Pengertian Kontrak Terapeutik Perlindungan Hukum Terhadap Pasien Malpraktek Di Rumah Sakit Ditinjau Dari UU NO.8 Tahun 1999 (Studi pada Rumah Sakit Elisabeth Medan )

39 BAB III KONTRAK TERAPEUTIK DAN PENGERTIAN KONSUMEN

A. Pengertian Kontrak Terapeutik

Terapeutik berasal dari bahasa latin “terapeuticus” yang artinya penyembuhan dan dalam bahasa Inggris menjadi “therapeutist” atau “therapeuticagent”. 27 Perjanjian terapeutik adalah perjanjian antara dokter dengan pasien, berupa hubungan hukum yang melahirkan hak dan kewajiban bagi kedua belah pihak. Berbeda dengan transaksi yang dilakukan oleh masyarakat, transaksi terapeutik memiliki sifat atau cirri yang khusus yang berbeda dengan perjanjian pada umumnya, kekhususannya terletak pada objek yang di perjanjikan. 28 Perjanjian terapeutik menimbulkan hak dan kewajiban bagi pihak yang terikat di dalamnya, yaitu dokter dan pasien. Hal tersebut menunjukkan adanya perikatan yang diatur dalam hukum perdata tentang perikatan yang lahir karena perjanjian. Hak dan kewajiban dokter dan pasien menimbulkan prestasi dan kontraprestasi yang wajib dipenuhi oleh masing-masing pihak. 27 Sunarto Ady Wibowo, Hukum Kontrak Terapeutik di Indonesia, Pustaka Bangsa Press, Medan, 2009, hal. 19 28 Johan Bahder, Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter, Jakarta, Rineka Cipta,2005, hal. 11 Universitas Sumatera Utara Pengertian transaksi terapeutik ada beberapa definisi dari sarjana, menurut Koeswadji transaksi terapeutik adalah perjanjian perjanjian untuk mencari atau menentukan terapi yang paling tepat bagi pasien oleh dokter. 29 Menurut Veronica Komalawati transaksi terapeutik adalah hubungan antara hukum dokter dan pasien dalam pelayanan medis secara professional, didasarkan kompetensi yang sesuai dengan keahlian dan keterampilan tertentu dibidang kedokteran. 30 Menurut Salim HS kontrak terapeutik adalah kontrak yang dibuat antara pasien dengan tenaga kesehatan danatau dokter atau dokter gigi, dimana tenaga kesehatan danatau dokter atau dokter gigi berusaha untuk melakukan usaha maksimal untuk melakukan penyembuhan terhadap pasien sesuai dengan kesepakatan yang dibuat antara keduanya dan pasien berkewajiban untuk membayar biaya penyembuhannya. 31 Lebih lanjut menurut Salim HS, ada 3 unsur yang terkandung dalam definisi kontraktransaksiperjanjian terapeutik yang ia kemukakan diatas, yaitu : 1. Adanya subjek hukum. 2. Adanya objek hukum. 3. Kewajiban pasien 32 . Subjek dalam kontrak terapeutik meliputi pasien, tenaga kesehatandokter atau dokter gigi. Objek dalam kontrak terapeutik adalah upaya maksimal untuk 29 Harmien Hardiati Koeswadji, Hukum Kedokteran di Dunia Internasional dalam Simposium Hukum Kedokteran Medical Law, Jakarta,Cipta Aditya Bakti, 1983, hal. 30 30 Veronika Komalawati, Peranan Informed Consent dalam Transaksi Terapeutik, Bandung , Cipta Aditya Bakti, 1999, hal. 1 31 Salim HS, Perkembangan Hukum Kontrak di Luar KUH Perdata Buku Satu, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2007, hal. 45-46 32 Ibid. Universitas Sumatera Utara melakukan penyembuhan terhadap pasien. Kewajiban pasien adalah membayar biaya atau jasa terhadap tenaga kesehatandokter atau dokter gigi. Besarnya biaya atau jasa itu dicantumkan secara sepihak oleh tenaga kesehatandokter atau dokter gigi, sementara pasien sendiri tidak mempunyai kekuatan untuk tawar-menawar terhadap apa yang disampaikan oleh tenaga kesehatandokter atau dokter gigi. 33 “Dalam perjanjian terpeutik, antara dokter dengan pasien telah membentuk hubungan medis berupa tindakan medis yang secara otomatis juga mengakibatkan terbentuknya hubungan hukum” . Menurut Wirjono Prodjodikoro, dalam hubungan hukum terdapat objek, subjek, dan causa sebagai berikut: 34 a. Objek dalam hubungan hukum berupa hal yang diwajibkan atau hal yang menjadi hak seseorang. b. Subjek dalam hubungan hukum ialah seorang manusia atau badan hukum yang mendapat beban kewajiban atau yang diberikan hak terhadap sesuatu. c. Causa dalam hubungan hukum adalah hal yang menyebabkan adanya hubungan hukum, yaitu rangkaian kepentingan yang harus dijaga dan diperhatikan seperti yang termaksud dalam isi perhubungan hukum itu. Berdasarkan uraian tersebut apabila mengacu pada peraturan perundangan dibidang kesehatan maka hubungan hukum yang terjadi dalam perjanjian terapeutik adalah sebagai berikut : 33 Ibid. 34 Wirjono Prodjodikoro, Hukum Perdata Tentang Persetujuan-Persetujuan Tertentu, Sumur,Bandung, 1992, hal. 35 Universitas Sumatera Utara 1 Objek hukum perjanjian terapeutik adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh dokter terhadap pasien yang berhak untuk menerima tindakan medis. 2 Subjek hukum perjanjian terapeutik adalah pasien, dokter dan sarana kesehatan menurut Pasal 1 angka 4 UU Kesehatan, sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. 3 Causa hukum perjanjian terapeutik adalah upaya kesehatan yang dilakukan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat melalui pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan promotif, pencegahan penyakit preventif, penyembuhan penyakit kuratif, dan pemulihan kesehatan rehabilitatif yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.

B. Aspek Hukum Keperdataan Dalam Kontrak Terapeutik