67
BAB IV
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PASIEN MALPRAKTEK DI
TINJAU DARI UU NO.8 TAHUN 1999 BADAN PENYELESAIAN
SENGKETA KONSUMEN BPSK
A. Pengertian Malpraktek
Ada berbagai macam pendapat para sarjana mengenai pengertian malpraktek. Masing-masing pendapat itu diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Veronica menyatakan bahwa istilah malpraktek berasal dari “malpractice”
yang pada hakekatnya adalah kesalahan dalam menjalankan profesi yang timbul sebagai akibat adanya kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan
oleh dokter. 2.
Hermien Hardiati menjelaskan malpractice secara harfiah berarti bad practice, atau praktek buruk yang berkaitan dengan praktek penerapan
ilmu dan teknologi medik dalam menjalankan profesi medik yang mengandung cirri-ciri khusus. Karena melpraktek berkaitan dengan “how
to practice the medical science and technology”, yang sangat erat hubungannya dengan sarana kesehatan atau tempat melakukan praktek dan
orang yang melaksanakan praktek. Maka Hermien lebih cenderung untuk menggunakan istilah maltreatment.
Universitas Sumatera Utara
3. Danny Wiradharma memandang malpraktek dari sudut tanggung jawab
dokter yang berada dalam suatu perikatan dengan pasien, yaitu dokter tersebut melakukan praktek buruk.
54
4. Ngesti Lestari mengartikan malpraktek secara harfiah sebagai pelaksanaan
atau tindakan yang salah. 5.
Amir Amir menjelaskan malpraktek medis adalah tindakan yang salah oleh dokter pada waktu menjalankan praktek, yang menyebabkan
kerusakan atau kerugian bagi kesehatan dan kehidupan pasien, serta menggunakan keahliannya untuk kepentingan pribadi.
6. Ninik Mariyanti, malpraktek sebenarnya mempunyai pengertian luas,
yaitu: a.
Dalam arti umum: suatu praktek yang buruk, yang tidak memenuhi standar yang telah ditentukan oleh profesi.
b. Dalam arti khusus dilihat dari sudut pasien malpraktek dapat terjadi
di dalam menetukan diagnosis, menjalankan operasi, selama menjalankan perawatan dan sesudah perawatan.
7. Jusuf Hanafiah, malpraktek medik adalah kelalaian seorang dokter untuk
mempergunakan tingkat keterampilan dan ilmu pengetahuan yang lazim di pergunakan dalam mengobati pasien atau orang yang terluka menurut
ukuran dilingkungan yang sama.
55
Dari beberapa pengertian tentang malpraktek medik di atas semua sarjana sepakat untuk mengartikan malpraktek medik sebagai kesalahan tenaga kesehatan
54
Danny Wiradharma, Hukum Kedokteran, Binarupa Aksara, Jakarta, 1996, hal. 87
55
M.Jusuf Hanafiah, Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, hal. 41
Universitas Sumatera Utara
yang karena tidak mempergunakan ilmu pengetahuan dan tingkat keterampilan sesuai dengan standar profesinya yang akhirnya mengakibatkan pasien terluka
atau cacat atau bahkan meninggal dunia. Dari berbagai pengertian tentang malpraktek yang dikemukakan oleh
beberapa sarjana di atas, terlihat bahwa sebagian orang mengaitkan malpraktek medik sebagai malpraktek yang dilakukan oleh dokter.Hal ini mungkin
disebabkan karena kasus-kasus yang muncul ke permukaan atau yang diajukan ke pengadilan adalah kasus-kasus yang dilakukan oleh dokter. Selain itu dalam
dalam berbagai literature, permasalahan malpraktek ataupun permasalahan yang berhubungan dengan kesehatan, yang dijadikan sebagai patokan adalah profesi
dokter. Akan tetapi, malpraktek medik tidak hanya dilakukan oleh orang-orang
dari kalangan profesi dokter saja.Tetapi juga dapat dilakukan oleh orang-orang yang berprofesi di bidang pelayanan kesehatan atau biasa disebut tenaga
kesehatan. Didalam Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan, yaitu dalam pasal 2 ayat 1 di tentukan bahwa tenaga kesehatan terdiri dari :
a. Tenaga medis
b. Tenaga keperawatan
c. Tenaga kefarmasian
d. Tenaga kesehatan masyarakat
e. Tenaga gizi
Universitas Sumatera Utara
f. Tenaga keterapian fisik
g. Tenaga keteknisan medis
Orang-orang yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan mungkin saja melakukan tindakan malpraktek medis.Jadi tidak hanya profesi dokter saja.
B. Akibat Hukum dari Malpraktek