam satuan m
2
.KW dimana 1 m
2
.KW = 6.45 clo. Dimana resistansi termal dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Rc =
Im x Re B
m
2
.KW……………………………………………………….2 Dimana:
Rc = resistansi termal
Re = resistansi uap air m
2
.mbarW Im
= indeks permeabilitas range 0 sampai 1 B
= lewis factor 0.6 mbarK
Pakaian mengurangi kehilangan panas tubuh. Oleh karena itu, pakaian digolongkan menurut insulasinya. Satuan yang biasa digunakan untuk mengukur
insulasi pakaian adalah Clo unit, tetapi yang lebih teknis adalah satuan unit m
2o
KW dimana juga dapat dilihat 1 Clo = 0,155 m
2o
KW. skala Clo dirancang sedemikian sehingga seorang orang telanjang mempunyai nilai Clo sama dengan
0,0 dan seorang yang memakai satuan pakaian resmi khas mempunyai nilai Clo sama dengan 1,0.
Nilai Clo dapat dihitung jika pakaian seseorang dan nilai Clo untuk pakaian individu dikenal, dengan sederhana ditambahkan semua nilai-nilai Clo
tersebut. Memperoleh nilai Clo melalui hitungan yang secara normal memberi suatu nilai yang cukup teliti. Adapun nilai I
clo
dari beberapa jenis pakaian dapat dilihat pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Nilai I
clo
Berbagai Jenis Pakaian
Clothing Insulation
Clothing Insulation
Clo m
2
KW Clo
m
2
KW
Nude Coveralls
Daily wear, belted 0.49
0.076 Underwear
– pants Pantyhose
0.02 0.003
Work 0.5
0.078 Panties
0.03 0.005
Jacket Vest
0.13 0.02
Briefs 0.04
0.006 Light summer jacket
0.25 0.039
Pants 12 long legs made of wool
0.06 0.009
Smock 0.3
0.047 Pants long legs
0.1 0.016
Jacket 0.35
0.054 Underwear
– shirts Bra
0.01 0.002
Coats and overjackets
and overtrousers
Overalls multi- component
0.52 0.081
Shirt sleeveless 0.06
0.009 Down jacket
0.55 0.085
T-shirt 0.09
0.014 Coat
0.6 0.093
Tabel 3.1 Nilai I
clo
Berbagai Jenis Pakaian Lanjutan
Clothing Insulation
Clothing Insulation
Clo m
2
KW Clo
m
2
KW
Underwear – shirts
Shirt with long sleeves
0.12 0.019
Coats and overjackets
and overtrousers
Parka 0.7
0.109 Half-slip in nylon
0.14 0.022
Sundries Socks
0.02 0.003
Shirts Tube top
0.06 0.009
Thin soled shoes 0.02
0.003 Short sleeve
0.09 0.029
Quilted fleece slippers 0.03
0.005 Light blouse with
long sleeves 0.15
0.023 Thick soled shoes
0.04 0.006
Light shirt with long sleeves
0.2 0.031
Thick ankle socks 0.05
0.008 Normal with long
sleeves 0.25
0.039 Boots
0.05 0.008
Flannel shirt with long sleeves
0.3 0.047
Thick long socks 0.1
0.016 Long sleeves with
turtleneck blouse 0.34
0.053 Skirts,
dresses Light skirt 15 cm. above
knee 0.01
0.016
Trousers Shorts
0.06 0.009
Light skirt 15 cm. below knee
0.18 0.028
Walking shorts 0.11
0.017 Heavy skirt knee-length
0.25 0.039
Light trousers 0.2
0.031 Light dress sleeveless
0.25 0.039
Normal trousers 0.25
0.039 Winter dress long
sleeves 0.4
0.062 Flannel trousers
0.28 0.043
Sleepwear Under shorts
0.1 0.016
Overalls 0.28
0.043 Short gown thin strap
0.15 0.023
Highly- insulating
coveralls Multi-component
with filling 1.03
0.16 Long gown long sleeve
0.3 0.047
Fiber-pelt 1.13
0.175 Hospital gown
0.31 0.048
Sweaters Sleeveless vest
0.12 0.019
long pajamas with long sleeve
0.5 0.078
Thin sweater 0.2
0.031 Body sleep with feet
0.72 0.112
Long thin sleeves with turtleneck
0.26 0.04
Robes Long sleeve, wrap,
short 0.41
0.064 Thick sweater
0.35 0.054
Long sleeve, wrap, long 0.53
0.082 Long thick sleeves
with turtleneck 0.37
0.057 Sumber : ASHRAE Standard 55-2010
3.3 Cold Stress