Menetapkan Karakteristik Teknis Prioritas Berdasarkan QFD Fase I Menetapkan Part Kritis Menetapkan Hubungan antara Part Kritis

5.2.8 Membangun Quality Function Deployment QFD Fase II

5.2.8.1 Menetapkan Karakteristik Teknis Prioritas Berdasarkan QFD Fase I

Karakteristik teknis yang diperoleh dari QFD Fase I dijadikan sebagai input untuk melaksanakan pengolahan pada QFD Fase II. Karakteristik teknis prioritas ditentukan dengan menentukan rangking berdasarkan bobot yang terbesar dari tingkat kesulitan, derajat kepentingan dan perkiraan biaya. Bobot terbesar terdapat pada atribut akurasi dimensi dan standarisasi bahan penyusun. Karakteristik teknik desain pakaian pelindung dingin dapat dilihat pada Tabel 5.59 Tabel 5.59Karakteristik Teknis Pakaian Pelindung Dingin No Karakteristik Teknis 1 Akurasi Dimensi 2 Standarisasi Bahan Penyusun 3 Biaya Pembuatan 4 Durability Product 5 Stabilitas Desain Produk Sumber: Hasil pengolahan data

5.2.8.2 Menetapkan Part Kritis

Part kritis adalah karakteristik part atau komponen yang paling utama yang terdapat pada. Part kritis diperoleh dari literatur tentang pakaian pelindung dingin wawancara dengan manager perusahaan. Part kritis pakaian pelindung dingindapat dilihat pada Tabel 5.60 Tabel 5.60Part Kritis Desain Pakaian Pelindung Dingin No Part Kritis 1 Daya serap bahan inner layer 2 Komposisi layer 3 Dimensi parka 4 Daya tahan air outer layer 5 Desain kantong Sumber: Hasil Pengumpulan Data

5.2.8.3 Menetapkan Hubungan antara Part Kritis

Langkah selanjutnya dalam penyusunan matriks design deployment adalah menentukan hubungan antara masing-masing part kritis. Hubungan antara part kritis dapat berupa hubungan positif kuat, positif sedang, negatif kuat, negatif sedang ataupun tidak ada hubungan antara masing-masing part kritis. Hubungan antara part kritis dapat dilihat pada simbol sebagai V : tingkat hubungan positif kuat = 4 √ : tingkat hubungan positif sedang = 3 x : tingkat hubungan negatif sedang = 2 X : tingkat hubungan negatif kuat = 1 - : tidak ada hubungan = 0 Tingkat hubungan antara masing-masing part kritis diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner dengan pihak produsen pakaian pelindung dingin pendukuung Tingkat hubungan antara masing-masing part kritis dapat dilihat pada Gambar 5.29 √ Daya serap bahan inner layer Dimensi parka Komposisi layer Daya tahan air outer layer Desain kantong V - - - √ V - - √ √ Dimensi Parka Sumber: Pengumpulan Data Gambar 5.29 Hubungan Antar Part Kritis Desain Pakaian Pelindung Dingin

5.2.8.4 Menetapkan Hubungan antara Karakteristik Teknis dengan Part Kritis