Dasar Hukum Kontrak Terapeutik

dalam pelayanan kesehatan meliputi kebenaran dari isi surat keterangan kesehatan, wajib simpan rahasia oleh dokter tentang kesehatan pasien, pengguguran kandungan abortus provocatus criminalis, penyalahgunaan pemberian resep obat yang mengandung psikotropika, dan sebagainya.

C. Dasar Hukum Kontrak Terapeutik

Perjanjian terapeutik sebagai bagian dari hukum privat tunduk pada aturan-aturan yang ditentukan dalam KUH Perdata sebagai dasar adanya perikatan. Pasal 1233 KUH Perdata menyatakan bahwa “tiap-tiap perikatan dapat dilahirkan dari suatu perjanjian maupun karena undang-undang”. Pada perjanjian terapeutik disamping terikat pada perjanjian yang diatur dalam KUH Perdata, para pihak juga terikat undang-undang.Kedua dasar hukum dalam perjanjian terapeutik bersifat saling melengkapi. Untuk lebih memudahkan pemahaman penjelasan dasar hukum dalam hubungan dokter dengan pasien, maka dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Karena kontrak perjanjian terapeutik Dokter dan pasien telah dianggap sepakat melakukan perjanjian apabila dokter telah memulai tindakan medis terhadap pasien. 2. Karena undang-undang Timbulnya karena kewajiban yang dibebankan pada dokter yang ditentukan dalam undang-undang, antara lain UU kesehatan, UU praktik dokter, termasuk peraturan pemerintah, peraturan menteri dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara Didalam perundang-undangan yang berlaku di Indonesia sampai saat ini, tentang perikatan diatur dalam Buku III KUH Perdata, yang didasarkan sistem terbuka. Sistem terbuka ini tersirat dalam ketentuan Pasal 1319 KUH Perdata, yang menyatakan bahwa “semua perjanjian, baik yang mempunyai suatu nama khusus, maupun yang tidak terkenal dengan suatu nama tertentu, tunduk pada peraturan umum, yang termuat dalam Bab ini dan Bab yang lalu”. 37 UUPKn diundangkan untuk mengatur praktik kedokteran dengan tujuan agar dapat memberikan perlindungan kepada pasien, mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis dan memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter dan dokter gigi. 38 UUPK walaupun tidak diatur dengan jelas mengenai pasien, tetapi pasien dalam hal ini juga merupakan seorang konsumen jasa dari pada tenaga kesehatan dan rumah sakit. Dari penjelasan yang ada di atas, dapat disimpulkan secara garis besar bahwa dasar hukum perjanjiankontrak terapeutik adalah : a. KUHPerdata khususnya Buku III b. Undang-undang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan c. Undang-undang No.29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran d. Peraturan Menteri Kesehatan No.290MENKESPERIII2008 e. Undang-undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen 37 Veronika Komalawati, Op.Cit, hal. 139 38 Sunarto Ady Wibowo, Op.Cit, hal. 46 Universitas Sumatera Utara

D. Hubungan Hukum Para Pihak Yang Terkait Dalam Kontrak Terapeutik