94 sajian diatas buku, merupakan ungkapan terimakasih kepada Dewi Saraswati yang
telah memberikan ilmu pengetahuan kepada manusia khususnya umat Hindu. Tanpa buku umat manusia tidak memiliki ilmu pengetahuan. Buku merupakan
sarana atau media sebagai pengungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang maha esa yang dilakukan oleh umat Hindu khususnya beretniskan Karo.
4.3.4 Erpangir Ku Lau
Upacara erpangir ku lau merupakan kebudayaan agama pemena perbegu yang masih digunakan oleh penganut agama Hindu etnis Karo. Erpangir berasal
dari kata pangir Keramas , erpangir ku lau berarti keramas kesungai air yang mengalir maknanya membersihkan diri dan tendi jiwa manusia. Biasaya
Upacara erpangir yang dilakukan di air yang mengalir dan alam yang terbuka, misalnya : di sungai, pancuran, tapin biasanya digunakan sebagai tempat mandi
dan cuci . Pada penganut Hindu etnis karo upacara erpangir ku lau dilakukan secara pribadi - pribadi baik untuk pria maupun wanita, sesuai dengan tanda yang
diterima secara pribadi. Sebab - sebab serta Tujuan dilakukannya erpangir ku lau adalah meminta
rejeki, telah mendapatkan rejeki, meminta kesehatan, menyembuhkan suatu penyakit, adanya mimpi, agar cita - cita tercapai, mendapatkan jodoh,
menghindari mala petaka, bernasib baik, hasil panen bagus, dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
95 Berbagai macam bentuk dan sarana yang digunakan dalam melakukan
kegiatan erpangir yaitu berupa sesajen. Sesajen yang digunakan dalam upacara erpangir adalah
- Bunga
Bunga yang dipakai pada saat erpangir ku lau merupakan lambang dari rasa hormat, rasa cinta, keharuman dan keindahan. Sehingga pada saat dimandikan
badan dan jiwa akan menjadi harum sesuai dengan bunga yang digunakan dan perasaan akan menjadi tenang.
- Minyak wangi
Minyak wangi merupakan lambang dari ketenangan jiwa dan pengendalian diri, serta digunakan sebagai penambah keharuman dari bunga yang akan
digunakan untuk erpangir. -
Buah Buah yang digunakan dalam erpangir ku lau adalah buah jeruk purut limau
mungkur, yang merupakan lambang dari dunia yang bulat dan tempat manusia hidup dan beranak cucu, serta sebagai hasil manusia dalam mencari nafkah.
- Air
Air yang digunakan adalah air yang telah ada sebelumnya dilokasi yang akan dilakukan untuk erpangir. Air tersebut digunakan sebagai sarana pembersih
diri dan penyuci, secara badaniah, serta jiwa tendi yang ada dalam diri manusia. -
Sirih Sirih berserta perlengkapannya yaitu kapur dan gambir. Sirih dan
perlengkapannya tersebut merupakan lambang sifat - sifat dari Sang Hyang Widhi
Universitas Sumatera Utara
96 yaitu daun sirih melambangkan dewa wisnu sebagai pemelihara alam semesta,
gambir melambangkan Dewa Brahma sebagai pencipta alam semesta, kapur melambangkan dewa siwa sebagaai penghancur dan pelebur alam semesta, buah
pinang merupakan hasil dari usaha manusia dalam berkerja yang dipersembahkan kepada Tuhan sebagai penguasa alam semesta.
- Makanan kecil
Makanan kecil yang biasa yang digunakan adalah kue dan roti. Makanan tersebut merupakan lambang dari karya kreatifitas dan ilmu pengetahuan manusia
yang dibuat dalam bentuk makanan dan untuk menambah kelengkapan serta memperindah isi dari sesajen. Dengan cara seperti itu Tuhan dan Roh leluhur
dianggap akan lebih tertarik dalam memberikan anugrah, serta memberikan restu terhadap pelaku erpangir. Keberadaan sesajen berupa makanan tidak dipaksakan
keberadaannya, sehingga bisa diadakan dan bisa tidak tergantung orang yang melakukan kegiatan erpangir.
Semua perlengkapan erpangir tersebut disajikan terlebih dahulu kepada Tuhan dan roh leluhur begu jabu yaitu nini nenek dan bulang kakek .
Sambil menyajikan sesajen, sipelaku erpangir memajatkan doa - doa serta permohonannya, agar permohonan dapat dikabulkan dan upacara erpangir ku lau
diretui oleh Tuhan dan roh leluhur. Setelah sesajen tersebut di sajikan kepada Tuhan dan Roh leluhur, sesajen
digunakan sebagai perlengkapan untuk erpangir. Bunga dimasukkan kedalam mangkuk yang telah berisi air dan juruk purut limau mungkur diperas kedalam
mangkuk yang telah berisi air serta bunga, bersaman dengan itu minyak wangi
Universitas Sumatera Utara
97 ditiriskan kedalam mangkuk. Setelah semua perlengkapan selesai, mangkuk yang
berisi sesajen dimandikan dari kepala hingga membasahi kaki, sambil membaca doa - doa permohonan.
Dilakukannya kegiatan erpangir ku lau, merupakan sebagai wujud pengungkapan rasa syukur terhadap Tuhan dan roh leluhur, dengan harapan
setelah dilakukannya upacara erpangir, maka akan terjadi suatu perubahan nasib kearah yang lebih baik dari yang sebelumnya yang ada pada setiap orang yang
telah melakukannya.
4.3.5 Nabur Rudang menaburkan bunga