Bentuk Informed Consent Informed Consent

mengenai upaya medis yang dapat menolong dirinya disertai informasi mengenai segala risiko yang mungkin terjadi. 47

2. Bentuk Informed Consent

Secara umum bentuk persetujuan yang diberikan pengguna jasa tindakan medis pasien kepada pihak pelaksana jasa tindakan medis dokter untuk melakukan tindakan medis dapat dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu: a. Persetujuan Tertulis, biasanya digunakan untuk tindakan medis yang mengandung resiko besar, sebagaimana ditegaskan dalam PerMenKes No.585Men.KesPerIX1989 Pasal 3 ayat 1 dan SK PB-IBI No.319PBA.488 butir 3, yaitu intinya setiap tindakan medis yang mengandung resiko cukup besar, mengharuskan adanya persetujuan tertulis, setelah sebelumnya pihak pasien memperoleh informasi yang kuat tentang perlunya tindakan medis serta resiko yang berkaitan dengannya telah terjadi informed consent; b. Persetujuan Lisan, biasanya digunakan untuk tindakan medis yang besifat non-invasif dan tidak mengandung resiko tinggi, yang diberikan oleh pihak pasien; c. Persetujuan dengan isyarat, dilakukan pasien melalui syarat, misalnya pasien yang akan disuntik atau diperiksa tekanan darahnya, langsung menyodorkan lengannya sebagai tanda menyetujui tindakan yang akan dilakukan terhadap dirinya. 47 Sunarto Ady Wibowo, Op-Cit, hal. 78 Universitas Sumatera Utara Bentuk informed consent dapat di kategorikan sebagai berikut : 1 Informed consent yang dinyatakan secara tegas express a Informed consent yang dinyatakan secara lisan oral Informed consent dilakukan secara lisan apabila tindakan medis itu tidak berisiko, misalnya pada pemberianterapi obat dan pemeriksaan penunjang medis. b Informed consent yang dinyatakan secara tertulis written Untuk tindakan medis yang mengandung resiko, misalnya pembelahan, informed consent dilakukan secara tertulis dan ditanda tangani oleh pasien. Informed consent secara tertulis ialah bentuk yang paling tidak diragukan. 2 Informed consent yang dinyatakan secara diam-diamtersirat implied or tacit consent Informed consent juga dianggap ada, hal ini dapat tersirat pada gerakan pasien yang diyakini oleh dokter. Dengan anggukan kepala maka dokter dapat menangkap isyarat tersebut sebagai tanda setuju atau pasien membiarkan dokter untuk memeriksa bagian tubuhnya, dengan pasien menerima atau membiarkantidak menolak, maka dokter menganggap hal itu sebagai suatu persetujuan untuk dilakukan suatu pemeriksaan guna mendapatkan terapi dari penyakitnya. Apabila pasien dalam keadaan gawat darurat tidak sadarkan diri dan keluarganya tidak ada di tempat, sedangkan dokter memerlukan tindakan segera maka dokter dapat melakukan Universitas Sumatera Utara tindakan medis tertentu yang terbaik menurut dokter persetujuan disebut presumed consent, dalam arti bila pasien dalam keadaan sadar, maka pasien dianggap akan menyetujui tindakan yang dilakukan dokter. Menurut Subekti sesuai dengan asas konsesual atau asas kesepakatan yang tertuang dalam Pasal 1320 KUH Perdata, pada saat terjadinya persetujuankesepakatan maka detik tersebut terbitlah kontrak atau perjanjian. Lazimnya format kontrak tertulis yang dipergunakan di lingkungan kontrak terapeutik adalah kontrak baku atau kontrak standard standard contract. Kontrak baku selalu dipersiapkan oleh pihak pemberi jasa pelayanan kesehatan secara sepihak. Di dalam kontrak biasanya di muat syarat-syarat yang membatasi kewajiban pihak pemberi jasa pelayanan kesehatan yang merugikan pihak pasien, tapi pasien tidak dapat membantah syarat tersebut. Karena kontrak itu hanya memberi dua alternative, diterima atau ditolak take it or leave it contract.

3. Yang Berhak Menberikan Persetujuan Tindakan Medis