Perbuatan Melawan Hukum Perlindungan Hukum Terhadap Pasien Malpraktek Di Rumah Sakit Ditinjau Dari UU NO.8 Tahun 1999 (Studi pada Rumah Sakit Elisabeth Medan )

Pembelaan untuk debitur wanprestasi ada 3 macam, yaitu : 1. Memajukan tuntutan adanya keadaan memaksa overmacht atau force majeur. 2. Memajukan bahwa si berpiutang kreditur sendiri juga telah lalai exception non adimpleti contractus. 3. Memajukan bahwa kreditur telah melepaskan haknya untuk menuntut ganti rugi rechtsverwerking 25 . Jika dikaitkan dengan hubungan dokter dengan pasien dalam hal pelayanan kesehatan, maka wanprestasi dapat terjadi dalam hal pelayanan kesehatan, jika dokter tidak melakukan suatu tindakan mediskedokteran sebagaimana yang telah diperjanjikan atau melakukan tindakan medis yang sebenarnya tidak adasesuai dengan apa yang diperjanjikan sebelumnya. Sedangkan untuk pasien sendiri dianggap melakukan wanprestasi apabila tidak membayar biaya administrasi untuk keperluan tindakan mediskedokteran tersebut atau melanggar kesepakatan yang ada dalam perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.

F. Perbuatan Melawan Hukum

Perbuatan melawan hukum memiliki ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan perbuatan pidana. Perbuatan melawan hukum tidak hanya mencakup perbuatan yang bertentangan dengan undang-undang pidana saja tetapi 25 Ibid., hal. 61 Universitas Sumatera Utara juga jika perbuatan tersebut bertentangan dengan undang-undang lainnya dan bahkan dengan ketentuan-ketentuan hukum yang tidak tertulis. Setiap perbuatan pidana selalu dirumuskan secara seksama dalam undang- undang, sehingga sifatnya terbatas. Sebaliknya pada perbuatan melawan hukum adalah tidak demikian. Undang-undang hanya menetukan satu pasal umum, yang memberikan akibat-akibat hukum terhadap perbuatan melawan hukum. 26 Perbuatan melawan hukum dalam bahasa Belanda disebut dengan onrechmatigedaad dan dalam bahasa Inggris disebut tort. Kata tort itu sendiri sebenarnya hanya berarti salah wrong. Akan tetapi, khususnya dalam bidang hukum, kata tort itu sendiri berkembang sedemikian rupa sehingga berarti kesalahan perdata yang bukan berasal dari wanprestasi dalam suatu perjanjian kontrak. Jadi serupa dengan pengertian perbuatan melawan hukum disebut onrechmatigedaad dalam sistem hukum Belanda atau di negara-negara Eropa Kontinental lainnya. Kata ” tort ” berasal dari kata latin ” torquere ” atau ” tortus ” dalam bahasa Perancis, seperti kata ”wrong ” berasal dari kata Perancis ” wrung ” yang berarti kesalahan atau kerugian injury. Sehingga pada prinsipnya, tujuan dibentuknya suatu sistem hukum yang kemudian dikenal dengan perbuatan melawan hukum ini adalah untuk dapat mencapai seperti apa yang dikatakan dalam pribahasa bahasa Latin, yaitu juris praecepta sunt luxec, honestevivere, alterum non laedere, suum cuique tribuere semboyan hukum 26 Rachmat Setiawan, Tinjauan Elementer Perbuatan Melawan Hukum, Alumni, Bandung, 1982, hal. 15 Universitas Sumatera Utara adalah hidup secara jujur, tidak merugikan orang lain, dan memberikan orang lain haknya. Onrechmatigedaad perbuatan melawan hukum, pada Pasal 1365 KUH Perdata dinyatakan : “Tiap perbuatan melawan hukum, yang membawa kerugian kepada seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”. Para pihak yang melakukan perbuatan hukum itu disebut sebagai subjek hukum yaitu biar manusia sebagai subjek hukum dan juga badan hukum sebagai subjek hukum. Dalam ilmu hukum terdapat 3tiga katagori perbuatan melawan hukum yaitu: 1. Perbuatan melawan hukum karena kesengajaan. 2. Perbuatan melawan hukum tanpa kesalahantanpa unsur kesengajaan maupun kelalaian. 3. Perbuatan melawan hukum karena kelalaian. Unsur-unsur pebuatan melawan hukum: Sesuai dengan ketentuan Pasal 1365 KUH Perdata, suatu perbuatan melawan hukum harus mengandung unsur-unsur sebagai berikut: a. Adanya suatu perbuatan. b. Perbuatan tersebut melawan hukum. c. Adanya kesalahan dari pihak pelaku. d. Adanya kerugian bagi korban. e. Adanya hubungan kausul antara perbuatan dengan kerugian. Universitas Sumatera Utara Perbuatan melawan hukum menurut perspektif hukum pidana berarti apabila perbuatan telah mencocoki larangan undang-undang maka disitu ada kekeliruan. Letak perbuatan melawan hukumnya sudah ternyata dari sifat melanggarnya ketentuan undang-undang kecuali jika termasuk perkecualian yang telah ditentukan oleh undang-undang, melawan hukum berarti melawan undang- undang, sebab hukum adalah undang-undang yang disebut sebagai pendirian formal, dan belum tentu kalau semua perbuatan yang mencocoki larangan undang- undang yang bersifat melawan hukum, karena hukum bukanlah undang-undang saja disamping undang-undang ada pula hukum yang tidak tertulis yaitu norma- norma atau kenyataan-kenyataan yang berlaku dalam masyarakat yang disebut sebagai pendirian materiil. Universitas Sumatera Utara 39 BAB III KONTRAK TERAPEUTIK DAN PENGERTIAN KONSUMEN

A. Pengertian Kontrak Terapeutik