Redesign Pakaian Pelindung Dingin Pekerja Cold Storage Di Pt Charoen Pokphand Indonesia Food Division Medan Berdasarkan Insulation Required (Ireq) Dan Metode Value Engineering

(1)

No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-01A; Tgl. Efektif : 02Juli 2012; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1

REDESIGN

PAKAIAN PELINDUNG DINGIN PEKERJA

COLD

STORAGE

DI PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA

FOOD

DIVISION

MEDAN BERDASARKAN

INSULATION

REQUIRED

(IREQ) DAN METODE

VALUE ENGINEERING

TUGAS SARJANA

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh WILLY RAMOS

1 0 0 4 0 3 0 2 6

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

REDESIGN

PAKAIAN PELINDUNG DINGIN PEKERJA

COLD

STORAGE

DI PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA

FOOD

DIVISION

MEDAN BERDASARKAN

INSULATION

REQUIRED

(IREQ) DAN METODE

VALUE ENGINEERING

TUGAS SARJANA

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh WILLY RAMOS

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

(Ir. Sugih Arto P., MM) (Dr. Eng. Ir. Listiani Nurul Huda, MT)

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(3)

KATA PENGANTAR

Saya memanjatkan ucapan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan kasih-Nya saya dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini dengan baik. Tidak lupa pula saya mengucapkan hormat dan terima kasih kepada kedua orang tua saya yang terus memberikan dukungan baik moril dan materil.

Laporan Tugas Akhir ini merupakan awal bagi saya untuk lebih mengenal dunia kerja dan menerapkan ilmu yang didapat selama kuliah dan ditujukan untuk memenuhi syarat dan ketentuan dalam mengikuti kurikulum Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Judul tugas akhir ini yaitu “Desain Fasilitas Kerja Pendukung Operator Cold Storage dengan Integrasi Pendekatan Value Engineering dan Ergonomi.”

Penulisan laporan ini tidak luput dari kesalahan, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan di masa yang akan datang. Semoga laporan tugas akhir ini bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Maret2015 Penulis


(4)

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur penulis ucapkan yang sebesar-besarnya kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untukmerasakan dan mengikuti pendidikan di Departemen Teknik Industri USU sertatelah memberikan hikmat dan berkat-Nya kepada penulis selama masa kuliah dan penulisan laporan tugas sarjana ini.

Penghormatan dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada kedua orang tua penulis yaitu ayahanda Atnan Leonard dan Ibunda Lisken Tambun yang tak henti-hentinya mendoakan dan memberikan dukungan kepada penulis baik moril maupun materil. Tugas sarjana ini merupakan salah satu bentuk balas budi dan ucapan terimakasih penulis kepada kedua orang tua tercinta.

Dalam penulisan tugas sarjana ini penulis telah mendapatkan bimbingandan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materil, spiritual, informasi maupunadministrasi. Oleh karena itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasihkepada:

1. Ibu Ir. Khawarita Siregar, MT. selaku Ketua Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, yang telah memberi izin pelaksanaan Tugas Sarjana ini.

2. Bapak Ir. Ukurta Tarigan, MT selaku sekretaris Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.


(5)

3. Bapak Ir. Sugiharto P., M.M. selaku Dosen Pembimbing I atas bimbingan dan pengarahan yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini.

4. Ibu Dr. Eng. Ir. Listiani Nurul Huda, M.T. selaku Dosen Pembimbing II atas waktu, bimbingan, pengarahan, dan masukan yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini.

5. Seluruh dosen Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan pengajaran selama perkuliahan yang menjadi bekal dalam penulisan tugas sarjana ini.

6. Staff pegawai Teknik Industri, bang Mijo, bang Ridho, kak Dina, bang Nurmansyah, kak Ani dan kak Rahma yang telah membantu dalam masalah administrasi untuk melaksanakan tugas sarjana ini.

7. Kedua Orang Tua penulis, Ayahanda Atnan Leonard dan Ibunda Lisken

Tambun.

8. Saudara dan saudari penulis, Sinta Marlina Pakpahan dan Hans Andika Pakpahan.

9. Teman terdekat Sarmida Novianna Pratiwi Manalu yang selalu memberi dukungan dan semangat kepada penulis.

10.Rekan seperjuangan di PT.Charoen Pokphand Indonesia Medan, Tanesia Sinaga, Yoko Andreas Hutabarat dan Citra Siallagan yang saling membantu danmendukung selama penelitian.


(6)

11.Bapak Marilitua Silalahi selaku pembimbing lapangan di PT. Charoen Pokphand Indonesiayang telah memberikan bantuan berupa waktu, bimbingan, informasi dan data selama melakukan penelitian di perusahaan. 12.Teman seperjuangan bimbingan Reza, Madan, Utami, Fuad dan Aziz.

13.Teman-teman sejawat di Laboratorium Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja yaituAdra, Gavri, Aziz, Reza, Joseph, Saryanta, Martha dan Nadia Comenecci serta adik-adik Rama, Marina, Poppy, Holongan, Loli, Sarmida, Rian, Savudan, Tania, Tri, Andy dan Zenzen,

14.Bang Donny Herry Pasaribu, ST. bang Bermart, ST., bang Jansen, S.T. Nurlianan Adelina Sitompul, S.T. dan bang Kristoffel Pandiangan, ST. yang telah membantu penulis berupa diskusi dan saran mengenai pengerjaan laporan yang penulis lakukan.

15.Teman satu kontrakkan Aven, Edgard dan Aman yang telah mendukung

penulis dalam proses penyelesaian laporan tugas akhir.

16.Teman-teman terdekat Feliks, Donny Manurung, Adra, Marco, Gavri, Jevier, Nixon, Aven dan Edgard yang telah mendukung penulis dalam proses penyelesaian laporan tugas akhir.

17.Rekan-rekan TITEN yang yang telah memberikan dukungan.

18.Seluruh pihak yang telah memberi bantuan kepada penulis tidak dapat disebutkan satu per satu.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDAN PENULIS


(7)

DAFTAR ISI

BAB HALAMAN

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SERTIFIKAT EVALUASI TUGAS SARJANA ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xix

DAFTAR GAMBAR ... xxv

DAFTAR LAMPIRAN ... xxxi

ABSTRAK ... xxxiii

I PENDAHULUAN ... I-1

1.1 Latar Belakang ... I-1 1.2 Perumusan Masalah ... I-5 1.3 Tujuan dan Manfaat ... I-5 1.4 Batasan dan Asumsi Penelitian ... I-6 1.5 Sistematika Penulisan Laporan ... I-7

II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... II-1


(8)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

2.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha ... II-3 2.3 Lokasi Perusahaan ... II-4 2.4. Daerah Pemasaran ... II-4 2.5 Organisasi dan Manajemen ... II-5 2.5.1 Struktur Organisasi Perusahaan ... II-5 2.5.2 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab ... II-7 2.5.3 Jumlah Tenaga Kerja & Jam Kerja ... II-13 2.5.4 Sistem Pengupahan & Fasilitas Lainnya ... II-14 2.6 Proses Produksi ... II-17 2.6.1 Bahan yang Digunakan ... II-17 2.6.1.1 Bahan Baku ... II-17 2.6.1.2 Bahan Tambahan ... II-18 2.6.1.3 Bahan Penolong ... II-19 2.6.2 Uraian Proses ... II-19 2.6.2.1 Departemen Cut Up ... II-20 2.6.2.2 Further Production ... II-21 2.6.2.3 Sausage Production ... II-24 2.7 Mesin dan Peralatan ... II-27 2.7.1 Mesin Produksi ... II-27 2.7.2 Peralatan ... II-28


(9)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

2.8 Utilitas ... II-28 2.9 Safety and Fire Protection ... II-30 2.10 Limbah ... II-32

III

LANDASAN TEORI ...

III-1

3.1 Kenyamanan Termal ... III-1 3.2 Faktor-Faktor Kenyamanan Termal ... III-2

3.2.1 Temperatur Udara ... III-2 3.2.2 Kelembaban Udara ... III-3 3.2.3Pergerakan Udara ... III-4 3.2.4 Metabolisme ... III-5 3.2.5 Pakaian yang Dikenakan ... III-6 3.3 Cold Stress ... III-7 3.4 Cold stress Index ... III-11 3.4.1 Wind Chill Index (WCI) ... III-11 3.4.2 Insulation Required Index (IREQ Index) ... III-13 3.5 Antropometri ... III-16 3.5.1 Definisi Antropometri ... III-16 3.5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Antropometri ... III-17


(10)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

3.5.3 Prinsip-prinsip Penggunaan Data Antropometri ... III-18 3.5.4Dimensi Tubuh Pengukuran Data Antropometri ... III-20 3.5.5Aplikasi Distribusi Normal Dalam Penetapan Data

Antropometri ... III-23 3.6 Uji Keseragaman Data ... III-24 3.7 Uji Kecukupan Data ... III-25 3.8 Uji Normal dengan Kolmogorov-Smirnov Test ... III-26 3.9 Penilaian Beban Kerja Fisik ... III-27 3.9.1 Metode Penilaian Secara Langsung ... III-27 3.9.2Metode Penilaian Secara Tidak Langsung ... III-28 3.10 ProductDesign ... III-29 3.11 Quality Function Deployment ... III-31 3.12 Design Deployment ... III-35 3.13 Value Engineering ... III-36 3.14 Teknik Sampling ... III-39 3.14.1Probability Sampling ... III-40 3.14.2 Non Probability Sampling ... III-43 3.15 Validitas Data ... III-44 3.16 Reliabilitas Data ... III-45


(11)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

IV METODOLOGI PENELITIAN ... IV-1

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... IV-1 4.2 Jenis Penelitian ... IV-1 4.3 Subjek Penelitian ... IV-1 4.4 Variabel Penelitian ... IV-1 4.5 Kerangka Konseptual ... IV-2 4.6 Definisi Variabel Operasional ... IV-3 4.7 Rancangan Penelitian ... IV-4 4.8 Pengumpulan Data ... IV-7

4.8.1 Sumber Data ... IV-7 4.8.2 Metode Pengumpulan Data ... IV-9 4.9 Instrumen Penelitian... IV-11 4.10 Prosedur Penelitian... IV-15 4.11 Instalasi Peralatan Pengukuran di Cold Storage ... IV-16 4.12 Populasi dan Sampel ... IV-17 4.13 Metode Pengolahan Data ... IV-19

V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ... V-1

5.1 Pengumpulan Data ... V-1 5.1.1 Pengumpulan Data Kondisi Termal ... V-1


(12)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

5.1.1.1 Pengumpulan Data Temperatur Udara

(Ta) ... V-1

5.1.1.2Pengumpulan Data Temperatur Radian

(Tr) ... V-3

5.1.1.3 Pengumpulan Data Kecepatan Angin ... V-5 5.1.1.4 Pengumpulan Data Kelembapan Udara .. V-7 5.1.1.5 Pengumpulan Data Pribadi Pekerja ... V-9 5.1.1.6 Pengumpulan Data Psikologi Pekerja ... V-10 5.1.1.7 Pengumpulan Data Tingkat Metabolisme

Pekerja ... V-12 5.1.1.8 Pengumpulan Data Insulasi Pakaian

Pekerja ... V-12 5.2 Pengolahan Data... V-14 5.2.1 Perhitungan Beban Kerja Pekerja ... V-14 5.2.1.1Metode Penilaian secara Langsung ... V-14 5.2.1.2Metode Penilaian secara Tidak Langsung .. V-16 5.2.2 Perhitungan Indeks Cold Stress ... V-18 5.2.3 Perhitungan Insulation Required Index (IREQmin

dan IREQneutral) ... V-19


(13)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

5.2.5 Pengolahan Data Desain Produk ... V-24 5.2.5.1Kuesioner Keluhan ... V-24 5.2.5.2Data Pengukuran Antropometri ... V-25 5.2.5.3Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi,

Niai Maksimum dan Minimum ... V-28 5.2.5.4Uji Keseragaman Data ... V-30 5.2.5.5Uji Kecukupan Data ... V-44 5.2.5.6Uji Kenormalan Data ... V-46 5.2.5.7Penetapan Data Antropometri ... V-49 5.2.5.8 Penetapan Data Antropometri dengan

Prinsip Ekstrim ... V-49 5.2.5.9 Penetapan Data Antropometri dengan

Prinsip Rata-rata ... V-50 5.2.5.10 Penentuan Spesifikasi Atribut Produk .... V-55 5.2.5.11 Kuesioner Tertutup... V-56 5.2.5.12 Uji Validitas Data Hasil Kuesioner

Tertutup ... V-57 5.2.5.13 Uji Reliabilitas Data Hasil Kuesioner


(14)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

5.2.6 Membangun Matriks Quality Function

Deployment (QFD) Fase I ... V-61 5.2.6.1 Identifikasi Kebutuhan Pekerja ... V-61 5.2.6.2 Menyusun Matriks Perencanaan ... V-62 5.2.6.3 Menetapkan Karakteristik Teknik

terhadap Kebutuhan Pekerja ... V-66

5.2.6.4 Menetapkan Hubungan Antara

Karakteristik Teknis ... V-67 5.2.6.5 Menetapkan Tingkat Hubungan Antara

Karakteristik Teknis Produk Dengan

Keinginan Pekerja ... V-68 5.2.6.6 Membangun Matriks House of Quality

(HOQ) Desain Pakaian Pelindung

Dingin ... V-69

5.2.7 Membangun Matriks Quality Function

Deployment (QFD) Fase II ... V-73 5.2.7.1 Menetapkan Karakteristik Teknis

Prioritas Berdasarkan QFD Fase I ... V-73 5.2.7.2 Menetapkan Part Kritis ... V-73 5.2.7.3 Menetapkan Hubungan antara Part Kritis V-74


(15)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

5.2.7.4 Menetapkan Hubungan antara Karakteristik Teknis dengan Part Kritis .. V-75 5.2.7.5 Membangun Matriks House of Quality

(HOQ) Pakaian Pelindung Dingin Fase

II ... V-76 5.2.8 Menentukan Peningkatan Mutu Desain Pakaian

Pelindung DinginPekerjaCold Storage ... V-79 5.2.9 Meningkatkan Nilai Desain dengan

Menggunakan Metode Value Engineering ... V-79 5.2.9.1 Tahap Informasi ... V-79 5.2.9.2 Tahap Analisis Fungsi ... V-80 5.2.9.3 Tahap Kreatif ... V-81 5.2.9.4 Tahap Penentuan/Keputusan ... V-84 5.2.9.5 Tahap Pengembangan ... V-90

VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL ... VI-1

6.1 Analisis Hasil ... VI-1 6.1.1 Analisis Pengaruh Temperatur Udara terhadap


(16)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

6.1.2 Analisis Pengaruh Kecepatan Angin Terhadap

Cold Stress (Wind Chill Index) ... VI-3 6.1.3 Analisis Pengaruh Kecepatan Angin Terhadap

IREQneutral dan DLE ... VI-4

6.1.4 Analisis Pengaruh Temperatur Udara Terhadap

IREQneutral dan DLE ... VI-6 6.1.5 Analisis Pengaruh Kelembapan Udara Terhadap

IREQneutral dan DLE ... VI-7 6.1.6 Analisis Pengaruh Insulasi Pakaian terhadap

IREQneutral dan DLE ... VI-9 6.1.7 Analisis Pengaruh Tingkat Metabolisme

Terhadap IREQneutral dan DLE ... VI-10 6.1.8 Analisis Cold Stress Index (Wind Chill Index) ... VI-12 6.1.9 Analisis IREQ (Insulation Clothing Required) ... VI-13 6.1.10 Analisis DLE ... VI-14 6.1.11 Analisis QFD Fase I ... VI-15 6.1.11.1Analisis Kuesioner Tertutup ... . VI-15 6.1.12 Analisis QFD Fase II ... VI-18 6.1.13 Analisis Value Engineering ... VI-19 6.2 Pembahasan ... VI-20


(17)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

6.2.1 Pembahasan Keterkaitan Antar Variabel Termal .. VI-20 6.2.2 Pembahasan Usulan Perbaikan Pakaian Pelindung

Dingin ... VI-21

6.2.3 Pembahasan Perbandingan Kondisi Aktual

dengan Desain Usulan ... VI-24

VII KESIMPULAN DAN SARAN ... VII-1

7.1 Kesimpulan ... VII-1 7.2 Saran ... VII-2


(18)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

2.1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab ... II-7 2.2 Sistem Pembagian Jam Kerja Bagian Administrasi ... II-14 2.3 Sistem Pembagian Jam Kerja Bagian Produksi ... II-15 2.4 Mesin Produksi Divisi Further ... II-28 2.5 Mesin Produksi Divisi Sausagae ... II-28 2.6 Peralatan di Dalam Cold Storage... II-32 3.1 Nilai Iclo Berbagai Jenis Pakaian ... III-7

3.2 Dimensi Tubuh dalam Antropometri ... III-22 3.3 Tabel Persentil dan Cara Perhitungan dalam Distribusi

Normal ... III-26

3.4 Konsumsi Energi dan Kategori Beban Kerja Berdasarkan

Energi Expenditur ... III-27 5.1 Data Rata-Rata Temperatur Udara ... V-2 5.2 Data Rata-rata Gradien Ketinggian Pengukuran Temperatur

Udara ... V-3 5.3 Data Rata-Rata Temperatur Radian ... V-4 5.4 Data Rata-rata Gradien Ketinggian Pengukuran Temperatur

Radian ... V-5 5.5 Data Rata-Rata Kecepatan Angin ... V-6


(19)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL HALAMAN

5.6 Data Rata-rata Gradien Ketinggian Pengukuran Kecepatan

Angin ... V-7 5.7 Data Rata-Rata Kelembapan Udara ... V-8

5.8 Data Rata-rata Gradien Ketinggian Pengukuran

Kelembapan Udara ... V-9 5.9 Data Pribadi Pekerja ... V-9 5.10 Denyut Nadi Pekerja ... V-12 5.11 Data Insulasi Pakaian Pekerja ... V-13 5.12 Klasifikasi Beban Kerja ... V-15 5.13 Perhitungan Konsumsi Energi PekerjaCold Storage ... V-15 5.14 Perhitungan %CVL ... V-17 5.15 Hasil Rekapitulasi Perhitungan Wind Chill Index ... V-19 5.16 Hasil Rekapitulasi Perhitungan IREQ ... V-21 5.17 Perbandingan antara IREQ dan Icl,r ... V-21

5.18 Rekapitulasi Perhitungan DLE (Duration Limit Exposure) .. V-23 5.19 Regresi dan Korelasi Kondisi TermalTerhadap IREQneutral ... V-24

5.20 Regresi dan Korelasi Kondisi Termal Terhadap DLE ... V-25

5.21 Keluhan Pekerja Terhadap Pakaian Pelindung Dingin

Aktual... V-27 5.22 Atribut Produk ... V-27


(20)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL HALAMAN

5.23 Data Antropometri untuk Merancang Pakaian Pelindung

Dingin ... V-29 5.24 Nilai Rata-rata, Standar Deviasi, Nilai Maksimum dan Nilai

Minimum Tiap Dimensi Tubuh ... V-32 5.25 Tabel Uji Keseragaman Dimensi Tinggi Bahu Duduk ... V-33 5.26 Tabel Uji Keseragaman Revisi Akhir Dimensi TBD ... V-34 5.27 Tabel Uji Keseragaman Dimensi Lebar Pinggul ... V-36 5.28 Tabel Uji Keseragaman Revisi Akhir Dimensi LP ... V-37 5.29 Tabel Uji Keseragaman Dimensi Lebar Bahu ... V-38 5.30 Tabel Uji Keseragaman Revisi Akhi Dimensi Lebar Bahu ... V-40 5.31 Tabel Uji Keseragaman Dimensi Jangkauan Tangan ... V-41 5.32 Tabel Uji Keseragaman Revisi Akhir Dimensi Jangkauan

Tangan ... V-42 5.33 Tabel Uji Keseragaman Dimensi TSB-TMK ... V-44 5.34 Tabel Uji Keseragaman Revisi Akhir Dimensi TSB-TMK ... V-45 5.35 Perhitungan Uji Kecukupan Dimensi Tinggi Bahu Duduk ... V-47 5.36 Uji Kecukupan Data... V-48 5.37 Dimensi Tinggi Bahu Duduk ... V-51 5.38 Dimensi Lebar Pinggul ... V-53 5.39 Dimensi Lebar Bahu ... V-54


(21)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL HALAMAN

5.40 Dimensi Jangkauan Tangan ... V-54 5.41 Dimensi TSB-TMK ... V-55 5.42 Rekapitulasi Penentuan Ukuran Desain Pakaian Pelindung

Dingin ... V-57 5.43 Atribut Produk ... V-58 5.44 Rekapitulasi Kuisioner Tertutup ... V-58 5.45 Rekapitulasi Nilai X dan Y ... V-59 5.46 Rekapitulasi Validitas setiap Pertanyaan Kuesioner Tertutup V-60 5.47 Varians Untuk Setiap Pertanyaan ... V-62 5.48 Hasil Identifikasi Kebutuhan Pekerja ... V-63 5.49 Customer Importance (CI) ... V-64 5.50 Tingkat Kepuasan Pekerja untuk Setiap Variabel ... V-65 5.51 Keterangan Nilai Sales Point ... V-65 5.52 Nilai Sales Point Variabel Kebutuhan Pekerja ... V-66 5.53 Rasio Perbaikan Setiap Variabel Kebutuhan ... V-66 5.54 Bobot Absolut setiap Variabel Kebutuhan ... V-67 5.55 Bobot Relatif untuk Setiap Variabel ... V-68

5.56 Karakteristik Teknis yang Dibutuhan untuk Memenuhi

Kebutuhan Pekerja ... V-68 5.57 Kategori Tingkat Kesulitan ... V-72


(22)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL HALAMAN

5.58 Penentuan Tingkat Kesulitan, Derajat Kepentingan dan

Perkiraan Biaya ... V-73 5.59 Karakteristik Teknis Pakaian Pelindung Dingin ... V-75 5.60 Part Kritis Desain Pakaian Pelindung Dingin ... V-75 5.61 Penentuan Tingkat Kesulitan, Derajat Kepentingan dan

Perkiraan Biaya QFD Fase II ... V-79 5.62 Data Jenis Bahan, Harga dan Kuantitas Bahan Penyusun

Upper Protective ClothPekerjaCold Storage ... V-82 5.63 Data Jenis Bahan, Harga dan Kuantitas Bahan Penyusun

Lower Protective ClothPekerjaCold Storage ... V-82

5.64 Kelebihan dan Kelemahan Alernatif Bahan Penyusun

Desain Pakaian Pelindung Dingin ... V-85 5.65 Daftar Harga Alternatif Material ... V-86 5.66 Urutan Rangking dan Pembobotan Kriteria... V-87 5.67 Pemilihan Alternatif untuk Kriteria Harga Bahan ... V-87

5.68 Hasil Penilaian Masing-masing Alternatif Berdasarkan

Kriteria ... V-88 5.69 Hasil Rekapitulasi Performansi Tiap Alternatif... V-89 5.70 Rekapitulasi Nilai (Value) Masing-masingAlternatif ... V-88 6.1 Hasil Perhitungan Korelasi Antar Faktor-Faktor ... VI-2


(23)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL HALAMAN

6.2 Rekapitulasi Perhitungan Korelasi Dari Tiap Variabel

Termal ... VI-3 6.3 Nilai Wind Chill Index Berdasarkan Ketinggian Pengukuran VI-4 6.4 Hasil Perbandingan IREQ ... VI-5 6.5 Hasil Perbandingan DLE ... VI-6 6.6 Atribut Produk ... VI-7 6.7 Rekapitulasi Validitas setiap Pertanyaan Kuesioner Tertutup VI-8 6.8 Nilai Net Sales, Importance Weightdan Relatife Weight ... VI-8 6.9 Rekomendasi Komposisi Pakaian ... VI-16 6.10 Hasil Rekapitulasi Perhitungan DLE Usulan Perbaikan... VI-18

6.11 Perbandingan Insulasi Pakaian Aktual dengan Desain

Usulan ... VI-18 6.12 Perbandingan Rata-rata DLE Aktual Dengan Desain Usulan VI-20


(24)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

1.1 Hasil Interview Sensasi Termal dan Tingkat Kenyamanan

Pekerja Cold Storage PT CPI Food Division Medan ... I-3 2.1 Struktur Organisasi PT Charoen Pokphand Indonesia Food

Division ... II-6 2.2 Flowsheet Uraian Proses pada Departemen Cut Up ... II-22 2.3 Flowchart Proses Produksi Pembuatan Nugget... II-25 2.4 Flowchart Proses Produksi Pembuatan Sausage ... II-26 2.5 Mesin Cold Storage ... II-31 3.1 Skema Hubungan Kondisi Lingkungan dengan Performansi III-6 3.2 Pengaruh Temperatur Udara dan Kecepatan Angin

Terhadap Bahaya Cold Stress ... III-11 3.3 Pekerja yang Beresiko Terhadap Cold Stress ... III-11 3.4 Prosedur Evaluasi Lingkungan Dingin Menurut ISO 1107

Standard (IS0 2007)... III-12 3.5 Wind Chill Chart ... III-15 3.6 Kelompok Dimensi Antropometri ... III-24 3.7 House of Quality ... III-32 3.8 Contoh Quality Function Deployment ... III-34 4.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... IV-3 4.2 4 in 1 Environmental Meter ... IV-8


(25)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR HALAMAN

4.3 Thermo-Anemometer ... IV-8 4.4 Heart Rate Monitor ... IV-9 4.5 Antropolometer ... IV-9 4.6 Kuesioner Pribadi Penelitian ... IV-10 4.7 Bagan Prosedur Penelitian ... IV-13 4.8 Tampak Luar Cold Storage... IV-13 4.9 Tampak Atas Cold Storage ... IV-14 4.10 Tampak Dalam Cold Storage ... IV-14 4.11 Layout Cold Storage ... IV-14 4.12 Langkah – Langkah Pengolahan Data ... IV-16 4.13 Block Diagram Pembangunan House Of Quality Fase I ... IV-18 4.14 Diagram Alir PembangunanHouse Of Quality QFD

Phase II ... IV-18 4.15 Diagram Alir Value Engineering ... IV-19 5.1 Grafik Temperatur Udara terhadap Waktu dan Ketinggian... V-3 5.2 Grafik Temperatur Radian terhadap Waktu dan Ketinggian . V-5 5.3 Grafik Kecepatan Angin terhadap Waktu dan Ketinggian .... V-7 5.4 Grafik Kelembapan Udara terhadap Waktu dan Ketinggian . V-9 5.5 Grafik Persepsi Sensasi Termal dan Kenyamanan Termal


(26)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR HALAMAN

5.6 Grafik Respon Preferensi Termal dan Akseptabilitas Termal

Pekerja ... V-11 5.7 Grafik Data Respon Pekerja tentang Kapabilitas dan

Kenyamanan Pakaian Pelindung Dingin Aktual ... V-11 5.8 Grafik Indeks Wind Chill ... V-19 5.9 Tampilan Perhitungan IREQ ... V-20 5.10 Tampilan Perhitungan DLE (Duration Limit Exposure) ... V-23 5.11 Dimensi untuk Upper Protective Cloth ... V-30 5.12 Dimensi untuk Lower Protective Cloth ... V-30 5.13 Grafik Uji Keseragaman Dimensi TBD... V-32 5.14 Grafik Revisi Akhir Uji Keseragaman Dimensi TBD ... V-34 5.15 Grafik Uji Keseragaman Dimensi Lebar Pinggul (LP) ... V-36 5.16 Grafik Revisi Akhir Uji Keseragaman Dimensi LP ... V-38 5.17 Grafik Uji Keseragaman Dimensi Lebar Bahu ... V-39 5.18 Grafik Revisi Akhir Uji Keseragaman Dimensi Lebar Bahu V-40 5.19 Grafik Uji Keseragaman Dimensi Jangkauan Tangan ... V-42 5.20 Grafik Revisi Akhir Uji Keseragaman Dimensi JT ... V-43 5.21 Grafik Uji Keseragaman Dimensi TSB-TMK ... V-45 5.22 Grafik Revisi Akhir Uji Keseragaman Dimensi TSB-TMK . V-46 5.23 Tampilan Data View ... V-49


(27)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR HALAMAN

5.24 Tampilan Variable View ... V-49 5.25 Tampilan Output Uji Kenormalan Data dengan Software

SPSS 17.0 ... V-50 5.26 Hubungan Antar Karakteristik Teknik Pakaian Pelindung

Dingin ... V-70 5.27 Matriks Antara CR dengan Karakteristik Teknis

DesainPakaian Pelindung Dingin ... V-71 5.28 QFD Fase I Desain Pakaian Pelindung Dingin ... V-74 5.29 Hubungan Antar Part Kritis Desain Pakaian Pelindung

Dingin ... V-76 5.30 Hubungan Antar Karakteristik Teknis dan Part Kritis

Pakaian Pelindung Dingin ... V-77 5.31 QFD Fase II Desain Fasilitas Kerja Pendukung ... V-80 5.32 Diagram FAST Fasilitas Kerja Pendukung ... V-83 5.33 Rekapitulasi Sub Alternatif Jenis Bahan ... V-85 5.34 Performansi Setiap Alternatif ... V-89 5.35 Nilai (Value) Setiap Alternatif ... V-90 6.1. Langkah-langkah Analisis yang Dilakukan ... VI-1 6.2 Nilai WCI Berdasarkan Ketinggian Pengukuran ... VI-4


(28)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR HALAMAN

6.3 Penentuan IREQ neutral Terhadap Tingkat Aktivitas dan

Temperatur Udara Yang Berbeda ... VI-6 6.4 Batas Rekomendasi Paparan yang Aman Pada Berbagai

Nilai Insulasi Pakaian ... VI-7 6.5 Ukuran Kinerja QFD Fase I ... VI-10 6.6 Ukuran Kinerja QFD Fase II ... VI-11

6.7 Perbandingan Value Desain Aktual dan Alternatif

DesainTerpilih ... VI-12 6.8 Skema Pembahasan Keterkaitan Antar Variabel Termal ... VI-13 6.9 Skema Pembahasan Usulan Perbaikan Pakaian Pelindung

Dingin ... VI-14 6.10 Spesifikasi Pakaian Pelindung Dingin Bagian Atas ... VI-15 6.11 Spesifikasi Pakaian Pelindung Dingin Bagian Bawah ... VI-15 6.12 Bahan Inner Layer dan Outer Layer Pakaian Pelindung

Dingin ... VI-15 6.13 Perbandingan Resultan Insulasi Pakaian Aktual Dengan

Usulan ... VI-19 6.14 Perbandingan Resultan Insulasi Pakaian Aktual Dengan


(29)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR HALAMAN

6.15 Perbandingan Waktu Produktif dan Non Produktif dengan


(30)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN

1. Form Pengumpulan Data Kelembapan Udara ... L-1 2. Form Pengumpulan Data Temperatur Udara... L-7 3. Form Pengumpulan Data Kecepatan Angin ... L-13 4. Form Pengumpulan Denyut Nadi Operator ... L-19 5. Form Pengumpulan Data Antropometri ... L-20 6. Kuesioner Pribadi dan Kondisi Termal ... L-21 7. Kuesioner Keluhan ... L-51 8. Kuesioner Tertutup ... L-66 9. Kuesioner Penentuan Karakteristik Teknis... L-81 10. Kuesioner Penentuan HubunganKarakteristik Teknik ... L-82 11. Diskusi Matriks Hubungan QFD Fase I ... L-83 12. Nilai Sales Point ... L-84 13. Kuesioner Penentuan Karakteristik Teknis... L-85 14. Kuesioner Penentuan HubunganPart Critis ... L-86 15. Diskusi Matriks Hubungan QFD Fase II ... L-87 16. Tabel R Product Moment ... L-88 17. Nilai Insulasi Pakaian ... L-89 18. Tingkat Metabolisme Berbagai Aktivitas ... L-90 18. Korelasi Faktor-faktor Terhadap Hari Pengukuran ... L-91 19. Korelasi Faktor-faktor Terhadap Titik Pengukuran... L-92 20. Korelasi Faktor-faktor Terhadap Waktu Pengukuran ... L-93


(31)

DAFTAR LAMPIRAN(LANJUTAN)

LAMPIRAN HALAMAN

21. Korelasi Faktor-faktor Terhadap Ketinggian Pengukuran... L-94 22. Perhitungan Regresi Temperatur Udara Terhadap WCI ... L-95 23. Perhitungan Regresi Kecepatan Angin Terhadap WCI ... L-96 24. Perhitungan Regresi Kecepatan Angin Terhadap DLE ... L-97 25. Perhitungan Regresi Temperatur Udara Terhadap DLE ... L-98 26. Perhitungan Regresi Kelembapan Udara Terhadap DLE .... L-99 27. Perhitungan Regresi Insulasi Pakaian Terhadap DLE ... L-100 28. Perhitungan Regresi Tingkat Metabolisme Terhadap DLE . L-101 29. Perhitungan Regresi Kecepatan Angin Terhadap IREQ... L-102 30. Perhitungan Regresi Temperatur Udara Terhadap IREQ .... L-103 31. Perhitungan Regresi Kelembapan Udara Terhadap IREQ .. L-104 32. Perhitungan Regresi Insulasi Pakaian Terhadap IREQ ... L-105 33. Perhitungan Regresi Tingkat Metabolisme Terhadap IREQ L-106 34. Form Tugas Akhir ... L-107 35. Surat Penjajakan ... L-108 36. Surat Balasan Perusahaan ... L-109 37. Surat Keputusan Tugas Akhir ... L-110 38. Lembar Asistensi ... L-111


(32)

Abstrak

Lingkungan kerja sangat mempengaruhi pekerja dalam menjalankan pekerjaannya. Penurunan performansi kerja pekerja cold storage di PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division Medan merupakan salah satu akibat dari faktor lingkungan kerja fisik termal yang bersuhu sangat rendah yaitu berkisar antara -150C sampai -200C. Penurunan performansi ini ditandai dengan waktu non produktif sebesar 35% sampai 42% dibandingkan dengan waktu produktif pekerja.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan performansi kerja pekerja cold storage dengan memberikan usulan rancangan perbaikan berdasarkan tingkat insulasi minimum yang disyaratkan atau insulation required (IREQmin dan

IREQneutral). Penentuan insulasi yang disyaratkan ini mempengaruhi batas waktu

pemaparan rekomendasi atau duration limit exposure (DLE) yang diberikan terhadap kondisi termal yang ada. Dan desain usulan pakaian pelindung dingin pekerja cold storage menggunakan metode quality function deployment (QFD) yang dirancang berdasarkan kebutuhan pekerja (customer needs). Kemudian peningkatan nilai mutu desain menggunakan metode value engineering.

Hasil analisis mengenai cold stress didapatkan bahwa nilai indeks wind chill index sebesar 1005.79 yang dikategorikan pada level sangat dingin. Hasil analisis mengenai IREQmin dan IREQneutral serta DLE terhadap kondisi termal

aktual diperoleh bahwa pakaian pelindung dingin aktual tidak memadai dan batas rekomendasi paparan hanya selama 31.5 menit sampai 49.5 menit. Hasil analisis QFD fase I diperoleh bahwa karakteristik teknis akurasi dimensi dan standarisasi material penyusun yang menjadi prioritas dan menjadi input pada QFD fase II. Hasil analisis dari QFD fase II diperoleh bahwa part kritis daya tahan air outer layer, daya serap bahan inner layer dan komposisi layer yang menjadi prioritas dan menjadi input pada metode value engineering. Hasil analisis metode

valueengineering diperoleh alternatif ke-8 merupakan alternatif terbaik dengan nilai (value) terbesar yaitu 1.842. Alternatif perbaikan ini dilakukan melalui substitusi dengan jenis bahan inner layer menjadi bahan nylon mesh dan jenis bahan outer layer menjadi bahan silk china crinkle dengan peningkatan nilai sebesar 84.2% dari alternatif awal dan peningkatan rata-rata waktu produktif pekerja sebesar 25%.

Kata Kunci : Cold Stress, QFD, Value Engineering, Pakaian Pelindung Dingin


(33)

Abstrak

Lingkungan kerja sangat mempengaruhi pekerja dalam menjalankan pekerjaannya. Penurunan performansi kerja pekerja cold storage di PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division Medan merupakan salah satu akibat dari faktor lingkungan kerja fisik termal yang bersuhu sangat rendah yaitu berkisar antara -150C sampai -200C. Penurunan performansi ini ditandai dengan waktu non produktif sebesar 35% sampai 42% dibandingkan dengan waktu produktif pekerja.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan performansi kerja pekerja cold storage dengan memberikan usulan rancangan perbaikan berdasarkan tingkat insulasi minimum yang disyaratkan atau insulation required (IREQmin dan

IREQneutral). Penentuan insulasi yang disyaratkan ini mempengaruhi batas waktu

pemaparan rekomendasi atau duration limit exposure (DLE) yang diberikan terhadap kondisi termal yang ada. Dan desain usulan pakaian pelindung dingin pekerja cold storage menggunakan metode quality function deployment (QFD) yang dirancang berdasarkan kebutuhan pekerja (customer needs). Kemudian peningkatan nilai mutu desain menggunakan metode value engineering.

Hasil analisis mengenai cold stress didapatkan bahwa nilai indeks wind chill index sebesar 1005.79 yang dikategorikan pada level sangat dingin. Hasil analisis mengenai IREQmin dan IREQneutral serta DLE terhadap kondisi termal

aktual diperoleh bahwa pakaian pelindung dingin aktual tidak memadai dan batas rekomendasi paparan hanya selama 31.5 menit sampai 49.5 menit. Hasil analisis QFD fase I diperoleh bahwa karakteristik teknis akurasi dimensi dan standarisasi material penyusun yang menjadi prioritas dan menjadi input pada QFD fase II. Hasil analisis dari QFD fase II diperoleh bahwa part kritis daya tahan air outer layer, daya serap bahan inner layer dan komposisi layer yang menjadi prioritas dan menjadi input pada metode value engineering. Hasil analisis metode

valueengineering diperoleh alternatif ke-8 merupakan alternatif terbaik dengan nilai (value) terbesar yaitu 1.842. Alternatif perbaikan ini dilakukan melalui substitusi dengan jenis bahan inner layer menjadi bahan nylon mesh dan jenis bahan outer layer menjadi bahan silk china crinkle dengan peningkatan nilai sebesar 84.2% dari alternatif awal dan peningkatan rata-rata waktu produktif pekerja sebesar 25%.

Kata Kunci : Cold Stress, QFD, Value Engineering, Pakaian Pelindung Dingin


(34)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Lingkungan kerja adalah kondisi fisik yang ada di sekitar pekerja dan dapat mempengaruhi pekerja dalam menjalankan pekerjaannya. Kondisi fisik yang dimaksud antara lain temperatur, kelembapan udara, pencahayaan, sirkulasi udara dan kondisi fisik lainnya. Kondisi fisik temperatur dibagi atas dua bagian yaitu kondisi fisik dengan suhu panas yang dapat mengakibatkan paparan panas dan kondisi fisik dengan suhu dingin yang dapat mengakibatkan paparan dingin. Pada penelitian ini difokuskan hanya pada kondisi fisik temperatur yang mengakibatkan paparan dingin. Paparan dingin merupakan salah satu kondisi fisik temperatur dari lingkungan kerja yang pada dasarnya berkaitan erat dengan sensasi termal yaitu perasaan yang berhubungan dengan lingkungan termal dimana perasaan tersebut dapat menunjukkan keadaan dari sangat dingin, dingin sampai dengan perasaan netral.

1

1

Raimundo, A.M. 2008. Thermophysiological Response of Human Beings Working In

Cold Thermal Environments. 7th International Thermal Manikin and Modelling Meeting : University of Coimbra

Paparan dingin dapat didefinisikan sebagai resiko fisik yang dapat mengakibatkan terjadinya cold stress pada pekerja. Cold stress merupakan penyesuaian fisiologis, respon kejiwaaan serta reaksi perilaku dari pekerja dimana efek kesehatan yang dapat ditimbulkan antara lain menurunnya suhu inti tubuh secara berangsur-angsur atau hipotermia, keadaan beku jaringan tubuh yang


(35)

menimbulkan kerusakan jaringanatau yang disebut frostnip, kemudian kulit pucat seperti terbakar atau frostbitedan efek kesehatan lain yang berhubungan dengan kondisi dingin seperti respon fisiologis pada jantung, pernapasan dan metabolisme.Cold stress disebabkan oleh gabungan dari kondisi fisik antara lain suhu yang sangat rendah atau dingin, kecepatan angin dan kelembapan udara yang bersifat membahayakan tubuh. Faktor insulasi pakaian juga mempengaruhi terjadinya cold stress. 2

Masalah paparan dingin ini kemungkinan terjadi pada cold storage PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI) Food Division Medan. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang memproduksi produk makanan hasil olahan daging yang memiliki fasilitas cold storage. Cold storage merupakan salah satu fasilitas pabrik PT CPI Food Division Medan berukuran ±200 m2 yang digunakan untuk menyimpan produk jadi pada temperatur udara berkisar -150C hingga -300C. PT CPI Food Division Medan saat ini memperkerjakan 15 orang pada fasilitas pabrik ini yang bertanggung jawab untuk mengatur penyusunan produk jadi pada rak-rak yang tersedia. Pekerja juga bertugas untuk menjaga kebersihan fasilitas pabrik ini. Pekerja umumnya hanya bekerja pada jangka waktu berkisar antara 30 menit hingga 1 jam di dalam cold storage.

Cold stress bisa dialami oleh para pekerja yang bekerja pada lingkungan kerja bersuhu rendah atau dingin. Pekerja yang beresiko terhadap

cold stres antara lain pekerja konstruksi, petani, nelayan, penebang pohon, tentara, pekerja tambang minyak, polisi, pemadam kebakaran, tukang daging dan pekerja

cold storage.

2

Wald, Peter H. 2002. Phsyical and Biological Hazards of the Workplaces, 2nd edition. New York : John Wiley and Sons.


(36)

Selanjutnya penelitian pendahuluan dilakukan dengan cara melakukan

interview terhadap para pekerja. Interview berisikan tiga pertanyaan yaitu persepsi sensasi termal yang dirasakan pekerja, tingkat kenyamanan bekerja dan keluhan-keluhan yang dialami pekerja selama bertugas. Hasil interview menunjukkan bahwa persentase terbesar sensasi termal yang dirasakan pekerja adalah sensasi sangat dingin sebesar 67% dan sensasi dingin sebesar 33%. Sementara persentase terbesar untuk tingkat kenyamanan adalah tidak nyaman sebesar 40% dan sangat tidak nyaman sebesar 53%. Hasil yang diperoleh dari interview pendahuluan mengenai kondisi sensasi termal dan tingkat kenyamanan pekerja cold storage

dapat dilihat pada Gambar 1.1

Sumber : Hasil Pengolahan Interview

Gambar 1.1 Hasil Interview Sensasi Termal dan Tingkat Kenyamanan Pekerja Cold Storage PT CPI Food Divison Medan

Hasil interview juga menunjukkan bahwa pekerja hanya akan mencapai kondisi yang netral pada jangka waktu antara 1 menit sampai 5 menit pertama jam kerja. Kemudian, pekerja akan mengalami sensasi termal dingin dan sangat dingin. Pekerja juga sering mengalamai keluhan kulit pucat, mati rasa, kulit melepuh sehingga kecenderungan terjadinya frostbite dan frostnip. Gangguan kesehatan seperti sesak dada dan sensasi terbakar pada tenggorokan dan saluran hidung juga sering dialami oleh pekerja. Dalam hal pakaian pelindung dingin,


(37)

pekerja cold storage mengeluhkan bahwa pakaian pelindung dingin tersebut kurang mampu melindungi tubuh pekerja dari kondisi cold storage yang sangat dingin. Selain daripada itu, pekerja juga menjelaskan bahwa pakaian pelindung dingin tidak sesuai dengan ukuran tubuh sehingga mempengaruhi kenyamanan pekerja dalam melakukan pekerjaannya.

Kondisi yang sudah dijelaskan tersebut telah mengakibatkan performansi pekerja yang tidak optimal. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan pekerja akan proses aklimatisasi karena pekerja tidak mampu berada dan bekerja dalam cold storage setelah rentang waktu 30 menit sampai 60 menit jam kerja. Setelah proses ini berlangsung selama 15 menit sampai 30 menit, pekerja akan kembali bertugas di dalam cold storage. Kondisi tersebut terjadi secara berulang-ulang setiap hari pada pekerja. Proses aklimatisasi ini namun merupakan kegiatan yang bersifat non produktif bagi perusahaan. Maka penelitan pendahuluan ini mendapatkan bahwa persentase pekerja bekerja secara produktif dalam satu shift yaitu 58% - 65% sedangkan pekerja melakukan kegiatan non produktif adalah 34% - 43%. Hal ini menunjukkan bahwa waktu non produktif pekerja yang relatif besar dibandingkan dengan waktu produktif pekerja.

Berdasarkan kondisi yang sudah dijelaskan diatas menunjukkan bahwa persentase waktu non produktif pekerja yang relatif besar mengakibatkan performansi pekerja tidak optimal. Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan terhadap kondisi cold storage PT. CPI Food Division Medan untuk mencari alternatif solusi pemecahan masalah yang terjadi tersebut. Salah satu alternatif


(38)

solusi pemecahan masalah tersebut bisa dilakukan melalui rekayasa desain pakaian pelindung dingin pekerja cold storage.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang terdapat pada perusahaan adalah pekerja cold storage terpapar oleh suhu yang sangat dingin yaitu berkisar antara -150C hingga -300C sehingga mengakibatkan performansi kerja yang tidak optimal ditandai dengan persentase waktu non produktif yang besar dengan rata-rata persentase sebesar 39% dibandingkan dengan waktu produktif oleh karena itu diperlukan rekayasa desain pakaian pelindung dingin pekerja cold storage.

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah desain pakaian pelindung dingin pekerja cold storage PT CPI Food Division Medan dengan integrasi pendekatan ergonomi dan metode perancangan produk.

Manfaat dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat bagi mahasiswa

Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah dan meningkatkan wawasan dalam menganalisis dan memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja khususnya dalam hal pemecahan masalah berkaitan dengan rekayasa faktor manusia dan perancangan fasilitas kerja pendukung sebagai perbaikan dari permasalahan.


(39)

2. Manfaat bagi perusahaan.

Sebagai masukan bagi perusahaan dalam mengatasi permasalahan di cold storage milik perusahaan.

3. Bagi Departemen Teknik Industri USU

Mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri USU.

1.4 Batasan dan Asumsi Penelitian

Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian hanya dilakukan di cold storage A PT Charoen Pokphand

Indonesia.

2. Usulan rancangan perbaikan masalah hanya untuk mengurangi tingkat cold stress melalui penentuan insulasi pakaian yang direkomendasikan dan batas waktu pemaparan yang direkomendasikan

3. Rate of mechanical work sebesar 0 W/m2 dan tingkat metabolisme sebesar 180 W/m2. Data tersebut ditentukan berdasarkan Ken Parsons (2003).

4. Usulan desain pakaian pelindung dingin dilakukan hanya pada upper

protective cloth (pakaian pelindung bagian atas) dan lower protective cloth

(pakaian pelindung bagian bawah).

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah :

1. Faktor lingkungan kerja lain dianggap normal dan tidak mempengaruhi pekerja.


(40)

1.5 Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan tugas sarjana dapat dilihat sebagai berikut :

Bab I pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari penelitian dilakukan, perumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian dan sistematika penulisan tugas sarjana.

Bab II gambaran umum PT Charoen Pokphand Indonesia, ruang lingkup perusahaan, lokasi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga kerja dan jam kerja karyawan, dan sistem pengupahan,

Bab III landasan teori, berisi teori kenyamanan termal, cold stress, cold stress index, insulation required (IREQ) index, antropometri, uji keseragaman data, uji kecukupan data, uji kenormalan data, penilaian beban kerja fisik,product

design, quality function deployment, value engineering.

Bab IV metodologi penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, kerangka berpikir, defenisi operasional, identifikasi variabel penelitian, instrumen pengumpulan data, populasi, teknik

sampling, sumber data, metode pengolahan data, blok diagram prosedur penelitian dan pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan saran.

Bab V pengumpulan dan pengolahan data, berisi pengumpulan data-data pengukuran, yang kemudian dilakukan pengolahan data yaitu wind chill index, IREQmin dan IREQneutral, duration limit exposure (DLE), desain pakaian pelindung


(41)

Bab VI analisis dan pembahasan, meliputi analisis yaitu IREQmin dan

IREQneutral, duration limit exposure (DLE), analisis desain pakaian pelindung

dingindengan metode quality function deployment danvalue engineering,

pembahasan keterkaitan antar variabel termal, pembahasan usulan perbaikan pakaian pelindung dingin, pembahasan perbandingan kondisi aktual dengan desain usulan.

Bab VII kesimpulan dan saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan.


(42)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah PerusahaanPTCharoen Phokphand Indonesia

Meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia pertahun hingga

tahun 2014 menjadi langkah utama PT Charoen Pokphand Indonesia Food

Division semakin berpacu dalam bisnis makanan olahan. Hal ini disebabkan karena banyaknya permintaan konsumen akan kebutuhan pangan di pangsa pasar semakin bertambah, dan hal inilah yang mendorong PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division semakin di depan dan menjadi produsen kelas dunia dalam bidang makanan olahan dari daging ayam.

PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division mengembangkan bisnis dibidang industri pengolahan makanan berbahan baku ayam dengan membuka pabrik pertamakali di daerah Cikande yang merupakan salah satu pabrik pengolahan ayam termodern di Indonesia yang juga merupakan pusat dari PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division yang ada di Indonesia kemudian membuka cabang di Salatiga, Surabaya dan Medan.

Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang khususnya produk olahan ayam beku, sudah dibuka beberapa pabrik yang tersebar di Indonesia. Salah satunya PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division

dibangun di Medan pada tahun 2011 bulan 5, berkedudukan di Jalan Pulau Solor No. 2, Kawasan Industri Medan II, Pada awal produksi di Medan, PT Charoen Pokphand Indonesia Food Divisionini terdiri dari tiga plant utama yaitu Cut Up,


(43)

Further Processing,dan Sausage Plant. Cut Up melakukan kegiatan pemotongan

ayamdan menghasilkan daging ayam, sedangkan Sausage Plant dan

FurtherProcessing Plant menghasilkan daging ayam lanjutan.

PT Charoen Pokphand Indonesia memiliki visi dan misi dalam menjalankan usahanya. Visi dari PT Charoen Pokphand Indonesia adalah:

1 Menjadi produsen kelas dunia dalam bidang makanan olahan dari daging ayam khususnya dan bahan lain umumnya.

2 Menjadi perusahaan yang bertanggung jawab, peduli terhadap dampak sosial dan lingkungan di dalam menjalankan kegiatan tersebut.

Adapun misi dari PT Charoen Pokphand Indonesia untuk mewujudkan visi tersebut adalah :

1 Membantu meningkatkan kualitas bangsa Indonesia dan dunia serta

memuaskan pelanggan dan pemegang saham dengan memproduksi makanan olahan bermutu tinggi, halal, dan aman untuk dikonsumsi dengan menerapkan

GMP (Good Manufacturing Procedures), SSOP (Sanitation Standard

Operating Procedures), Sistem Jaminan Halal, HACCP, dan ISO 9001:2008. 2 Menjaga dan menerapkan prinsip-prinsip kelestarian hidup sesuai peraturan

perundangan yang berlaku.

Produk PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division merupakan produk dengan kualitas terbaik, dimulai dengan proses pemilihan bahan baku ayam yang memenuhi standard ayam yang sehat, bebas dari segala penyakit, proses pemotongan dan pembersihan ayam yang dilakukan dengan halal dan hygienis, juga proses pengolahan yang diawasi secara ketat dan


(44)

sesuai dengan standard makanan yang bermutu tinggi,sampai pada kemasan dan kualitas kontrol, serta distribusi yang dilakukan oleh sumberdaya manusia yang terbaik, didukung oleh mesin-mesin yang modern dan berteknologi tinggi. PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division, memproduksi dan men-supply

produk yang bermutu tinggi untuk keperluan industri makanan di Indonesia seperti KFC, CFC, Wendys dan restaurant lain. PT Charoen Pokphand Indonesia

Food Division, sangat mengutamakan kebersihan dan kualitas dari produk yang dihasilkan, untuk itu masalah sanitasi dan hygenis serta jaminan halal sangat diutamakan, untuk menghasilkan produk bermutu tinggi dan memenuhi harapan serta kebutuhan pelanggan.

PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division mengeluarkan kebijakan mutu yang merupakan kebijakan perusahaan yaitu: Senantiasa menghasilkan produk yang bermutu tinggi, halal dan aman untuk dikonsumsi dalam rangka pencapaian visi & misi perusahaan sehingga dapat memberikan jaminan kepuasan kepada pelanggan. Menggalang kerjasama, partisipasi aktif dan positif semua karyawan dalam mengembangkan dan meningkatkan mutu kerja secara terus-menerus. Seuai dengan motto “A Tradition of Quality

2.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha

Ruang lingkup bidang usaha pada PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division adalah :


(45)

1. PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division merupakan industry manufaktur yang memproduksi makanan olahan daging ayam yaitu sausage

dan further.

2. Bahan baku utama adalahayam yang sudah beku yang berasal dari PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division dari Cikande dan Salatiga.

2.3 Lokasi Perusahaan

PT Charoen Pokphand Indonesia Food Divisionmerupakan industri yang bergerak dalam bidang pemotongan dan pengolahandaging ayam. Industri ini terletak di Jalan Pulau Solor No. 2 Desa Saentis, Kawasan Industri Medan Tahap II, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara.Bangunan PT Charoen Pokphand IndonesiaFood Divisionterdiri dari dua lantai. Pada lantai pertama terdapat kantor Personalia,Product Development and

Quality Control, ruang rapat, gudang, dan ketigaPlant di atas. Selain itu, di perusahaan juga terdapat satu pos satpam di pintugerbang masuk, kantin, dan masjid.

2.4 Daerah Pemasaran

Pasar merupakan tempat bertemunya antara produsen dan konsumen untuk melakukan proses transaksi atas suatu barang atau jasa. Pemasaran adalah suatu fungsi yang mencerminkan cara bagaimana memperlakukan pasar dan produk sehingga dapat memenuhi tujuan dalam memuaskan kebutuhan konsumen. Daerah pemasaran PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division saat ini


(46)

adalahKFC, CFC, Wendys dan restaurant lainnya yang berada diwilayah Sumatera, untuk Sumatera bagian Utara, PT Charoen Pokphand Indonesia Food Divisionini men-supply pada daerah Aceh, Batam, Medan, sedangkan untuk Sumatera bagian Selatan terdapat daerah Palembang, Jambi, dan Lampung.

2.5 Organisasi dan Manajemen 2.5.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division

menggunakan strukturorganisasi staf dan lini, yaitu suatu bentuk struktur organisasi dimana wewenang mengalir dari pimpinan kepada bawahannya dan dari bawahan ini kepada bawahannya lagi yaitu dimana perusahaan dipimpin olehPlant Head.

Bentuk atau hubungan garis ditunjukkan dengan adanya spesialisasi atau pembagian tugas setiap unit organisasi (departemen) sehingga pelimpahan wewenang dari pimpinan dalam bidang pekerjaan tertentu dapat langsung dilimpahkan kepada departeman yang menangani pekerjaan tersebut. Yang termasuk dalam garis hubungan lini adalah Plant Head dengan Plant Manager. Sedangkan bentuk fungsional merupakan hubungan kinerja yang diatur berdasarkan pengelompokkan aktivitas dan tugas yang sama untuk membentuk unit-unit kerja. Hubungan fungsional dijumpai pada hubungan Further Manager,

Sausage Manager, Cut Up Manager, Warehouse Manager, Engineering Manager, PPIC Manager, Purchasing Manager, Finance & Accounting


(47)

Manager, dan Personal & General Affair Manager. Berikut ini merupakan


(48)

Plant Head Plant Manager Further Manager Sausage Manager Cut Up Manager Warehouse Manager Engineering Manager PPIC Manager Purchasing Manager

Finance & Accounting Manager

Personal & General Affair Manager Further Supervisor Sausage Supervisor Cut Up Supervisor Warehouse Supervisor Engineering Supervisor PPIC Supervisor Purchasing Supervisor

Finance & Accounting Supervisor

Personal & General Affair Supervisor Further Foreman Sausage Foreman Cut Up Foreman Warehouse Foreman Engineering Foreman PPIC Foreman

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan

Purchasing Foreman

Finance & Accounting Foreman

Personal & General Affair Foreman

Gambar 2.1Struktur Organisasi PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division


(49)

2.5.2 Pembagian Tugas & Tanggung Jawab

Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-bedatersebut saling diintegrasikan (koordinasi). Dalam menjalankan aktivitas sehari - hari pada suatu organisasi dibutuhkan personil - personil untuk menduduki jabatan tertentu yang mampu menjalankan tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang dibebankan sesuai dengan jabatan tersebut. Adapun uraian tugas dan tanggung jawab untuk masing-masing jabatan pada PT Charoen Pokphand Indonesia Food Divisionadalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

No. Jabatan Uraian Tugas dan Wewenang Tanggung Jawab

1 Kepala Unit (Plant Head)

a. Memimpin, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas para manager bagian.

b. Merencanakan dan menerapkan kebijaksanaan mengenai perbaikan dan perkembangan umum perusahaan.

Bertanggung jawab kepada presiden direktur (pimpinan perusahaan induk) atas jalannya perusahaan.

2 Plant Manager

a. Merencanakan dan mengatur jadwal produksi untukk semua jenis produk agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan persediaan di gudang.

b. Mengatur pengalokasian sumber daya produksi seperti jam kerja mesin, jam kerja operator, pengiriman bahan baku yang berhubungan dengan proses produksi.

c. Melakukan pengawasan dan pengendalian produksi agar hasil produksi sesuai dengan spesifikasi dan standart mutu yang telah ditetapkan.

d. Merencanakan perawatan mesin-mesin agar dapat beroperasi dengan lancar. e. Membuat laporan produksi secara berkala

mengenai pemakaian bahan baku.

Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses produksi mulai dari penerimaan bahan baku sampai proses produksi hingga menjadi produk akhir.

3 Further

Manager

a. Merencanakan dan mengatur produksi further perusahan agar sesuai dengan spesifikasi dan standard mutu yang telah ditentukan.

b. Mengawasi dan mengkoordinir pengelolaan persediaan bahan baku, bahan penolong dan bahan-bahan lainnya dalam produksi further.

Bertanggung jawab kepada plant manager

atas pelaksanaan kegiatan produksi further.


(50)

Tabel 2.1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Lanjutan) No. Jabatan Uraian Tugas dan Wewenang Tanggung Jawab

3 Further

Manager

c. Merencanakan dan mengatur produksi further perusahan agar sesuai dengan spesifikasi dan standard mutu yang telah ditentukan.

d. Mengawasi dan mengkoordinir pengelolaan persediaan bahan baku, bahan penolong dan bahan-bahan lainnya dalam produksi further.

e. Mengawasi jalannya produksi further sesuai dengan program produksi yang telah ditetapkan.

f. Membuat laporan produksi further secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.

g. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi further untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.

4 SausageManager

a. Merencanakan dan mengatur produksi sausage perusahan agar sesuai dengan spesifikasi dan standard mutu yang telah ditentukan.

b. Mengawasi dan mengkoordinir pengelolaan persediaan bahan baku, bahan penolong dan bahan-bahan lainnya dalam produksi sausage.

c. Mengawasi jalannya produksi sausage sesuai dengan program produksi yang telah ditetapkan.

d. Membuat laporan produksi sausage secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.

e. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi sausage untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.

Bertanggung jawab kepada plant manager atas pelaksanaan kegiatan produksi sausage.

5. Cut Up Manager

a. Merencanakan dan mengatur proses cut up perusahan agar sesuai dengan spesifikasi dan standard mutu yang telah ditentukan.

b. Mengawasi dan mengkoordinir pengelolaan persediaan bahan baku, bahan penolong dan bahan-bahan lainnya dalam proses cut up.

c. Mengawasi jalannya sesuai dengan program produksi yang telah ditetapkan.

d. Membuat laporan proses cut up secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.

Bertanggung jawab kepada plant manager atas pelaksanaan kegiatan cut up.


(51)

Tabel 2.1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Lanjutan) No. Jabatan Uraian Tugas dan Wewenang Tanggung Jawab

6. Warehouse

Manager

a. Membuat laporan penerimaan persediaan dan pengeluaran bahan baku di gudang. b. Mengkoordinir dan mengawasi

pengelolaan persediaan bahan baku di gudang.

c. Bertanggung jawab atas sarana dan prasarana pendukung di gudang.

Bertanggung jawab atas pengaturan persediaan bahan baku, produk jadi dan bahan penolong di gudang.

7. Engineering

Manager

a. Membuat jadwal pemeliharaan dan perbaikan terhadap mesin-mesin yang ada dalam pabrik.

b. Mengeluarkan perintah kerja kepada maintenance section head untuk melakukan perbaikan pada mesin-mesin berdasarkan jadwal permintaan perbaikan dari masing-masing operator. c. Melatih dan mengawasi keterampilan

karyawan yang bekerja di bagian maintenance agar mahir dan dapat bekerja dengan baik.

d. Menentukan prioritas kerja dan progressing perbaikan mesin.

Bertanggung jawab kepada plant manager atas kondisi mesin-mesin dan peralatan produksi.

8. PPIC Manager

a. Membuat daftar rencana produksi pembuatan sausage dan further.

b. Melakukan koordinasi dengan pihak marketing dalam pembuatan sales forecast.

c. Melakukan koordinasi dengan pihak warehouse raw material tentang jumlah bahan baku di gudang.

Bertanggung jawab kepada plant manager

9.

Manager Pembelian (Purchase Manager)

a. Membantu plant manager dalam melaksanakan serta mengkoordinir seluruh pengolahan yang berhubungan dengan pembelian, penyimpanan dan pendistribusian bahan-bahan yang digunakan perusahaan.

b. Merencanakan sistem pengadaan dan persediaan bahan.

c. Mempersiapkan permintaan kebutuhan akan barang dan menentukan standard harga bahan.

Bertanggung jawab kepada plant manager, bagian ini bertugas membantu plant manager dalam bidang kegiatan pembelian

10.

Manager Akuntansi dan

Keuangan (Finance and

Accounting Manager)

a. Merencanakan dan mengawasi perencanaan kegiatan akuntansi dari keuangan perusahaan.

b. Membantu head of unit dalam melaksanakan anggaran perusahaan. c. Memberikan laporan keuangan kepada

pihak pemerintah untuk menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar perusahaan.

Bertanggung jawab atas

penentuan biaya perusahaan seperti biaya

produksi dan biaya administrasi.


(52)

11.

Personalia and

General Affair Manager)

a. Merencanakan perekrutan karyawan sesuai dengan kebutuhan masingmasing departemen.

Bertanggungjawab terhadap disiplin kerja karyawan.

Tabel 2.1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Lanjutan) No. Jabatan Uraian Tugas dan Wewenang Tanggung Jawab

11.

Personalia and

General Affair Manager)

c. Mengatur kegiatan yang berhubungan dengan karyawan dan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan berdisiplin.

d. Menampung dan mencari keluhan karyawan.

e. Mengatur dan merencanakan training untuk peningkatan ketrampilan karyawan.

Bertanggung jawab terhadap disiplin kerja karyawan.

12. Further

Supervisor

a. Mengawasi jalannya produksi sesuai dengan program produksi further yang telah ditetapkan.

b Membuat laporan produksi further secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.

c Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi further untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.

Bertanggung jawab kepada further manager

13. Sausage

Supervisor

a. Mengawasi jalannya produksi sesuai dengan program produksi sausage yang telah ditetapkan.

b Membuat laporan produksi sausage secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.

c Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi sausage untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.

Bertanggung jawab kepada sausage manager

14. Cut Up

Supervisor

a. Mengawasi jalannya produksi sesuai dengan program proses cut up yang telah ditetapkan.

b Membuat laporan proses cut up secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah proses.

c Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan proses cut up untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.

Bertanggung jawab kepada cut up manager

15. Warehouse

Supervisor

a. Membuat laporan penerimaan persediaan dan pengeluaran bahan baku di gudang.

b Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku di gudang.

Bertanggung jawab atas sarana dan prasarana pendukung di gudang.

16. Engineering

supervisor

a. Mengeluarkan perintah kerja kepada engineering foreman untuk melakukan perbaikan pada mesin-mesin berdasarkan jadwal permintaan perbaikan dari

Bertanggung jawab kepada engineeering manager.


(53)

masing-masing operator.

Tabel 2.1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Lanjutan) No. Jabatan Uraian Tugas dan Wewenang Tanggung Jawab

16. Engineering

supervisor

c. Melatih dan mengawasi keterampilan karyawan yang bekerja di bagian maintenance agar mahir dan dapat bekerja dengan baik.

d. Menentukan prioritas kerja dan progressing perbaikan mesin.

Bertanggung jawab kepada engineering manager.

17. PPIC Supervisor

a Mengontrol stock produksi pada raw material.

b Mengontrol stock produksi pada finish goods.

Bertanggung jawab kepada PPIC manager

18. Purchasing

Supervisor

a. Membantu purchasing manager dalam melaksanakan serta mengkoordinir seluruh pengolahan yang berhubungan dengan pembelian, penyimpanan dan pendistribusian bahan-bahan yang digunakan perusahaan.

b Membantu purchasing manager melaksanakan perencanaan sistem pengadaan dan persediaan bahan.

Bertanggung jawab kepada purchasing manager, bagian ini bertugas membantu purchasing manager dalam bidang kegiatan

pembelian

19.

Finance & Accounting Supervisor

a. Melaksanakan perhitungan akuntansi terhadap pembelian bahan baku dan asset perusahaan.

b Melaksanakan pembayaran transfer dana terhadap pembelian bahan baku dan asset perusahaan.

c Melaksanakan penerimaan pembayaran atas penjualan pakan dan juga hasil sampingan produksi.

d Melaksanakan perhitungan dan pembayaran upah dan lembar kerja karyawan.

Bertanggung jawab kepada Finance & Accounting Supervisor manager 20. Personalia and General Affair Supervisor

a. Melaksanakan perekrutan karyawan sesuai dengan kebutuhan masing-masing departemen.

b Mengawasi kegiatan yang berhubungan dengan karyawan dan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan berdisiplin.

c Mengawasi pelaksanaan training untuk peningkatan ketrampilan karyawan.

Bertanggung jawab langsung kepada Personalia and General Affair Manager

21. Further

Foreman

a. Merencanakan dan mengatur produksi further perusahan agar sesuai dengan spesifikasi dan standard mutu yang telah ditentukan.

b Mengawasi dan mengkoordinir pengelolaan persediaan bahan baku, bahan penolong dan bahan-bahan lainnya.

Bertanggungjawab kepada further supervisor atas pelaksanaan kegiatan produksi further.


(54)

c Mengawasi jalannya produksi sesuai dengan program produksi further yang telah ditetapkan.

Tabel 2.1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Lanjutan) No. Jabatan Uraian Tugas dan Wewenang Tanggung Jawab

21. Further

Foreman

d Membuat laporan produksi further secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.

e Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi further untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.

Bertanggung jawab kepada further supervisor atas pelaksanaan kegiatan produksi further.

22. Sausage

Foreman

a. Merencanakan dan mengatur produksi sausage perusahan agar sesuai dengan spesifikasi dan standard mutu yang telah ditentukan.

b Mengawasi dan mengkoordinir pengelolaan persediaan bahan baku, bahan penolong dan bahan-bahan lainnya.

c Mengawasi jalannya produksi sesuai dengan program produksi sausage yang telah ditetapkan.

d Membuat laporan produksi sausage secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.

e Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi sausage untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.

Bertanggung jawab kepada sausage supervisor atas pelaksanaan kegiatan produksi sausage.

23. Cut Up

Foreman

a. Merencanakan dan mengatur proses cut up perusahan agar sesuai dengan spesifikasi dan standard mutu yang telah ditentukan.

b Mengawasi dan mengkoordinir pengelolaan persediaan bahan baku, bahan penolong dan bahan-bahan lainnya.

c Mengawasi jalannya proses sesuai dengan program proses cut up yang telah ditetapkan.

d Membuat laporan proses cut up secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.

e Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan proses cut up untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.

Bertanggung jawab kepada cut up supervisor atas pelaksanaan kegiatan proses cut up.

24. Warehouse Foreman

a. Melakukan penerimaan bahan baku dan membuat laporan dan dokumen penerimaan bahan baku.

b Mengatur penyimpanan bahan baku di

Bertanggung jawab kepada warehouse supervisor


(55)

gudang serta mengatur tata cara pengeluaran dan pemakaian bahan baku. c Membuat laporan atas penerimaan dan

pemakaian bahan baku.

Tabel 2.1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Lanjutan) No. Jabatan Uraian Tugas dan Wewenang Tanggung Jawab

24. Warehouse

Foreman

d Melakukan penerimaan produk jadi serta membuat laporan dan dokumen penerimaan produk jadi.

e Mengatur penyimpanan produk jadi ke gudang dan mengatur pengeluaran dan pengiriman ke costumer.

f Membuat laporan atas penerimaan dan pengeluaran produk jadi tersebut.

g Melakukan pengawasan terhadap pengeluaran barang dan komponen mesin dari gudang penyimpanan.

h Melakukan pengawasan terhadap penimbangan bahan baku, produk jadi yang masuk maupun yang keluar dari pabrik.

i Melakukan pencatatan terhadap jenis dan jumlah bahan baku, produk jadi yang masuk maupun yang keluar dari pabrik.

25. Engineering

Foreman

a. Mengeluarkan perintah kerja kepada karyawan maintenance untuk melakukan perbaikan pada mesin-mesin dan peralatan berdasarkan jadwal permintaan perbaikan dari masing-masing operator.

b Mengawasi langsung perbaikan dan pergantian komponen-komponen alat-alat mekanik maupun electrical dalam plant.

c Melatih dan mengawasi keterampilan karyawan yang bekerja di bagian maintenance agar mahir dan dapat bekerja dengan baik.

Bertanggung jawab terhadap Engineering Supervisor

26. PPIC Foreman

a. Mengawasi karyawan dalam mengontrol raw material.

b Mengawasi karyawan dalam mengontrol finish goods

Bertanggung jawab kepada PPIC Supervisor

27. Purchasing

Foreman

a. Mengawasi pengolahan yang berhubungan dengan pembelian, penyimpanan dan pendistribusian bahan-bahan yang digunakan perusahaan.

b Mengawasi sistem pengadaan dan persediaan bahan. Purchasing Foreman bertanggung jawab kepada purchasing supervisor 28. Finance & Accounting Foreman

a. Mengawasi pelaksanakan pembayaran transfer dana terhadap pembelian bahan baku dan asset perusahaan.

c Melaksanakan penerimaan pembayaran

Bertanggung jawab kepada Finance & Accounting Supervisor


(56)

atas penjualan pakan dan juga hasil sampingan produksi.

d Melaksanakan perhitungan dan pembayaran upah dan lembar kerja karyawan.

Tabel 2.1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Lanjutan) No. Jabatan Uraian Tugas dan Wewenang Tanggung Jawab

29.

Personalia and

General Affair Foreman

a. Mengawasi perekrutan karyawan sesuai dengan kebutuhan masing-masing departemen.

b Mengawasi kegiatan yang berhubungan dengan karyawan dan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan berdisiplin.

c Mengawasi pelaksanaan training untuk peningkatan ketrampilan karyawan.

Bertanggung jawab langsung kepada Personalia and General Affair Supervisor

2.5.3 Jumlah Tenaga Kerja & Jam Kerja

Tenaga Kerja yang bekerja pada PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division sebanyak 465 orang.Dalam memelihara ketertiban dan kedisiplinan kerja setiap perusahaan mengeluarkan tata tertib/peraturan kerja yang harus dipatuhi oleh setiap karyawan perusahaan, termasuk dalam penetapan jam kerja.

PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division mengatur waktu kerja sesuai dengan perundang-undangan tenaga kerja (dari Depnaker), yaitu: 40 jam seminggu (5 hari seminggu). Setiap harinya rata-rata karyawan yang bekerja 7 jam. Apabila keadaan mendesak dan memerlukan jam kerja yang melebihi jam kerja normal, maka perusahaan memberikan upah lembur.

Ketentuan jam kerja di PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division

diatur menurut aturan shift

a Berikut jam kerja pada bagian administrasi dan kantor dapat dilihat pada Tabel 2.2


(57)

Tabel 2.2Sistem Pembagian Jam Kerja Bagian Administrasi Hari Jam Kerja (WIB) Jam Istirahat (WIB)

Senin – Jumat 08.00 – 16.00 12.00 – 13.00

Sumber: PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division Medan

b Berikut jam kerja pada bagian produksi dapat dilihat pada Tabel 2.3

Tabel 2.3Sistem Pembagian Jam Kerja Bagian Produksi

Hari Shift Jam Kerja (WIB) Istirahat (WIB)

Senin - Sabtu

I 23.00-07.00 04.00 - 05.00

II 07.00-15.00 12.00 - 13.00

III 15.00-23.00 20.00 - 21.00

Sumber: PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division Medan

c Jam kerja pada bagian keamanan

Untuk bagian keamanan, dibagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 5 orang dan melakukan penjagaan bergantian setiap 12 jam sekali dimulai dari : - Jam 08.00 – 20.00

- Jam 20.00 – 07.00

2.5.4 Sistem Pengupahan & Fasilitas Lainnya

Sistem pengupahan pada PT Charoen Pokhpand Indonesia Food Division

adalah sebagai berikut:

1. Upah diberikan sesuai dengan UMR yang berlaku.

2. Pemberian upah ditetapkan setelah melihat jam kerja, hari kerja, kerja lembur dan berdasarkan golongan.

3. Sistem pengupahan karyawan perusahaan di bagi atas : a Gaji tetap untuk karyawan tetap.


(58)

c Gaji borongan untuk karyawan borongan

4. Upah Pokok

Pengupahan pada perusahaan ini adalah berdasarkan upah bulanan. Besarnya upah disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan, serta latar belakang pendidikan dan pengalaman. Upah tersebut diberikan untuk masa 21 hari kerja rata-rata dalam sebulan dengan waktu kerja rata-rata 8 jam dalam sehari.

5. Untuk pekerja lembur, dibagi dalam 2 golongan yaitu :

a Golongan pekerja yang levelnya dibawah level supervisor, akan mendapat kompensasi kerja lembur sesuai dengan peraturan yang berlaku.

b Golongan pekerja yang levelnya setaraf atau diatas supervisor, tidak akan memperoleh pembayaran uang lembur lagi, karena sudah termasuk di dalam gaji pokok.

- Apabila kerja lembur dilakukan pada hari biasa maka untuk jam lembur, peraturannya adalah sebesar 1 ½ x upah sejam.

- Untuk jam kerja lembur yang dilakukan pada hari bukan hari biasa untuk jam lembur peraturannya adalah sebesar 2 x upah sejam.Disamping pemberian gaji pokok dan upah lembur, juga diberikan uang makan,uang pengobatan, dan asuransi tenaga kerja.

Selain pemberian kompensasi/upah, perusahaan juga memberikan berbagai insentif bagi karyawan, seperti:

1. Memberikan THR (Tunjangan Hari Raya) untuk pekerja yang mempunyai


(59)

2. Memberikan THR (Tunjangan Hari Raya) untuk pekerja yang mempunyai masa kerja belum mencapai satu tahun, maka biasanya tunjangan ditetapkan menurut perhitungan banyaknya bulan selama yang bersangkutan bekerja dibagi 12 dan dikalikan upah perbulan.

3. Bonus tahunan akan diberikan berdasarkan kemampuan perusahaan dan

sepenuhnya ditetapkan oleh perusahaan dengan memperhatikan prestasi kerja masing-masing karyawan.

4. Tunjangan makan diberikan kepada pekerja perbulan, sesuai dengan

kemampuan perusahaan, dan dibayar bersama-sama dengan pembayaran upah pekerja.

5. Memperhatikan kebutuhan rohani karyawan.

6. Perusahaan menyediakan tempat ibadah dan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk melaksanakan ibadah.

7. Adanya jaminan kesehatan dan kesejahteraan karyawan. Jaminan kesehatan antara lain :

1. Cuti sakit.

2. Cuti khusus, karena perkawinan atau musibah. 3. Mewaji

4. bkan karyawan masuk ASTEK (Asuransi Tenaga Kerja).Tunjangan Proyek. 5. Tunjangan Kemalangan.

Perusahaan memberikan fasilitas kerja kepada karyawan, seperti: 1. Memberikan pakaian kerja kepada setiap tenaga kerja dalam setahun. 2. Memberikan fasilitas pengobatan cuma-cuma kepada setiap tenaga kerja.


(1)

Selanjutnya dilakukan pencarian persamaan dengan menggunakan metode

konstan, linier, kuadratis dan eksponensial. Hasil perhitungan masing-masing

metode sebagai berikut:

No Metode a b ln a α β ϒ δ θ c

1 Konstan 1.9750

2 Linier 2.0377 -0.1030

3 Kuadratis 1.9233 0.4267 -1.3673 -1.2046 -1.5916 0.1241 0.1594 -0.4667 4 Ekponensial 2.0390 -0.0529 0.7125

Sehingga persamaan regresinya sebagai berikut:

Metode Persamaan Regresi SEE

Konstan Y = 1.9750 0.0500 Linier Y = 2.0377 - 0.1030x 0.0464 Kuadratis Y = 1.9233 + 0.4267x -0.4667x2 0.0463

Ekponensial Y = 2.0390e-0.0529 0.0465

PERHITUNGAN REGRESI TEMPERATUR UDARA TERHADAP IREQ

Adapun rata-rata temperatur udara terhadapIREQ dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut:

No Temperatur udara (x) IREQ net(y) x2 y2 x.y x3 x4 x2.y lny x.lny

1 -18.76 2.00 352.0908 4.0000 -37.5282 -6606.6614 123967.9434 704.1816 0.6931 -13.0063 2 -19.53 2.00 381.4700 4.0000 -39.0625 -7450.5894 145519.3813 762.9401 0.6931 -13.5380 3 -19.87 2.00 394.7371 4.0000 -39.7360 -7842.6327 155817.3574 789.4741 0.6931 -13.7714 4 -20.44 1.90 417.9416 3.6100 -38.8429 -8544.2397 174675.1918 794.0891 0.6419 -13.1218 total -78.61 7.90 1546.24 15.6100 -155.1695 -30444.1231 599979.8739 3050.6849 2.7213 -53.4376


(2)

Selanjutnya dilakukan pencarian persamaan dengan menggunakan metode

konstan, linier, kuadratis dan eksponensial. Hasil perhitungan masing-masing

metode sebagai berikut:

No Metode a b ln a α β ϒ δ θ c

1 Konstan 1.9750

2 Linier 3.0291 0.0536

3 Kuadratis -28.1052 -3.1287 231.3154 -5.9052 -9062.8103 -0.3168 12.5527 -0.0812 4 Ekponensial 3.3906 0.0275 1.2210

Sehingga persamaan regresinya sebagai berikut:

Metode Persamaan Regresi SEE

Konstan Y = 1.9750 0.0500 Linier Y = 3.0291 + 0.0536x

0.0403 Kuadratis Y = -28.1052 - 3.1287x - 0.0812x2

0.0176 Ekponensial Y = 3.3906e0.0275

0.0407

PERHITUNGAN REGRESI KELEMBAPAN UDARA TERHADAP IREQ

Adapun rata-rata kelembapan udara terhadapIREQ dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut:

No Kelembapan udara (x) IREQ net(y) x2 y2 x.y x3 x4 x2.y lny x.lny

1 85.83 2.00 7366.6293 4.0000 171.6581 632270.9482 54267227.7567 14733.2587 0.6931 59.4922 2 85.69 2.00 7341.9627 4.0000 171.3705 629097.9397 53904416.6460 14683.9254 0.6931 59.3925 3 84.90 2.00 7208.0972 4.0000 169.8010 611971.1530 51956665.1367 14416.1944 0.6931 58.8486 4 86.07 1.90 7407.8077 3.6100 163.5304 637579.8049 54875615.3582 14074.8347 0.6419 55.2435 total 342.48 7.90 29324.50 15.6100 676.3601 2510919.8457 215003924.8976 57908.2132 2.7213 232.9767


(3)

Selanjutnya dilakukan pencarian persamaan dengan menggunakan metode

konstan, linier, kuadratis dan eksponensial. Hasil perhitungan masing-masing

metode sebagai berikut:

No Metode a b ln a α β ϒ δ θ c

1 Konstan 1.9750

2 Linier 6.9741 -0.0584

3 Kuadratis -1866.8988 43.8061 -524.1941 -3.0676 -89576.3860 0.1791 30.6734 -0.2567 4 Ekponensial 25.6493 -0.0299 3.2445

Sehingga persamaan regresinya sebagai berikut:

Metode Persamaan Regresi SEE

Konstan Y = 1.9750 0.0500 Linier Y = 6.9741 - 0.0584x

0.0494 Kuadratis Y = -1866.8988 - 43.8061x -0.2567x2

0.0233 Ekponensial Y = 25.6493e-0.0299

0.0496

PERHITUNGAN REGRESI INSULASI PAKAIANTERHADAP IREQ

Adapun rata-rata insulasi pakaian terhadapIREQ dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut:

No Insulasi pakaian (x) IREQ net (y) x2 y2 x.y x3 x4 x2.y lny x.lny

1 1.34 2.00 1.7958 4.0000 2.6801 2.4064 3.2248 3.5915 0.6931 0.9289 2 1.34 2.00 1.7920 4.0000 2.6773 2.3989 3.2113 3.5840 0.6931 0.9279 3 1.35 2.00 1.8113 4.0000 2.6917 2.4376 3.2806 3.6225 0.6931 0.9329 4 1.33 1.90 1.7638 3.6100 2.5234 2.3425 3.1111 3.3513 0.6419 0.8524 total 5.35 7.90 7.16 15.6100 10.5725 9.5855 12.8278 14.1493 2.7213 3.6420


(4)

Selanjutnya dilakukan pencarian persamaan dengan menggunakan metode

konstan, linier, kuadratis dan eksponensial. Hasil perhitungan masing-masing

metode sebagai berikut:

No Metode a b ln a α β ϒ δ θ c

1 Konstan 1.9750

2 Linier -6.2399 6.1389

3 Kuadratis -912.9729 1363.1031 -0.0018 -0.0007 -0.0047 -0.0040 -0.0108 -507.6760 4 Ekponensial 0.0292 3.1489 -3.5334

Sehingga persamaan regresinya sebagai berikut:

Metode Persamaan Regresi SEE

Konstan Y = 1.9750 0.0500 Linier Y = -6.2399 + 6.1389x

0.0257 Kuadratis Y = -912.9729 - 1363.1031x - -507.6760x2

0.0032 Ekponensial Y = 0.0292e3.1489

0.0262

PERHITUNGAN REGRESI TINGKAT METABOLISME TERHADAP

IREQ

Adapun rata-rata tingkat metabolisme terhadapIREQ dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut:

No Tingkat Metabolisme (x) IREQ net (y) x2 y2 x.y x3 x4 x2.y lny x.lny

1 181 2.00 32861.5738 4.0000 362.5552 5957067.7316 1079883032.3582 65723.1476 0.6931 125.6521 2 181 2.00 32892.6762 4.0000 362.7268 5965526.9852 1081928147.2083 65785.3524 0.6931 125.7115 3 180 2.00 32445.3791 4.0000 360.2520 5844256.6341 1052702622.0630 64890.7581 0.6931 124.8538 4 179 1.90 32108.6132 3.6100 340.4587 5753502.7305 1030963044.5856 61006.3652 0.6419 115.0130 total 722 7.90 130308.24 15.6100 1425.9927 23520354.0814 4245476846.2150 257405.6233 2.7213 491.2304


(5)

Selanjutnya dilakukan pencarian persamaan dengan menggunakan metode

konstan, linier, kuadratis dan eksponensial. Hasil perhitungan masing-masing

metode sebagai berikut:

No Metode a b ln a α β ϒ δ θ c

1 Konstan 1.9750

2 Linier -5.3382 0.0405

3 Kuadratis -1615.7574 17.9028 -4628.9246 -12.8353 -1669375.6581 -0.5201 -187.3789 -0.0495 4 Ekponensial 0.0464 0.0208 -3.0708

Sehingga persamaan regresinya sebagai berikut:

Metode Persamaan Regresi SEE

Konstan Y = 1.9750 0.0500 Linier Y = -5.3382 + 0.0405x

0.0334 Kuadratis Y = -1615.7574 + 17.9028x - 0.0495x2

0.0036 Ekponensial Y = 0.0464e-3.0708


(6)

Tabel r Product Moment Pada Sig.0,05 (Two Tail)

N r N r N r N r N r N r

1 0.997 41 0.301 81 0.216 121 0.177 161 0.154 201 0.138

2 0.95 42 0.297 82 0.215 122 0.176 162 0.153 202 0.137

3 0.878 43 0.294 83 0.213 123 0.176 163 0.153 203 0.137

4 0.811 44 0.291 84 0.212 124 0.175 164 0.152 204 0.137

5 0.754 45 0.288 85 0.211 125 0.174 165 0.152 205 0.136

6 0.707 46 0.285 86 0.21 126 0.174 166 0.151 206 0.136

7 0.666 47 0.282 87 0.208 127 0.173 167 0.151 207 0.136

8 0.632 48 0.279 88 0.207 128 0.172 168 0.151 208 0.135

9 0.602 49 0.276 89 0.206 129 0.172 169 0.15 209 0.135

10 0.576 50 0.273 90 0.205 130 0.171 170 0.15 210 0.135

11 0.553 51 0.271 91 0.204 131 0.17 171 0.149 211 0.134

12 0.532 52 0.268 92 0.203 132 0.17 172 0.149 212 0.134

13 0.514 53 0.266 93 0.202 133 0.169 173 0.148 213 0.134

14 0.497 54 0.263

94

0.201 134 0.168 174 0.148 214 0.134

15 0.482 55 0.261 95 0.2 135 0.168 175 0.148 215 0.133

16 0.468 56 0.259 96 0.199 136 0.167 176 0.147 216 0.133

17 0.456 57 0.256 97 0.198 137 0.167 177 0.147 217 0.133

18 0.444 58 0.254 98 0.197 138 0.166 178 0.146 218 0.132

19 0.433 59 0.252 99 0.196 139 0.165 179 0.146 219 0.132

20 0.423 60 0.25 100 0.195 140 0.165 180 0.146 220 0.132

21 0.413 61 0.248 101 0.194 141 0.164 181 0.145 221 0.131

22 0.404 62 0.246 102 0.193 142 0.164 182 0.145 222 0.131

23 0.396 63 0.244 103 0.192 143 0.163 183 0.144 223 0.131

24 0.388 64 0.242 104 0.191 144 0.163 184 0.144 224 0.131

25 0.381 65 0.24 105 0.19 145 0.162 185 0.144 225 0.13

26 0.374 66 0.239 106 0.189 146 0.161 186 0.143 226 0.13

27 0.367 67 0.237 107 0.188 147 0.161 187 0.143 227 0.13

28 0.361 68 0.235 108 0.187 148 0.16 188 0.142 228 0.129

29 0.355 69 0.234 109 0.187 149 0.16 189 0.142 229 0.129

30 0.349 70 0.232 110 0.186 150 0.159 190 0.142 230 0.129

31 0.344 71 0.23 111 0.185 151 0.159 191 0.141 231 0.129

32 0.339 72 0.229 112 0.184 152 0.158 192 0.141 232 0.128

33 0.334 73 0.227 113 0.183 153 0.158 193 0.141 233 0.128

34 0.329 74 0.226 114 0.182 154 0.157 194 0.14 234 0.128

35 0.325 75 0.224 115 0.182 155 0.157 195 0.14 235 0.127

36 0.32 76 0.223 116 0.181 156 0.156 196 0.139 236 0.127

37 0.316 77 0.221 117 0.18 157 0.156 197 0.139 237 0.127

38 0.312 78 0.22 118 0.179 158 0.155 198 0.139 238 0.127

39 0.308 79 0.219 119 0.179 159 0.155 199 0.138 239 0.126