101
4.4.2 Kesehatan
Penyajian suatu sesajen dengan tujuan kesehatan berupa permohonan penyembuhan suatu penyakit, sembuhnya suatu penyakit, dan membersihkan diri
dari penyakit yang diderita oleh seseorang. Sesajen yang digunakan adalah berupa bunga, minyak wangi, buah - buahan, makanan, air yang digunakan sebagai
sarana penyucian. Biasanya upacara yang dilakukan adalah erpangir ku lau ataupun memohon kepada Tuhan ataupun dewa, dengan cara pergi ke pura dan
menyajikan sesajen. Dengan melakukan upacara tersebut dengan menggunakan media sesajen, si pelaku memohon kepada Tuhan dan roh leluhur agar penyakit
yang diderita oleh dirinya dapat segera disembuhkan.
4.4.3 Psikologi
Pemberian persembahan sesajen yang bertujuan dengan psikologi dikarenakan adanya sebuah tanda yang di terima oleh seseorang. Tanda tersebut
dikarenakan adanya sebuah mimpi, peristiwa yang janggal, kesialan, dan rasa kuatir yang diterima yang mengakibatkan seseorang tersebut timbul rasa
ketidaktenangan di dalam bertinggah laku. Untuk menghilangkan rasa ketidaktenangan tersebut, maka orang yang menerima tanda melakukan kegiatan
erpangir ku lau atau berdoa kepada Tuhan. Pada umumnya dilakukannya upacara bersaji dalam kegiatan erpangir ku
lau, berguna untuk menghilangkan gangguan psikologi yang diderita si pelaku yaitu berharap tidak terjadinya mimpi buruk yang diterimanya, mehilangkan
peristiwa yang janggal dan ras kuatir yang menimpanya. Dengan cara seperti itu
Universitas Sumatera Utara
102 Tuhan akan mengabulkan permohonan si pelaku dan begu jabu tetap melindungi
atas peristiwa yang menimpanya.
4.4.4 Alam Sekitar
Pemberian sesajen kepada Tuhan dan dewa, yang bertujuan dengan alam sekitar yang menjadi tempat tinggal mereka, agar terhindar dari mara bahaya dan
mala petaka, seperti : gempa, banjir, longsor, dan lain - lain. Pertanian yang sedang mereka lakukan tidak terserang oleh hama penyakit tanaman serta
mendapat memperoleh hasil yang baik dari tumbuhan yang mereka tanam. Upacara yang dilakukan dalam meminta permohonan kelestarian alam
sekitar yang menjadi tempat tinggal mereka adalah upacara bhuta yadnya. Upacara bhuta yadnya ditujukan kepada bhuta Kala kekuatan alam yang
mengganggu ketentraman hidup manusia. Dengan melakukan upacara bhuta yadnya, penganut agama Hindu etnis
Karo meminta permohonan kepada Tuhan, agar memberi kekuatan lahir bathin, juga untuk menyucikan dan menetralisir kekuatan - kekuatan yang bersifat negatif
yang disebut bhuta kala tersebut sehingga alam dapat berfungsi dan berguna bagi kehidupan manusia. Sasajen yang digunakan dalam upacara bhuta yadnya adalah
berupa kurban seekor ayam yang telah di sayur dan dipersembahkan kepada Tuhan, dengan cara meletakkannya pada padmasana.
Universitas Sumatera Utara
103
4.5 Fungsi sesajen