dengan tidak bisanya pelaku usaha menghadirkan saksi-saksi maupun saksi ahli dari ikatan dokter Indonesia IDI maka titik terang dari
sebab mengapa dokter bisa salah mendiagnosa penyakit pasien tersebut tidak ditemukan.
F. Kekuatan Hukum Terhadap Putusan BPSK
Dalam Amar Putusan BPSK para pihak berkewajiban untuk melaksanakan segala perintah dari amar putusan tersebut, adapun amar putusan tersebut yakni:
1. Mengabulkan gugatan konsumen Emmanuel T. Zalakhu, S.H
sebahagian; 2.
Menghukum pelaku usaha Rumah Sakit Santa Elisabeth dengan menggangti kerugian yang dialami konsumen sejumlah Rp.
30.137.514 Tiga Puluh Juta Seratus Tiga Puluh Empat Ribu Lima Ratus Empat Belas Rupiah;
3. Menghukum pelaku usaha untuk memberikan pelayanan yang baik
kepada masyarakat dimasa yang akan datang; 4.
Menolak gugatan konsumen selebihnya. Dengan disahkannya keputusan tersebut maka lahir pula akibat hukum
bagi para pihak. Adapun akibat hukum tersebut yakni: a.
Bagi Pihak Pasien 1
Pasien dengan disahkannya putusan ini dapat terlindungi haknya sebagai konsumen karena dalam amar putusan disebutkan bahwa
pasien mendapatkan ganti rugi dari pihak rumah sakit berupa ganti rugi
Universitas Sumatera Utara
uang sebesar Rp. 30.137.514 Tiga Puluh Juta Seratus Tiga Puluh Empat Ribu Lima Ratus Empat Belas Rupiah.
2 Pasien dengan disahkannya putusan ini dapat menrima dan mengambil
uang ganti rugi tersebut untuk dipergunakannya. 3
Untuk selebihnya gugatan konsumen mengenai tambahan-tambahan biaya ganti rugi tidak diterima, dikarenakan hal tersebut diluar
tanggung jawab dari pihak rumah sakit. 4
Diluar putusan, bagi seluruh pasien diharapkan mengerti dan memahami tentang perjanjian sebelum melakukan operasi informed
consen agar nantinya tidak timbul persengketaan konsumen ini dikemudian hari.
b. Bagi Pihak Rumah Sakit
1 Pihak Rumah Sakit berkewajiban membayar ganti rugi kepada pihak
pasien berupa ganti rugi uang sebesar Rp. 30.137.514 Tiga Puluh Juta Seratus Tiga Puluh Empat Ribu Lima Ratus Empat Belas Rupiah.
2 Pihak Rumah Sakit berkewajiban untuk memberikan pelayanan yang
baik kepada masyarakat dimasa yang akan datang, hal ini merpakan sanksi moral terhadap pelaku usaha agar kedepannya pelaku usaha
harus benar-benar memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh masyarakat yang membutuhkan pertolongannya, tanpa harus
membeda-bedakan status social. 3
Di luar putusan pihak rumah sakit sebagai pelaku usaha diwajibkan menseleksi calon dokter yang bekerja dirumah sakit sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
keahliannya, agar dokter yang terpilih dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan professional bagi para calon pasien yang akan
dirawatnya. Jika putusan BPSK tidak dipatuhi, maka pihak rumah sakit di wajibkan
membayar ganti rugi kepada pasien sesuai yang tertera didalam putusan BPSK.
Universitas Sumatera Utara
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan