34
2.4 Pola Pemukiman
Desa Lau Rakit terdiri dari 3 dusun, dan setiap dusun meiliki jarak saling berjauhan. Antara dusun yang satu dengan dusun yang lainya memiliki jarak 5
Km. Jarak setiap dusun dipisahkan oleh ladang - ladang dan perkebunan penduduk setempat. Penduduk yang tinggal di setiap dusun memiliki pemukiman
yang padat dan mengelompok pada suatu daerah. Posisi rumah penduduk memanjang mengikuti jalan lintas desa. Antara
rumah yang satu dengan rumah yang lainya, di pisahkan oleh gang kecil yang berjarak antara 1 - 2 meter. Gang kecil yang memisahkan rumah penduduk yang
satu dengan yang lainnya, digunakan penduduk sebagai jalan menuju rumah - rumah penduduk yang ada di Desa Lau Rakit.
Jumlah bangunan rumah warga yang terdapat di Desa Lau Rakit mencapai 367 unit. Mayoritas jenis rumah penduduk adalah rumah yang terbuat dari kayu.
Jumlah rumah penduduk yang terbuat dari kayu yaitu 189 unit, semi permanen 97 unit, dan rumah permanen 81 unit.
Sebagian penduduk sudah mempunyai kamar mandi sendiri, sedangkan air yang digunakan berasal dari sumur. Bagi penduduk yang tidak memiliki sumber
air sendiri di rumah, mereka pergi kesungai dan tapin pancuran yang digunakan sebagai tempat MCK yang berada di luar pemukiman mereka. Air sungai dan
tapin tersebut mereka gunakan untuk keperluan sehari - hari. Jarak antara sungai dengan pemukiman penduduk adalah 1,5 Km.
Universitas Sumatera Utara
35
2.5 Keadaaan penduduk
Menurut data yang diperoleh dari kantor kepala Desa Lau Rakit, jumlah penduduk desa yang ada pada tahun 2010 adalah 1.413 jiwa. Jumlah 1.413 jiwa
tersebut terdiri dari 376 kepala keluarga yang tersebar pada tiga dusun yang terdapat di desa tersebut. Dari jumlah tersebut masyarakat Desa Lau Rakit dapat
diklasifikasikan kedalam beberapa jenis yaitu menurut jenis kelamin, usia, agama, suku bangsa, tingkat pendidikan, dan mata pencaharian.
2.5.1 Komposisi Penduduk Desa Lau Rakit Menurut Jenis Kelamin
Tabel berikut ini akan memaparkan komposisi penduduk Desa Lau Rakit menurut jenis kelamin.
Tabel II
Komposisi Penduduk Desa Lau Rakit Menurut Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Jiwa 1
Laki - laki 722
51.1
2 Perempuan 691
48.9
Jumlah 1413
1 0 0
Sumber : Kantor Kepala Desa Lau Rakit Tahun 2010 data diolah kembali oleh penulis
Berdasarkan tabel II di atas, dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Desa Lau Rakit menurut jenis kelamin pada tahun 2010 lebih banyak terdapat jumlah
jenis kelamin laki - laki dari pada perempuan. Dengan perincian, penduduk
Universitas Sumatera Utara
36 berjumlah 1413 jiwa yang terdiri dari laki - laki berjumlah sebanyak 722 jiwa
51.1 dan perempuan berjumlah 691 jiwa 48.9 .
2.5.2 Komposisi Penduduk Desa Lau Rakit Menurut Usia
Tabel berikut ini akan memaparkan komposisi penduduk Desa Lau Rakit menurut usia.
Tabel III
Komposisi Penduduk Desa Lau Rakit Menurut Usia
No Golongan Umur
Jiwa 1
0 - 9 196
13.9
2 10 - 19
253 17.8
3 20 - 29
304 21.5
4
30 - 39 199
14.5
5 40 - 49
164 11.4
6 50 - 59
149 10.4
7 60 - 69
89 6.3
8 70 - ke atas
59 4.2
Jumlah 1413 100
Sumber : Kantor Kepala Desa Lau Rakit Tahun 2010 data diolah kembali oleh penulis
Berdasarkan tabel II di atas, dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Desa Lau Rakit, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang berdasarkan kelompok
umur yang paling besar adalah kelompok usia 20 - 29 tahun dengan jumlah 304 jiwa 21.5 . Jumlah penduduk terbesar kedua adalah kelompok usia 10 - 19
Universitas Sumatera Utara
37 tahun dengan jumlah 253 jiwa 17.8 . Jumlah penduduk terkecil adalah
kelompok usia 70 - ke atas dengan jumlah 59 jiwa 4.2 .
2.5.3 Komposisi Penduduk Desa Lau Rakit Menurut Agama
Tabel berikut ini akan memaparkan komposisi penduduk Desa Lau Rakit menurut Agama.
Tabel IV
Komposisi Penduduk Desa Lau Rakit Menurut Agama
No Agama Jumlah
1 Kristen Protestan
667 42.9
2 Katolik 603
46.5
3 Hindu
85 6.1
4
Islam 58
4.1
Jumlah 1 4 1 3
1 0 0
Sumber : Kantor Kepala Desa Lau Rakit Tahun 2010 data diolah
kembali oleh penulis
Dari tabel III di atas dapat dilihat bahwa, penduduk Desa Lau Rakit mayoritas beragama Kristen Protestan dengan jumlah 667 42.9 , jumlah
agama Katolik yaitu 658 jiwa 46.5 , jumlah agama Hindu yaitu 85 jiwa 6.1 , dan jumlah agama Islam 58 4.1 .
Walaupun di Desa Lau Rakit terdapat agama yang beraneka ragam, namun hal tersebut tidak terjadi konflik di antara pemeluk agama. Antara pemeluk agama
yang satu dengan pemeluk agama yang lainnya terjalin hubungan yang harmonis
Universitas Sumatera Utara
38 dengan kebebasan bagi setiap pemeluk agama untuk menjalankan agamanya
masing - masing. Kerukunan antara umat beragama di desa ini tetap terpelihara dengan baik.
2.5.4 Komposisi Penduduk Desa Lau Rakit Menurut Suku Bangsa
Tabel berikut ini akan memaparkan komposisi penduduk Desa Lau Rakit menurut suku bangsa.
Tabel V
Komposisi Penduduk Desa Lau Rakit Menurut Suku Bangsa
No Suku Bangsa
Jumlah jiwa 1
Karo 1363 96.4
2 Batak Toba
30 2.1
3 Jawa
15 1.1
4 Lain - lain
5 0.4
J u m l a h 1 4 1 3
1 0 0
Sumber : Kantor Kepala Desa Lau Rakit Tahun 2010 data diolah kembali oleh penulis
Dari tabel IV di atas dapat dilihat bahwa, mayoritas penduduk yang ada di Desa Lau Rakit adalah suku bangsa Karo dengan jumlah 1363 jiwa 96. 4 . Di
samping suku bangsa Karo, masih ada suku bangsa lainnya yaitu Batak Toba dengan jumlah 30 jiwa 2.1 , Jawa 15 jiwa 1.1 dan lainnya berjumlah 5
jiwa 0.4 .
Universitas Sumatera Utara
39 Penduduk pendatang yang ada di Desa Lau Rakit telah bercampur dengan
penduduk setempat yaitu suku bangsa Karo. Penduduk pendatang mengikuti adat dan kebiasaan yang ada pada suku bangsa Karo. Sehingga penduduk pendatang
tersebut membuat marga di belakang namanya sesuai dengan marga yang ada pada suku bangsa Karo yang ada di desa ini.
2.5.5 Komposisi Penduduk Desa Lau Rakit Menurut Tingkat Pendidikan
Tabel berikut ini akan memaparkan komposisi penduduk Desa Lau Rakit menurut tingkat pendidikan.
Tabel V I
Komposisi Penduduk Desa Lau Rakit Menurut Tingkat Pendidikan
No Nama Pendidikan
Jumlah Jiwa 1
Belum Sekolah 72
5.1
2 Tidak Tamat S D
215 15.2
3
T K 47
3.4
4 S D
273 19.3
5 S L T P
389 27.5
6 S L T A
329 23.3
7 Diploma D 3
57 4.0
8
Sarjana S 1 31
2.2
Jumlah 1413 100
Sumber : Kantor Kepala Desa Lau Rakit Tahun 2010 data diolah kembali oleh penulis
Universitas Sumatera Utara
40 Berdasarkan tabel VI diatas, dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan formal
yang paling banyak jumlahnya adalah tamatan SLTP dengan jumlah 389 27.5 . Jumlah pendidikan formal yang peling banyak kedua adalah SLTA dengan jumlah
329 23.3 . Jumlah penduduk desa yang belum sekolah adalah 72 orang 5.1 . Tidak tamat SD berjumlah 215 orang 15.2 , ini biasanya terjadi pada
orang tua yang sudah berumur. Tamatan SD berjumlah 273 orang 1.3 . Tamatan perguruan tinggi berjumlah 89 orang 6. 2 , dengan pembagian
diploma 57 orang 4.0 dan sarjana 31 orang 2.2 .
2.5.6 Komposisi Penduduk Desa Lau Rakit Menurut Mata Pencaharian
Tabel berikut ini akan memaparkan komposisi penduduk Desa Lau Rakit menurut tingkat pendidikan.
Tabel VII
Komposisi Penduduk Desa Lau Rakit Menurut
Tingkat Pendidikan No
Mata Pencaharian Jumlah Jiwa
1 Petani 405
71.9
2 Buruh Tani
75 13.3
3 PNS 25
4.5
4 Pedagang 21
3.7
5 Wiraswasta 15
2.7
6 TNI POLRI
12 2.1
7 Pertukangan 10
1.8
Jumlah 5 6 3
1 0 0
Sumber : Kantor Kepala Desa Lau Rakit Tahun 2010 data diolah kembali oleh penulis
Universitas Sumatera Utara
41 Berdasarkan tabel VII diatas, dapat dilihat bahwa penduduk di Desa Lau
Rakit sebagian besar bermata pencaharian pokok sebagai petani dan persentasenya di antara mata pencaharian yang lainya sangat besar yaitu berjumlah 405 jiwa
71.9 . Hal tersebut di dukung dengan keadaan alam Desa Lau Rakit yang sangat subur dan luas daerah yang dapat dikembangkan sebagai lahan pertanian.
Selain bermata pencaharian sebagai petani, penduduk Desa Lau Rakit juga memiliki mata pencaharian yang beraneka ragam. Adapun jenis mata pencaharian
yang lainnya yang ada di desa ini adalah PNS dengan jumlah 25 jiwa 4.5 , pedagang dengan jumlah 25 jiwa 3.7 , wiraswasta dengan jumlah 15 jiwa 2.7
, TNI POLRI dengan jumlah 12 jiwa 2.1 , pertukangan dengan jumlah 10 jiwa 1.8 .
Universitas Sumatera Utara
42
2.6 Sarana dan Prasarana
2.6.1 Sarana Pendidikan
Tabel berikut ini akan memaparkan sarana pendidikan yang ada di Desa Lau Rakit.
Tabel VIII
Sarana Pendidikan
No Sarana Pendidikan Jumlah
1 TK
1
2 SD 2
3 SMP -
4 SMA -
Jumlah 3
Sumber : Kantor Kepala Desa Lau Rakit Tahun 2010 data diolah kembali oleh penulis
Bersasarkan tabel VIII di atas, dapat dilihat bahwa sarana pendidikan yang ada di Desa Lau Rakit dirasa sangat belum memadai. Sarana pendidikan yang ada
dimulai dari tingat pendidikan Taman Kanak - Kanak TK sampai tingkat Sekolah Dasar SD saja. Bangunan sekolah yang ada di Desa Lau Rakit
berjumlah 3 buah. Bangunan sekolah terdiri dari 1 bangunan untuk Taman kanak- kanak dan 2 bangunan Sekolah Dasar SD .
Bagi anak tamatan Sekolah Dasar yang ingin melanjut ke SLTP, dan anak tamatan SLTP yang ingin melanjutkan pendidikannya ke SMA, harus ke desa
tetangga yaitu Desa Peria - Ria Kec. Sibiru - biru . Ada juga orang tua yang mensekolahkan anaknya ke kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
43 Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting pada saat ini.
Penduduk Desa Lau Rakit juga menganggap pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting juga. Orang tua tidak menginginkan anak - anaknya kelak
menjadi orang yang tidak berpendidikan. Sehingga pendidikan menjadi faktor yang sangat penting dalam kehidupan mereka.
2.6.2 Sarana Ibadah
Tabel berikut ini akan memaparkan sarana ibadah yang ada di Desa Lau Rakit.
Tabel IX
Sarana Ibadah
No Sarana Ibadah
Jumlah 1
Gereja Kristen Protestan 4
2 Gereja Katolik
1
3 Pura 1
4 Mesjid -
Jumlah 6
Sumber : Kantor Kepala Desa Lau Rakit Tahun 2010 data diolah kembali oleh penulis
Berdasarkan tabel IX di atas, dapat dilihat bahwa sarana ibadah yang terdapat di Desa Lau Rakit hanya untuk agama Kristen Protestan, Katolik dan
Hindu. Bangunan sarana ibadah yang ada berupa gereja dan pura. Jumlah bangunan gereja yang paling banyak adalah untuk agama Kristen Protestan
dengan jumlah 4 gereja. Sedangkan untuk agama Katolik berjumlah 1 gereja, 1
Universitas Sumatera Utara
44 pura untuk agama Hindu, sedangan sarana ibadah untuk agama Islam yaitu Mesjid
tidak terdapat di Desa Lau Rakit.
2.6.3 Sarana Olah Raga
Tabel berikut ini akan memaparkan sarana olah raga yang ada di Desa Lau Rakit.
Tabel X
Sarana Olah Raga
No Sarana Oleh Raga
Jumlah 1
Lapangan sepak bola 1
2 Lapangan bola Voli
2
3 Lapangan bulu tangkis
1
Jumlah 4
Sumber : Kantor Kepala Desa Lau Rakit Tahun 2010 data diolah kembali oleh penulis
Berdasarkan tabel X di atas, dapat dilihat bahwa kegiatan dan sarana olah raga yang terdapat di Desa lau rakit hanya beberapa jenis saja. Sarana olah raga
yang ada yaitu lapangan sepak bola terdapat 1 buah, lapangan bola voli 2 buah, dan lapangan bulu tangkis 1 buah. Sarana olah raga yang terdapat di desa ini di
buat atas swadaya masyarakat sendiri. Pemuda juga mengadakan pertandingan - pentandingan dengan pemuda yang berasal dari luar kampung mereka dengan
menggunakan sarana oleh raga yang ada di Desa Lau Rakit.
Universitas Sumatera Utara
45
2.6.4 Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang ada di desa Lau Rakit sangat belum memadai. Hal tersebut terlihat dengan hanya terdapat 1 buah puskesmas pembantu PUSTU
dan seorang bidan. Obat - obatan yang terdapat di puskesmas pembantu tersebut juga sangat sedikit sekali. Sehingga penduduk setempat masih banyak
menggunakan obat - obatan tradisional di dalam menyembuhkan penyakit yang mereka derita.
2.6.5 Sarana Umum
Sarana umum yang terdapat di Desa Lau Rakit adalah terdapatnya tapin permandian umum yang terdapat di setiap dusun. Tapin tersebut berada di luar
pemukiman penduduk setempat. Kegunaan dari tapin adalah sebagai tempat mandi, cuci, dan kakus. Di samping itu, air dari tapin tersebut digunakan sebagai
komsumsi sehari - hari. Di setiap dusun yang ada di Desa Lau Rakit, masing - masingnya terdapat
sebuah losd. Losd tersebut berada di tengah - tengah pemukiman penduduk. Kegunaan dari losd adalah sebagai tempat perayaan pesta - pesta adat yang akan
dilakukan oleh penduduk setempat.
2.7 Organisasi Sosial dan Sistem Kekerabatan
Organisasi sosial yang ada di Desa Lau Rakit yaitu organisasi yang bersifat keagamaan. Organisasi keagamaan dibentuk oleh masing - masing lembaga
agama. Adapun organisasi keagamaan yang ada di desa ini adalah untuk muda -
Universitas Sumatera Utara
46 mudi gereja GBKP Gereja Batak Karo Protestan disebut PERMATA, muda -
mudi Katolik disebut MUDIKA, dan PHD Parisada Hindu Dharma bagi agama Hindu.
Mayoritas penduduk di Desa Lau Rakit adalah beretniskan Karo. Etnis karo mengenal adanya kelompok kekerabatan yang anggota keluarganya
diperhitungkan berdasarkan prinsip keturunan patrilineal. Sistem kekerabatan patrilineal adalah menarik garis keturunan dari pihak ayah. Pada etnis Karo,
kelompok kekerabatan yang terkecil adalah Jabu keluarga . Kesatuan kekerabatan tersebut terdiri dari ayah, ibu, dan anak - anaknya.
Hubungan kekerabatan di antara etnis Karo yang ada di Desa Lau Rakit dapat diklasifikasikan menjadi 2 bentuk kekerabatan, baik karena hubungan darah
dan hubungan perkawinan yaitu :
Rakut Sitelu
Hal lain yang penting dalam sistem kekerabatan etnis Karo yang ada di Desa Lau Rakit adalah rakut sitelu atau daliken sitelu. Arti dari rakut sitelu adalah
sangkep nggeluh kelengkapan hidup bagi orang Karo. Kelengkapan yang dimaksud adalah suatu lembaga sosial yang terdapat dalam masyarakat Karo yang
terdiri dari tiga kelompok yaitu :
Universitas Sumatera Utara
47 a.
Kalimbubu adalah sebagai keluarga pemberi isteri
b. Anak Beru adalah keluarga yang mengambil atau menerima isteri
c. Senina Sembuyak
Senina merupakan keluarga satu gelar keturunan marga atau keluarga inti. Sedangkan sembuyak merupakan saudara kandung yang berasal dari satu
perut atau rahim.
Ego Kalimbubu
Ego
Anak Beru
D A
E C
B
F Keterangan :
- D dan E berhubungan senina
sembuyak
Universitas Sumatera Utara
48
Tutur siwaluh
Tutur siwaluh adalah bentuk penyebutan kekerabatan pada suku bangsa Karo, yang berhubungan dengan penuturan penyebutan kekerabatan , yaitu
terdiri dari delapan golongan : a.
Puang Kalimbubu adalah kalimbubu dari kalimbubu seseorang atau mertua dari mertua pemberi gadis.
b. Kalimbubu merupakan kelompok pemberi isteri kepada keluarga tertentu.
c. Senina yaitu mereka yang bersaudara karena mempunyai merga dan
submerga yang sama. d.
Sembuyak artinya kandungan, jadi dapat diartikan bahwa sembuyak adalah orang - orang yang lahir dari kandungan atau rahim yang sama.
e. Senina Sipemeren yaitu orang yang ibu mereka bersaudara kandung.
f. Senina Sepengalon sedalanen yaitu orang yang bersaudara karena
mempunyai anak yang memperisteri dari beru yang sama. g.
Anak Beru berarti pihak yang mengambil isteri dari suatu keluarga tertentu untuk diperistri.
Walaupun etnis Karo yang ada di Desa Lau Rakit telah memeluk agama Hindu, namun sistem kekerabatan yaitu rakut sitelu dan tutur siwaluh tetap
dipakai dalam kehidupan sehari - hari. Sistem kekerabatan tersebut dipakai dalam menentukan posisi dan kedudukan seseorang dalam keluarganya, pada saat pesta
adat yaitu perkawinan, maupun upacara kematian, termasuk juga dalam hal pembagian harta warisan.
Universitas Sumatera Utara
49
BAB III PENGANUT AGAMA HINDU ETNIS KARO
3.1 Sejarah Agama Hindu
3.1.1 Lahirnya Agama Hindu di India
Perkembangan agama Hindu di India, menurut Soekmono 2009 , pada hakekatnya dapat dibagi menjadi 4 fase yaitu zaman Weda, zaman Brahmana,
zaman Upanisad dan zaman Budha. -
Zaman Weda Pada waktu bangsa Arya berada di Punjab di lembah sungai Sindhu, sekitar
2500 - 1500 tahun SM, setelah mendesak bangsa Dravida kesebelah Selatan sampai ke dataran tinggi Dekkan. Bangsa Arya telah memiliki peradaban tinggi,
mereka menyembah dewa - dewa seperti Agni, Varuna, Vayu, Indra, Siwa dan sebagainya. Walaupun dewa - dewa itu banyak, namun semuanya adalah
manifestasi dan perwujudan Tuhan Yang Maha Tunggal. Tuhan yang tunggal dan maha kuasa dipandang sebagai pengatur tertib alam semesta. Pada zaman ini,
masyarakat dibagi atas kaum brahmana yaitu golongan pendeta, ksatriya yaitu golongan pemerintahan dan tentara, waisya yaitu golongan pedagang dan sudra
yaitu golongan para buruh atau pekerja kasar. -
Zaman Brahmana Kekuasaan kaum brahmana amat besar pada kehidupan keagamaan. Kaum
brahmanalah yang mengantarkan persembahan orang kepada para dewa pada waktu itu. Zaman brahmana ini ditandai pula mulai tersusunnya tata cara upacara
Universitas Sumatera Utara