Hubungan Hukum Para Pihak Yang Terkait Dalam Kontrak Terapeutik

D. Hubungan Hukum Para Pihak Yang Terkait Dalam Kontrak Terapeutik

Dalam UU kesehatan telah ditentukan para pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan, yaitu pasien dan tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan danatau keterampilan melalui pendidikan dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melalukan upaya kesehatan Pasal 1 angka 6 UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Ada tiga ciri-ciri tenaga kesehatan, yaitu : 1. Orang yang mengabdi dibidang kesehatan. 2. Memiliki pengetahuan danatau memiliki keterampilan. 3. Memiliki wewenang untuk melakukan upaya kesehatan. Dari ketiga ciri itu, ciri yang harus melekat pada tenaga kesehatan adalah mempunyai pengetahuan dan wewenang dalam melakukan upaya kesehatan. Pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan yang berkaitan dengan ilmu kesehatan. Sementara itu, kewenangan upaya kesehatan adalah suatu kewenangan yang diberikan oleh hukum kepada tenaga kesehatan untuk melakukan upaya kesehatan. Upaya kesehatan yaitu setiap kegiatan danatau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi, dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah danatau masyarakat Pasal 1 angka 11 UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Universitas Sumatera Utara Dalam UUPKn telah ditentukan para pihak dalam bentuk kontrak terapeutik, yaitu pasien dengan dokter atau dokter gigi. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi Pasal 1 angka 10 UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Ciri-ciri pasien, yaitu : a. Orang yang melakukan konsultasi. b. Untuk memperoleh pelayanan yang diperlukan. c. Dilakukan secara langsung atau tidak langsung. d. Yang melakukan pelayanan itu adalah dokter atau dokter gigi. Dokter atau dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi baik di dalam maupun luar negeri yang diakui oleh Pemerintah RI sesuai dengan peraturan perundang-undangan Pasal 1 angka 2 UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Dokter dalam definisi ini di golongkan menjadi dua golongan, yaitu dokter dan dokter spesialis. Begitu juga dokter gigi, dokter gigi dibagi menjadi dua golongan, yaitu dokter gigi dan dokter gigi spesialis. Syarat dari dokter dan dokter gigi adalah lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi. Lulusan itu terdiri dari lulusan dalam negeri dan luar negeri. Lulusan luar negeri harus diakui oleh Pemerintah RI. 39 Hubungan hukum antara pasien dan rumah sakit adalah: 39 Salim HS. Op.Cit, hal. 52-54 Universitas Sumatera Utara 1 Perjanjian perawatan, yaitu kesepakatan antara RS dan pasien bahwa pihak RS menyediakan kamar perawatan dan adanya tenaga perawat yang melakukan tindakan perawatan 2 Perjanjian pelayanan medis, yaitu kesepakatan antara RS dan pasien bahwa tenaga medis pada RS akan berupaya secara maksimal untuk meyembuhkan pasien melalui tindakan medis inspannings-verbintenis 40 Hubungan hukum antara pasien dan tenaga kesehatan di rumah sakit adalah: a Hubungan pasien dan dokter. b Hubungan hukum antara pasien dengan tenaga kesehatan lainnya antara lain dengan perawat 41 . Sedangkan hubungan antara dokter dan perawat adalah merupakan hubungan rujukan atau delegasi. 42

E. Informed Consent