Saraswati Aktivitas - Aktivitas Pelaksanaan Serta Makna Sesajen

92 depan sesajian yang mereka persembahakan tersebut, masing - masing orang memanjatkan doa - doa permohonan kepada sang pencipta dan roh leluhur. Sesajen yang mereka persembahkan juga sebagai ucapan syukur kepada sang pencipta serta segala manifestasi-Nya dan roh leluhur atas segala sesuatu yang telah mereka dapatkan selama hidup di bumi yaitu kesehataan, kesuburan tanah, pekerjaan, dan lain sebagainya. Setelah acara ritual odalan selesai, sesajen yang telah dipersembahkan dibagikan dan dimakan secara bersamaan oleh masing - masing oleh umat yang datang. Apabila makanan tersebut tidak habis dimakan di pura, maka makanan tersebut akan dibawa pulang. Penganut agama Hindu etnis Karo menyakini bahwa makanan tersebut telah diberkati oleh Tuhan, sehingga bagi orang yang memakanya akan mendapatkan anugrah dari Tuhan dewa, serta roh leluhur.

4.3.3 Saraswati

Saraswati merupakan salah satu nama Dewi yang terdapat pada agama Hindu. Dewi Saraswati diyakini sebagai manifestasi Tuhan yang maha esa dalam fungsi-Nya sebagai dewi ilmu pengetahuan. Diadakannya hari raya saraswati bertujuan untuk mengingatkan manusia untuk menopang hidupnya dengan ilmu pengetahuan yang didapatkan dari Dewi Saraswati. Ilmu pengetahuan yang telah di dapat selama ini, diwujudkan dengan memuja Tuhan sebagai Dewi Saraswati. Hari raya untuk memuja Saraswati yang ada pada peganut agama Hindu etnis Karo di perhitungkan menurut kalender Bali, yang dilakukan setiap 210 hari Universitas Sumatera Utara 93 yaitu pada hari Sabtu Umanis Watugunung. Pada hari tersebut, semua kitab suci, buku mengenai sastra agama, serta buku - buku ilmu pengetahuan dikumpulkan pada suatu tempat dan disusun rapi. Di atas kitab serta buku - buku yang telah disusun rapi tadi diaturkan sesajen. Sesajen yang digunakan dalam perayaan hari saraswati adalah berupa beras yang melambangkan sumber kemakmuran dan kesuburan yang memiliki makna bahwa ilmu pengetahuan itu dapat memberi kesuburan dan kemakmuran pada setiap orang, sehingga ilmu pengetahuan tidak hanya digunakan untuk mengembangkan kekuatan pikiran saja melainkan untuk memuja Tuhan yang maha esa. Mangkuk yang telah berisi air putih dan bunga sebagai sarana penyucian terhadap kitab dan buku - buku ilmu pengetahuan dengan cara memercikkannya, hal tersebut bermakna bahwa ilmu pengetahuan sangat penting pada setiap orang. Selain itu makanan juga turut disajikan seperti roti, kue cimpa, lemang, hal tersebut merupakan lambang dari kaarya kretiafitas dan ilmu pengetahuan dalam membuatnya, dan sebagai pelengkap isi dari sesajen yang diaturkan agar lebih indah dan menarik. Pemberian sesajen dilangsungkan pagi hari dan tidak boleh lewat tengah hari, selama upacara berlangsung tidak diperkenankan untuk setiap orang membaca dan menulis selama waktu 24 jam. Hal tersebut bertujuan agar orang yang melaksanakanya dapat mengerti arti dan kegunaan ilmu pengetahuan dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama. Makna dari pemberian sesajen kepada Dewi Saraswati melalui media buku - buku adalah Dewi Saraswati dianggap sebagai pemiliki ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan tersebut hanya di dapat melalui media buku. Dengan meletakkan Universitas Sumatera Utara 94 sajian diatas buku, merupakan ungkapan terimakasih kepada Dewi Saraswati yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada manusia khususnya umat Hindu. Tanpa buku umat manusia tidak memiliki ilmu pengetahuan. Buku merupakan sarana atau media sebagai pengungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang maha esa yang dilakukan oleh umat Hindu khususnya beretniskan Karo.

4.3.4 Erpangir Ku Lau