b Tumbuh kembangkan sikap kritis melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi
tentang masalah yang diujicobakan. c
Beri kesempatan setiap siswa untuk melakukan percobaan sehingga siswa merasa yakin tentang kebenaran suatu proses
d Buatlah penilaian dari kegiatan siswa dalam melakukan eksperimentersebut
mulai dari persiapan dan pada waktu pelaksanaan 3.
Tahap tindak lanjut eksperimen a
Pemberian tugas b
Pembuatan laporan eksperimen c
Penilaian laporan hasil eksperimen Metode eksperimen adalah cara mengajar dengan cara siswa diajak untuk
melakukan serangkaian percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajarinya secara teori. Metode ini memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengalami, melakukan sendiri, mengamati suatu subyek, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri dan mencari kebenaran.
9
Penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen akan membantu siswa untuk memahami konsep. Pemahaman konsep dapat diketahui apabila siswa
mampu mengutarakan secara lisan, tulisan, maupun aplikasi dalam kehidupannya. Dengan kata lain, siswa memiliki kemampuan untuk menjelaskan, menyebutkan,
memberikan contoh, dan menerapkan konsep terkait dengan pokok bahasan.
10
4. Hakikat IPA
IPA mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada di permukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat di amati indera maupun
yang tidak dapat diamati indera. Oleh karena itu, dalam menjelaskan hakikat fisika, pengertian IPA difahami terlebih dahulu. IPA atau ilmu kealaman adalah
ilmu tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun benda mati yang diamati. Adapun Wahyana mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan
pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaanya secara umum
9
Ibid. , h. 143
10
Trianto, Op.cit., h. 139.
terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi dengan adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah.
11
Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, dan sikap ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses, sebagi produk, dan sebagai
prosedur. Sebagai proses diartikan semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan tentang alam mapun untuk menemukan pengetahuan baru. Sebagai
produk diartikan sebagai hasil proses, berupa pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah atau di luar sekolah ataupun bahan bacaan untuk penyebaran atau
dissiminasi pengetahuan. Sebagai prosedur dimaksudkan adalah metodolog, atau cara yang dipakai untuk mengetahui sesuatu riset pada umumnya yang lazim
disebut metode ilmiah scientific method.
12
Memahami IPA bukan hanya memahami fakta-fakta dalam IPA. Memahami IPA berarti juga memahami proses IPA yaitu memahami bagaimana
mengumpulkan fakta dan memahami bagaimana menghubungkan fakta untuk menginterpretasikannya. Para ilmuan mempergunakan berbagai prosedur empirik
dan prosedur analitik dalam usaha untuk memahami alam semesta ini. Prosedur- prosedur tersebut disebut proses ilmiah atau proses sains. Keterampilan proses
IPA disebut juga keterampilan belajar seumur hidup. Sebab keterampilan ini dapat juga dipakai di bidang lain dalam kehidupan sehari-hari.
Keterampilan proses akan terbentuk hanya melalui proses berulang-ulang. Siswa tidak akan terampil misanya untuk merumuskan masalah, mengajukan
pertanyaan, melakukan percobaan, melakukan pengukuran, mengolah data dan menarik kesimpulan apabila tidak ada peluang untuk melakukannya sendiri
proses tersebut secara terus menerus. Namun adanya kendala yang dihadapi di dalam penerapannya, antara lain waktu yang terbatas dan banyaknya materi yang
harus dipelajari. Sehingga dalam pelaksanaanlatihannya untuk menghindari kendala tersebut sangat dibutuhkan duatu pemodelan.
13
11
Trianto,Op.cit., h. 136.
12
Ibid., h. 137
13
Trianto, Op.cit., h. 149
5. Belajar
Kegiatan belajar sesungguhnya dilakukan oleh semua makhluk yang hidup, mulai dari bentuk kehidupan yang sederhana sampai dengan yang kompleks.
Efektifitas kegiatan belajar tersebut tergantung pada tingkat kerumitan jenis kehidupannya. Manusia sebagai makhluk unik, melakukan kegiatan belajar
dengan cara dan sistem yang unik pula. Terdapat berbagai macam tafsiran tentang belajar, tergantung pada pembuat
rumusan itu dan sangat ditentukan oleh aliran ateu sistem psikologi yang dianutnya. Contohnya psikologi gaya berpendapat, bahwa belajar adalah metatih
daya-daya yang dimilki oleh manusia. Dengan latihan tersebut, akan terbentuk dan berkembang berbagai daya yang berfungsi sebagaimana mestinya, seperti
daya ingat, daya pikir, daya rasa, dan sebagainya. Pandangan batu menyatakan bahwa belajar suatu proses perubahan tingkah laku akibat latihan dan
pengalaman.
14
Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan
mengokohkan kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau proses memperoleh pengetahuan, menurut pemahaman sains konvensional, kontak manusia dengan
alam diistilahkan dengan pengalaman experience. Pengalaman yang terjadi berulang kali melahirkan pengetahuan knowledge atau a body of knowledge.
Definisi ini merupakan definisi umum dalam pembelajaran sains secara konvensional, dan beranggapan bahwa pengetahuan sudah berserak di alam,
tinggal bagaimana siswa atau pembelajar bereksplorasi, menggali dan menemukan kemudian memungutnya, untuk memperoleh pengetahuan.
15
Gage mendefinisikan belajar sebagai suatu proses di mana organisme berubah perilakunya
diakibatkan pengalaman.
Demikian juga
Harold Spear
mendefinisikan bahwa belajar terdiri dari pengamatan, pendengaran membaca dan meniru. Definisi belajar di atas ini mengandung pengertian bahwa belajar
14
Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2009, h. 106.
15
Suyono, dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012, h. 9.
merupakan perubahan perilaku seseorang akibat pengalaman yang ia dapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru.
16
Dalam perspektif teori kognitif, belajar merupakan peristiwa mental, bukan peristiwa behavioral meskipun hal-hal yang bersifat behavioral tampak lebih nyata
hampir dalam setiap peristiwa belajar. Perilaku individu bukan semata-mata respons terhadap yang ada melainkan yang lebih penting karena dorongan mental
yang diatur oleh otaknya. Belajar adalah proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat dan menggunakan pengetahuan. Belajar menurut teori kognitif adalah
adalah perseptual. Tingkah laku seseorang ditentukan oleh tingkah laku persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang bertujuan langsung dengan tujuan
belajarnya. Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang tampak. Teori kognitif menekankan
belajar sebagai proses internal. Belajar adalah aktivitas yang melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks.
17
Piaget juga meyakini bahwa pemikiran seorang anak berkembang melalui serangkaian tahap pemikiran dari masa bayi hingga masa dewasa. Dalam hal ini
Piaget membagi tahap perkembangan kognitif manusia menjadi 4 tahap, yaitu : tahap sensori-motorik sejak lahir sampai usia 2 tahun, tahap pra-operasional
usia 2 sampai 7 tahun, tahap kongkret operasional 7 sampai 11 tahun, dan tahap operasional formal usia 11 tahun ke atas.
18
Menurut Piaget, perkembangan dari masing-masing tahap tersebut merupakan hasil perbaikan dari perkembangan tahap sebelumnya. Hal ini berarti bahwa
menurut teori tahapan Piaget, setiap individu akan melewati serangkaian perubahan kualitatif yang bersifat invarian, selulu tetap tidak melompat atau
mundur. Perubahan-perubahan kualitatif ini terjadi karena takanan biologis untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan serta adanya pengorganisasian struktur
berfikir. Dari sudut biologis, Piaget melihat adanya sistem yang mengatur dari
16
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi Jakarta : Gaung Persada Press, 2006, h. 98.
17
Agus Suprijono, cooperative learning Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2012, h. 22.
18
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, h. 101