Indikator Kuantitatif Indikator Kualitatif

didik bisa lebih mengolah pemikiran mereka sebelum mereka dapat menyusun teks eksposisi. Pemilihan tema kebudayaan Indonesia adalah agar peserta didik sebagai generasi muda bisa menjunjung tinggi kebudayaan Indonesia. Karena banyak sekali kebudayaan yang dimilki Indonesia sehingga peserta didik dapat melestarikannya. Kebudayaan Indonesia yang disajikan dalam media ini adalah secara luas, yaitu tentang tari-tarian, alat musik tradisioal, baju tradisional Indonesia dan rumah-rumah adat di Indonesia. Sehingga, peserta didik dapat memperluas wawasan mereka tentang kebudayaan Indonesia.

3.4 Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu hal. Indikator kinerja yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas indikator data kuantitatif dan indikator data kualitatif. Kedua indikator tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

3.4.1 Indikator Kuantitatif

Dalam indikator ini, penilaian berdasarkan tes tertulis. Indikator kuantitatif dalam penelitian ini adalah ketercapaian target menyusun teks eksposisi dengan memperhatikan isi, struktur teks, unsur kebahasaan teks, dan memperhatikan ejaannya. Peserta didik dinyatakan berhasil apabila nilai yang diperoleh sesuai dengan target yang ditentukan. Pencapaian target nilai ketuntasan yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 2,67 sesuai dengan Permendkbud No 104 Tahun 2014. Sejalan dengan peraturan tersebut, nilai ketuntasan yang ditetapkan oleh pihak sekolah juga sama yaitu 2,67. Peserta didik yang mendapatkan nilai 2,67 dinyatakan tuntas, sedangkan peserta didik yang mendapatkan nilai kurang dari 2,67 dinyatakan tidak tuntas. Sementara itu keberhasilan klasikal ditentukan dengan banyaknya peserta didik yang mendapatkan nilai 2,67 atau lebih sebesar 75 dari jumlah keseluruhan peserta didik yang diteliti.

3.4.2 Indikator Kualitatif

Indikator data kualitatif penelitian ini adalah perubahan sikap peserta didik yang diketahui melalui hasil nontes. Data tersebut diambil dari hasil observasi proses pembelajaran, hasil observasi sikap religius dan sikap sosial, wawancara, dan dokumentasi foto. Hasil nontes ini dapat dilihat dari proses pembelajaran yang berlangsung serta perubahan sikap peserta didik. Peserta didik dinyatakan berhasil melaksanakan pembelajaran menyusun teks eksposisi dengan baik apabila sikap peserta didik berubah ke arah positif. Sikap peserta didik yang harus diperbaiki selama melaksanakan pembelajaran menyusun teks eksposisi menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dengan media karikatur berpidato bertema kebudayaan Indonesia adalah sikap religius dan sikap sosial. Aspek sikap religius yang diamati, yaitu menunjukkan rasa syukur atas anugrah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa. Sedangkan aspek sikap sosial yang diamati meliputi jujur, santun, dan tanggung jawab. Ketercapaian perubahan perilaku peserta didik dijabarkan dalam bentuk deskripsi tentang perubahan perilaku peserta didik berdasarkan indicator sikap yang telah dicapai serta uraian sikap yang harus dtingkatkan dan diperhatikan oleh peserta didik. Sesuai dengan ketetapan dalam permendikbud nomor 104 tahun 2014 tentang kriteria penilaian dalam bidang sikap adalah sebagai berikut. Tabel 3.1 Nilai Ketuntasan Sikap Predikat Sangat Baik SB Baik B Cukup C Kurang K

3.5 Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERITA PENDEK SECARA TERTULIS MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING DAN MEDIA DONGENG PADA PESERTA DIDIK KELAS VII AISYAH SMPIT BINA AMAL GUNUNGPATI SEMARAN

0 14 301

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS DESKRIPSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MELALUI METODE THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VII B SMP MARDISISWA 1 SEMARA

1 10 250

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PERISTIWA ALAM PADA PESERTA DIDIK KELAS VII F SMP N 1 BLORA

26 204 230

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MODELPEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK MELALUI MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 3 SUKOREJO

2 33 239

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERITA PENDEK DENGAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) MENGGUNAKAN MEDIA PUZZLE PADA PESERTA DIDIK KELAS VII D SMP MUHAMMADIYAH 1

0 13 235

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK DAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP NEGERI 1 UNGARAN

2 30 303

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI SECARA TERTULIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP NEGERI 19 TEGAL TAHUN

19 389 250

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS HASIL OBSERVASI DALAM BENTUK PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) BERBANTUAN MEDIA AMPLOP BERGAMBAR PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A S

1 10 204

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MENGGUNAKAN MEDIA TEKS BACAAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII- F SMP NEGERI 2 GATAK KABUPATEN SUKOHARJO.

0 0 8

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas X MIA 6 dalam Memproduksi Teks Eksposisi dengan Model Pembelajaran Proyek.

0 5 48