Hakikat IPA Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti
merupakan perubahan perilaku seseorang akibat pengalaman yang ia dapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru.
16
Dalam perspektif teori kognitif, belajar merupakan peristiwa mental, bukan peristiwa behavioral meskipun hal-hal yang bersifat behavioral tampak lebih nyata
hampir dalam setiap peristiwa belajar. Perilaku individu bukan semata-mata respons terhadap yang ada melainkan yang lebih penting karena dorongan mental
yang diatur oleh otaknya. Belajar adalah proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat dan menggunakan pengetahuan. Belajar menurut teori kognitif adalah
adalah perseptual. Tingkah laku seseorang ditentukan oleh tingkah laku persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang bertujuan langsung dengan tujuan
belajarnya. Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang tampak. Teori kognitif menekankan
belajar sebagai proses internal. Belajar adalah aktivitas yang melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks.
17
Piaget juga meyakini bahwa pemikiran seorang anak berkembang melalui serangkaian tahap pemikiran dari masa bayi hingga masa dewasa. Dalam hal ini
Piaget membagi tahap perkembangan kognitif manusia menjadi 4 tahap, yaitu : tahap sensori-motorik sejak lahir sampai usia 2 tahun, tahap pra-operasional
usia 2 sampai 7 tahun, tahap kongkret operasional 7 sampai 11 tahun, dan tahap operasional formal usia 11 tahun ke atas.
18
Menurut Piaget, perkembangan dari masing-masing tahap tersebut merupakan hasil perbaikan dari perkembangan tahap sebelumnya. Hal ini berarti bahwa
menurut teori tahapan Piaget, setiap individu akan melewati serangkaian perubahan kualitatif yang bersifat invarian, selulu tetap tidak melompat atau
mundur. Perubahan-perubahan kualitatif ini terjadi karena takanan biologis untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan serta adanya pengorganisasian struktur
berfikir. Dari sudut biologis, Piaget melihat adanya sistem yang mengatur dari
16
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi Jakarta : Gaung Persada Press, 2006, h. 98.
17
Agus Suprijono, cooperative learning Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2012, h. 22.
18
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, h. 101
dalam, sehingga organisme mempunyai sistem pencernaan, peredaran darah, sistem pernafasan, dan lain-lain. Hal ini sama juga terjadi pada sistem kognisi di
mana adanya sistem yang mengatur dari dalam yang kemudian dipengaruhi oleh factor-faktor lingkungan.
19
Teori Gestalt memandang bahwa proses kognitif yang berupa insight pemahamanwawasan merupakan ciri asasi dari respon manusia yang diberikan
dalam menanggapi lingkungan betapapun sederhananya. Insight itu sendiri timbul secara tiba-tiba, seperti ketika seseorang menemukan sesuatu, atau memecahkan
masalah. Dalam memperoleh insight individu belajar melalui pengalaman mempelajari suatu mata pelajaran tidak hanya dengan mempelajari jawaban soal,
tetapi yang penting disini adalah proses dalam menyelesaikan soal sehingga hasil atau jawaban menjadi tepat.
20