2. Pedoman Observasi Observasi digunakan untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan
terkait. Observasi perlu direncanakan dan juga didasarkan dengan keterbukaan pandangan dan pikiran serta bersifat responsif.
11
Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi untuk melihat siswa
ketika proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen berlangsung dan pedoman observasi kegiatan guru ketika dalam menerapkan metode
eksperimen. 3. Wawancara
Menurut Hopkins dalam Wiriaatmadja wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain.
12
Wawancara dilakukan kepada siswa sebelum dilaksanakannya penelitian untuk mengetahui permasalahan awal yang terjadi di MI Ruhul Ulum Jatinegara yaitu
rendahnya hasil belajar siswa pada materi membandingkan sifat kemampuan menghantar panas dari berbagai benda karena siswa hanya melakukan kegiatan
duduk, diam, mendengar, mencatat dan menghafal.
J. Kalibrasi Instrumen
Terdapat dua instrumen dalam penelitian ini yaitu instrumen tes yang berupa hasil belajar dan nontes berupa pedoman observasi. Sebelum instrumen tes
digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden, yakni orang-
orang diluar sampel yang telah ditetapkan. Tes uji coba tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut memenuhi persyaratan
kelayakan instrumen, sedangkan pada instrumen nontes terlebih dahulu didiskusikan kepada teman sejawat yang akan menjadi observer agar setiap segi
yang diamati dapat dipahami dan mengetahui bagaimana cara mengisinya.
11
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, h. 73
12
Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, h. 117
1. Instrumen Tes
Analisis soal antara lain bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik dan soal yang jelek. Dengan analisis soal dapat diperoleh
informasi tentang kejelekan soal dan petunjuk untuk mengadakan perbaikan.
13
Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif berupa pilihan ganda. Pengujian instrumen tes ini harus memenuhi empat kriteria, yaitu
validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. Untuk mengetahui pemenuhan keempat kriteria tersebut, maka instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini harus melalui pengujian. Berikut ini adalah pengujian yang perlu dilakukan berkaitan dengan kriteria yang harus dipenuhi dalam instrumen
penelitian.
a. Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur.
14
Dalam penelitian ini digunakan validitas isi content validity yaitu suatu tes mempermasalahkan seberapa jauh suatu tes
mengukur tingkat pengusaaan terhadap isi suatu materi tertentu yang seharusnya dikuasai sesuai dengan tujuan pengajaran.
15
Jika skor butir dikotomi 0,1 maka untuk menghitung koefisien korelasi antara skor butir dan skor total instrumen digunakan koefisien korelasi Point
Biserial r
pbi
yang menggunakan rumus :
16
r
pbi
q pi
S X
Xi
t t
13
Daryanto, evaluasi Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2010, h. 179.
14
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung : CV. Alfabeta, 2012, h. 121
15
Ali Hamzah, Evaaluasi Pembelajaran Matematika, Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada, 2014, h. 216
16
Ibid., h.221
Keterangan : r
pbi
= angka indeks korelasi point biserial X
i
= mean nilai rata-rata hitung yang dijawab dengan benar Xt
= mean dari skor total S
t
= standar deviasi total Pi
= proporsi siswa yang menjawab benar terhadap butir item q
= proporsi siswa yang menjawab benar terhadap butir item
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka r
pbi
dibandingkan dengan r
tabel
product moment dengan α = 0,05 dengan r
tabel
sebesar 0,304. Jika r
pbi
≥ r
tabel
maka soal tersebut tidak valid. Perhitungan validitas soal dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates versi 4.0. hasil uji coba validitas
instrument tes dapat dilihat apda tabel berikut ini :
Intrumen tes hasil belajar yang disusun pada awalnya berjumlah 30 soal, namun setelah melalui proses persyaratan kelayakan jumlah soal valid pada siklus
I yaitu 21 soal.
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus I
Statistik Jumlah Soal
30 Jumlah Siswa
37 Nomor Soal Valid
1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 23, 24, 25, 26, 29, 30
Jumlah Soal Valid 21
Jumlah Soal yang digunakan 20
Peneliti menggunakan 20 soal valid untuk diujikan pada siklus I ini, satu soal tidak digunakan karena sudah terdapat beberapa soal yang valid
pada indikator pembelajaran tersebut.
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus II
Statistik Jumlah Soal
30 Jumlah Siswa
37 Nomor Soal Valid
2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 15, 16, 18, 19, 20, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30
Jumlah Soal Valid 22
Jumlah Soal yang digunakan 20
Intrumen tes hasil belajar yang disusun pada siklus II berjumlah 30 soal, namun setelah melalui proses persyaratan kelayakan jumlah soal valid pada siklus
II yaitu 22 soal. Peneliti menggunakan 20 soal valid untuk diujikan pada siklus II ini
,
satu soal tidak digunakan karena sudah terdapat soal yang valid pada indikator pembelajaran tersebut .
b. Uji Reliabilitas Soal Tes
Reliabilitas berasal dari kata reliability berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu hasil pengukuran hanya dapat dipercaya
apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama selama aspek yang diukur
dalam diri subjek memang belum berubah.
17
Mencari koefisien reliabilitas dapat menggunakan rumus K-R. 20 :
18
r
11
2 2
1 S
pq S
n n
Keterangan : r
11
= reliabilitas tes secara keseluruhan p
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q = 1 - p ∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
17
Ibid., h.230
18
Ibid., h.238