Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa- Negara

E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa- Negara

Bag aimana hasil perub ahan UUD NRI 1 9 45 itu? Setelah m elewati pr oses yang cukup panjang, akhirnya MPR RI ber hasil m elakukan per ubahan UUD NRI 19 45 . Perubahan UUD NRI 19 4 5 yang pada m ulanya m erupakan tunt utan r ef orm asi, dalam perjalanannya telah m enjad i kebutuhan selur uh kom ponen bangsa. Jadi, tidak heran jika dalam pro ses perubahan UUD NRI

1 94 5, selur uh ko m ponen bangsa b er partisipasi secara aktif. Dalam em pat kali masa sidan g MPR, UUD NRI 19 45 m engalam i peru bah an sebagai berikut:

Kotak # 9: Hasil perubahan UUD NRI 19 4 5

a. Perubahan Pertama UUD NRI 1945 dihasilkan pada Sidang Umum MPR 1999 (tanggal 14 sampai 21 Oktober 1999).

b. Perubahan Kedua UUD NRI 1945 dihasilkan pada Sidang Tahunan MPR 2000 (tanggal 7 sampai 18 Agustus 2000).

c. Perubahan Ketiga UUD NRI 1945 dihasilkan pada Sidang Tahunan MPR d. 2001 (tanggal 1 sampai 9 November 2001) e. Perubahan Keempat UUD NRI 1945 dihasilkan pada Sidang Tahunan MPR 2002

(tanggal 1 sampai 11 Agustus 2002). Sumber: Naskah Komprehensif Perubahan UUD NRI 1945, Buku I

Setelah disahkan nya Perub ahan Keem pat UUD NRI 1 94 5 pada Sid an g Tahunan MPR 2 00 2 , ag en da refor m asi konstitu si Indon esia untuk kuru n waktu sekaran g ini dipan dan g telah t untas. Perub ah an UUD NRI 1 94 5 yang berhasil d ilakukan m encakup 21 b ab, 72 p asal, 17 0 ayat, 3 pasal Atur an Peralih an, dan 2 pasal Aturan Tam bahan. Ada enam pasal yang tid ak m engalam i perubahan, yaitu Pasal 4 , Pasal 1 0, Pasal 1 2, Pasal 25 , Pasal

2 9, dan Pasal 3 5. Co ba Anda cerm ati p asal- pasal dim aksu d dalam Naskah UUD NRI 1 94 5 . Apa isinya?

Jika kita b and ingkan , isi UUD NRI 19 4 5 seb elum d an sesudah p er ubahan, dapat dilih at pada tabel di bawah ini.

Tabel IV.3 Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

No Perubahan Bab

Aturan Tambahan

Peralihan

1 Sebelum

16 37 49 4 pasal

2 ayat

Tabel di atas m enunjukkan perub ahan UUD NRI 19 45 di m an a sebelum diub ah t er diri at as 1 6 b ab , 3 7 pasal, 4 9 ayat , dan 4 pasal Aturan Peralihan, serta 2 ayat Aturan Tam bahan. Set elah diub ah, UUD NRI 1 94 5 t er diri atas

2 1 Bab, 7 3 p asal, 1 70 ayat, dan 3 pasal At uran Per alihan, serta 2 pasal Aturan Tam bahan.

Anda telah mempelajari konstitusi dan UUD NRI 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia. Kemukakan kembali dengan kalimat Anda sendiri, apa sebenarnya hakikat dar i konstitusi itu? Apa pentingnya konstitusi bagi suatu negara, seperti halnya I ndonesia dengan adanya UUD NRI 1945? Hasil kajian Anda tulis secara singkat, dan presentasikan di kelas .

Hasil pr esent asi, silakan An da bandingkan dengan uraian ber ikut ini. Seperti telah dikemu kakan seb elum nya, asal kat a kon stitusi dalam bahasa

Perancis adalah con stituer yang berarti m em bentuk at au pem bentukan . Yang dim aksud dengan m em bentu k di sini adalah m em bentuk suatu negara. Oleh kar en a itu , ko nstitusi berarti m en jad i d asar pem bentukan suatu negara. Deng an dem ikian dapat dikatakan tanpa konst itusi, negara tidak m un gkin t er bentuk. Konstitu si m enem pati po sisi yang sangat krusial dalam keh idupan ketatanegaraan suatu negara. Ham id S. Attam im i, berpend apat b ah wa p en tingnya suat u ko nstitusi atau Undang- Un dang Dasar ad alah seb agai pem beri pegangan d an pem beri batas, sekaligus tentang bagaim ana kekuasaan negara h ar us dijalankan.

Dalam negara mo dern, p enyelen ggaraan kekuasaan negar a dilaku kan berdasarkan h ukum d asar (kon stitusi). Dengan dem ikian konst itusi m em punyai kedudukan atau derajat supr em asi dalam su atu n eg ar a. Yang dim aksu d dengan suprem asi konstitu si adalah ko nstitusi m em p unyai kedu dukan tertingg i dalam tertib huku m suatu n egar a.

UUD NRI 19 45 sebagai kon stitusi negar a Indon esia m em iliki kedudukan sebagai hu kum tertin ggi dan huku m dasar negara. Sebagai h ukum tert inggi negara, UUD NRI 1 9 45 mend uduki p osisi paling tin ggi dalam jenjang no rm a hukum di Ind onesia. Sebagai h uku m dasar, UUD NRI 19 45 m erupakan sum ber hukum bagi pem bentukan per atu ran perundang- undang an d i bawahnya.

Jenjang nor m a hukum di Indonesia terwuju d dalam

tata uru tan peratur an perun dang- undangan. Tata uru tan ini

m eng gam barkan hierarki perun dangan m ulai dari jenjang yang paling tin ggi sam pai yang r endah. Dalam

Gambar IV.7 Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan di sejarah p olitik hukum

Indonesia

di

In donesia, tata uru tan

per atu ran perundang - undang an ini m en galam i beber ap a kali peru bah an , n am u n tetap m enem patkan UUD NRI 1 94 5 sebag ai huku m tertin ggi.

Bagaimana sim pulan perbandingan UU No. 10 Tahun 2004 dengan UU No. 12 Tahun 2011?

1. Seperti apakah tata urutan perundangan Indonesia menurut ketentuan yang baru, yakni Undang-Undang No. 11 Tahun 2012? 2. Tuliskan tata urutan tersebut ? 3. Bandingkan dengan ketentuan yang lama, yakni Undang-Undang No. 10 Tahun 2004. Apa yang dapat Anda simpulkan?

Sebagai hukum d asar dan hu kum tertingg i negara, m aka peratur an perun dan gan d i b awah UUD NRI 1 94 5 , isinya bersum ber dan tidak bo leh bertent ang an dengannya. Misal isi norm a su at u pasal dalam undang - undang, t idak bo leh bertentangan dengan UUD NRI. Deng an dem ikian UUD NRI 19 4 5 sebagai konstit usi negara m enjadi batu uji apakah isi peratur an di bawahnya bert en tan gan atau tidak. Und an g- und an g pada dasarnya adalah pelaksanaan daripada no rm a- norm a yang terd apat dalam und an g- und an g dasar. Misal Pasal 3 1 Ayat 3 UUD NRI 1 94 5 m enyatakan “ Pem erint ah m engusahakan dan m enyelenggarakan sat u sist em pendidikan nasion al, yang m eningkatkan keim anan dan ketakwaan serta akh lak m ulia dalam rangka m encerdaskan keh idupan bangsa, yang diatur dengan undang - undang” . Berdasar hal di atas, d isusunlan u ndang- undang pelaksanaanya Sebagai hukum d asar dan hu kum tertingg i negara, m aka peratur an perun dan gan d i b awah UUD NRI 1 94 5 , isinya bersum ber dan tidak bo leh bertent ang an dengannya. Misal isi norm a su at u pasal dalam undang - undang, t idak bo leh bertentangan dengan UUD NRI. Deng an dem ikian UUD NRI 19 4 5 sebagai konstit usi negara m enjadi batu uji apakah isi peratur an di bawahnya bert en tan gan atau tidak. Und an g- und an g pada dasarnya adalah pelaksanaan daripada no rm a- norm a yang terd apat dalam und an g- und an g dasar. Misal Pasal 3 1 Ayat 3 UUD NRI 1 94 5 m enyatakan “ Pem erint ah m engusahakan dan m enyelenggarakan sat u sist em pendidikan nasion al, yang m eningkatkan keim anan dan ketakwaan serta akh lak m ulia dalam rangka m encerdaskan keh idupan bangsa, yang diatur dengan undang - undang” . Berdasar hal di atas, d isusunlan u ndang- undang pelaksanaanya

Secara berkelompok, temukan dan kenali undang-undang apa sajakah yang saat ini ada berkaitan dengan bidang ilmu yang sedang Anda tekuni. Misalnya jika Anda adalah mahasiswa bidang ilmu kesehatan, maka undang-undang yang perlu Anda kenali adalah bidang kesehatan. Lakukan penilaian, apakah isi undang-undang tersebut menur ut Anda bertentangan dengan UUD NRI 1945?

Oleh kar en a Secar a nor m at if un dang- und ang t idak boleh bertentangan dengan UUD NRI 1 94 5 , m aka jika ditem ukan su at u n orm a dalam undang - undang bertentang an dengan UUD NRI 1 9 45 dapat m elah irkan persoalan konstitusionalitas undang - undang tersebu t ter hadap UUD NRI 19 4 5. Dalam sistem hukum di Indonesia, lem baga negar a yang berwenang m enguji konstitusionalitas und an g- undang terh ad ap UUD NRI 1 94 5 adalah Mahkam ah Kon stitusi. Pengu jian konstit usionalitas u ndang- und ang adalah pengujian m engenai nilai ko nstitusio nalitas un dang - undang itu baik dari segi form al ataupun m at er ial terhadap UUD. Uji m aterial m enyangkut pengujian UU yang berken aan dengan m ateri m uatan dalam ayat , pasal, dan/ atau bagian UU yang d iang gap bertent an gan deng an UUD NRI 1 94 5 . Uji for m al m enyangku t pengu jian UU yang berkenaan d en gan pr oses pem bentukan UU d an hal- hal lain yan g tidak term asuk pengujian m aterial. War ga negara baik secar a per seo rangan at au kelo m pok dap at m engajukan pengujian konstit usion alitas suat u u ndang- undang yan g d ian ggap bertent ang an dengan UUD NRI 19 4 5 ke Mahkam ah Kon st itusi.

Klipinglah pemberitaan dari media mengenai warga negara yang mengajukan uji konstitusional suatu undang-undang ke Mahkamah Konstitusi. Apa putusan MK terhadap pengujian und ang-undang tersebut? Apa yang terjadi jika suatu undang-undang yang isinya bertentangan dengan UUD tidak dilakukan uji konstitusionalitas?

Salah satu con toh nyata hasil perubahan konstit usi kita yan g san gat pentin g bagi upaya p enyediaan dana pem bangun an nasion al yakni dalam hal pajak di m ana dalam Pasal 2 3A berbu nyi “ Pajak dan p ungut an lain yang bersifat m em aksa untuk keper luan neg ara diatu r dengan und an g- und ang ”. Pasal ini m enegaskan perihal pentin gnya p ajak bag i keberlangsu ngan keh idupan negara- bangsa. Oleh karenanya setiap w ar ga negara hendaknya m enyadari atas kewajibannya dalam m em bayar pajak tersebut.

Indonesia sebagai negara yan g m enganut sistem tata kelo la pem erin tahan yang baik ( good go vernan ce ) seyo gyanya m enerapkan prinsip- pr insip transpar ansi dan akun tabilitas. Benarkah dem ikian? Jika benar dem ikian , artinya Pem erintah berkewajiban m enjelaskan secara transparan kem ana saja uang pajak yan g telah d ibayarkan tersebu t dan un tuk apa u an g tersebut dip ergunakan? Apakah Anda sependapat d en gan p er nyataan tersebut? Tah ukah And a tentang lem baga yan g m em iliki o tor itas m em ungut pajak di Indon esia? Bag aimana m ekanism e pem bayaran pajak ? Ke m ana para wajib p ajak harus m em b ayar p ajak tersebu t? Bagaim ana alur pengalokasian pajak ber dasarkan Undang- Un dang Angg ar an Pendapatan dan Belan ja Negar a? Benarkah uang pajak digun akan unt uk m em biayai pro gram kerja baik Pem er intah Pu sat dan Pem erint ah Daerah ? Bag aimana m ekanism e pem biayaan nya? Selain itu, ada juga skem a subsidi Pem er intah Pusat yang tujuannya untuk m engurangi beban m asyarakat. Pahamkah Anda besarnya m anfaat pajak dan betapa pent ingnya sum bangsih Anda m elalui mem bayar pajak?

Lem baga yang m em iliki oto ritas m em ung ut p ajak di In donesia adalah Direkto rat Jend er al Pajak (DJP) untu k "Pajak Pu sat" dan Din as Pendapatan dan Pengelo laan Aset Daerah (DPPKAD) atau nam a lain yan g sejenis un tuk "Pajak Daerah". Sesuai dengan am an at u ndang- undang lem baga ini bertu gas m en ghim pun penerim aan pajak. Ap akah lem baga ini m en er im a pem bayaran uang pajak langsung dar i Wajib Pajak? Ter nyata t idak dem ikian. DJP m aupun DPPKAD tidak m enerima pem bayaran uang pajak lan gsung dar i Wajib Pajak, m elainkan han ya m engadm inistrasikan pem bayaran p ajaknya saja.

Wajib Pajak haru s m em bayar pajak ke Kantor Pos atau ban k - bank yang ditun juk o leh Pem erintah. Den gan dem ikian, uang pajak yan g dibayarkan oleh Wajib Pajak lan gsung m asuk ke reken ing kas negar a unt uk Pajak Pusat dan r ekening kas daerah untuk Pajak Daerah . Selan jutnya, untu k Pajak Pusat, m elalui Undang - Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negar a (APBN), pener imaan pajak pusat dialokasikan un tuk m em biayai prog ram ker ja yang dikelola oleh Pem erintah Pusat m aupu n Pem er intah Daer ah (Pem da). Sedangkan , unt uk Pajak Daer ah , m elalui pem bahasan APBD yang dilakukan oleh Pem d a dan DPRD, penerim aan Pajak Daerah di alokasikan untu k m em biayai pro gram ker ja Pem erin tah Daerah.

Prog ram kerja p em er intah pusat dibiayai m elalui skem a Daftar Isian Pelaksanaan Kegiatan (DIPA) m asing- m asing Kem enter ian dan Lem bag a Neg ar a. Adapun alokasi untuk Pem erint ah Daerah, d ijalankan m elalui skem a "Tr ansf er ke Daer ah " m elalui Dan a Alokasi Um um (DAU), Dana Alo kasi Khusus (DAK), dan Dana Bagi Hasil. Selain itu, ada jug a skem a subsid i Pem er intah Pusat yang tu juan nya un tuk m en gurangi beban m asyarakat. Perhatikan Gam bar IV.8 Ihwal alur penerim aan d an penggu naan APBN terkait pajak.

Gambar IV.8 Alur Penggunaan Pajak dalam Membiayai Belanja Negara 1

Pad a tahun 2 0 15 , sesu ai dengan Un dan g- Un dang Nom or 1 4 Tahun 20 1 5 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tah un 20 1 6, anggaran pendapat an negara direncan akan sebesar Rp 1.82 3 Triliun. Dari jum lah itu, p en er im aan per pajakan d irencan akan sebesar Rp 1.54 7 Tr iliun, atau sebesar 8 4 .9 persen dari to tal pendapatan negara. Penerim aan Perpajakan terdir i dar i Pen er im aan Pajak seb esar 1 .3 6 0 Triliun d an Penerim aan Bea dan Cukai seb esar 1 8 6,5 Tr iliun. Adapun sisanya disum bang oleh p en er im aan negara b ukan pajak (PNBP) direncan akan Pad a tahun 2 0 15 , sesu ai dengan Un dan g- Un dang Nom or 1 4 Tahun 20 1 5 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tah un 20 1 6, anggaran pendapat an negara direncan akan sebesar Rp 1.82 3 Triliun. Dari jum lah itu, p en er im aan per pajakan d irencan akan sebesar Rp 1.54 7 Tr iliun, atau sebesar 8 4 .9 persen dari to tal pendapatan negara. Penerim aan Perpajakan terdir i dar i Pen er im aan Pajak seb esar 1 .3 6 0 Triliun d an Penerim aan Bea dan Cukai seb esar 1 8 6,5 Tr iliun. Adapun sisanya disum bang oleh p en er im aan negara b ukan pajak (PNBP) direncan akan

Peningkatan peran penerim aan per pajakan terhadap pendapatan negar a m erupakan sinyal positif karena berarti ang gar an negara m enjadi tidak tergantu ng ( less depen dent ) terhadap PNBP yang salah satunya adalah penerim aan sum ber daya alam . Ar tinya, pendapatan negara tidak ren tan terhadap gejolak harga kom o ditas su m ber d aya alam . Pendapatan negara yang d idom inasi penerim aan perpajakan berart i pula bahwa aktivitas eko nom i b er jalan dengan baik.

Dalam APBN 2 01 6 , p os Belan ja Neg ar a ditetapkan sebesar Rp 2 .09 5,7 Triliu n, yang terdiri at as An ggaran Belan ja Pem erin tah Pusat, An ggar an

Transfer ke Daer ah , dan Dana Desa. Anggaran Belan ja Pem er intah Pusat selanju tnya d ialoksasikan untu k po s- pos pengelu ar an yang tersebar di seluruh Kem ent er ian atau Lem baga Negara, t erm asuk untuk m em b ayar bung a dan pokok pinjam an luar negeri, serta m em biayai sub sidi Bah an Bakar Minyak, Listrik, dan Pangan, sert a m em bangun dan m erawat fasilitas publik. Jika kem udian banyak fasilit as p ublik m asih b elum m em adai dikar enakan sist em perencan aan, p rior itas pr ogram , p elaksanaan kegiatan dan inovasi belu m berjalan baik kar ena keter bat asan an ggaran, m aka pro gram kerja yang dijalankan leb ih b anyak kepada kegiat an rut in d an berdam pak kecil saja. Akibatnya, ku alitas hasil pekerjaan m enjadi sang at rendah yang m enyebabkan Wajib Pajak seakan- akan m erasa tidak m endapatkan m anfaat apapun dari pajak yan g dibayar kannya.

Berdasar kan u raian tadi t am pak bahwa m asyar akat sebenarnya su dah m enikm ati uang pajak yang m ereka bayar kan, tanpa diketahu i sebelum nya. Pem er intah samp ai saat ini m asih m em berikan subsid i untuk sekto r- sekto r tertent u yang sangat m em peng ar uhi hajat hidup o rang banyak, m ulai dari subsisi Bahan Bakar Minyak (BBM), subsidi listrik, su bsidi pupu k, Bantu an Lang sung Sem en tar a Masyarakat (BLSM) atau sejen isnya, pengadaan beras m iskin

Masyarakat (Jam kesm as), pem bangunan sarana u mu m seperti jalan , jem batan , seko lah, ru m ah sakit/ puskesmas, dan p em b iayaan lainnya dalam r ang ka m en ingkatkan

(Raskin),

Jam inan

Kesehatan

kesejahteraan bagi selur uh lap isan m asyarakat. Oleh kar en a itu , jawaban atas pert anyaan untu k apa bayar pajak, adalah untuk kita jug a.

Akan tetapi, akan terasa janggal apabila penerim a m anfaat atas uang pajak dan penikm at fasilitas publik bukan lah seor an g pem bayar p ajak at au Wajib Pajak. Padahal m ereka yang dikategor ikan kelom pok in i bukanlah or an g m iskin, m elainkan kelom po k yang lalai terhadap kewajibannya kepada negara. Dalam kehidu pan berbangsa d an bernegara, war ga negara yang m am pu tetap i tidak berkont ribusi dalam

pem bangu nan m elalu i pem bayaran pajak dan hanya m au ikut m enikm at i h asil p em b ang unan dikenal den gan sebutan p end om pleng pem bangun an at au free rider . Jadi, sebagai warga negara yang baik, kita harus m enjaga keseim ban gan antar a pelaksanaan kewajiban d an penuntut an hak kepada negar a. Para m ahasiswa bahkan haru s m enjadi pelopo r sebagai Wajib Pajak yang baik

dan secara m elem baga harus m engedu kasi m asyarakat untuk m enjadi Wajib Pajak yan g taat.

Akhir-akhir ini kerap terjadi kondisi yang tidak kondusif bagi upaya peningkatan kesadaran Wajib Pajak untuk menunaikan kewajibannya. Contoh berikut merupakan salah satu diantara sekian kondisi yang tidak kondusif tersebut. Berita di Kompas (30/1/2012 Halaman 8) berjudul “Untuk Apa Kami Bayar Pajak...” berisi ungkapan rasa kecewa pelaku usaha mini market ihwal maraknya aksi perampokan yang mengincar kegiatan usaha mereka.

Himbauan untuk menempatkan petugas keamaman dan melengkapi karyawan dengan airsoft gun, disambut dengan pertanyaan “untuk apa kami bayar pajak selama ini?”.

Apakah Anda juga memiliki pertanyaan yang sama? Bagaimana dengan teman Anda sendiri, apakah mereka pun memiliki pertanyaan perihal pajak dan penggunaannya? Pertanyan tadi sebenarnya sederhana, akan tetapi sangat kritis dan besar kemungkinan berada pada benak seluruh masyarakat Indonesia, baik mereka orang yang aktif membayar pajak maupun yang tidak. Setujukan Anda terhadap pernyataan tersebut? Sayangnya, pertanyaan seperti ini kerap kali tidak terjawab dengan tuntas, sehingga akan berpengaruh buruk terhadap masyarakat yang seolah-olah pajak itu tidak ada gunanya. Apakah Anda juga mempunyai kecurigaan seperti itu?