Komponen Pembelajaran Berbasis Proyek Project Based Learning

menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa dalam suatu proyek. Hal ini memungkinkan siswa untuk bekerja secara mandiri untuk membangun pembelajarannya sendiri dan kemudian akan mencapai puncaknya dalam suatu hasil yang realistis seperti karya yang dihasilkan siswa sendiri. Project-based learning dapat didefinisikansebagai berikut: a Fokus pada konsep-konsep utama dari suatu materi; b Melibatkan pengalaman belajar yang melibatkan siswa dalam persoalan kompleks namun realistik yang membuat mereka mengembangkan dan menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang mereka miliki; c Pembelajaran yang menuntut siswa untuk mencari berbagai sumber informasi dalam rangka pemecahan masalah; d Pengalaman siswa belajar untuk mengelola dan mengalokasikan sumber daya seperti waktu dan bahan. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Berbasis Proyek Project Based Learning merupakan suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya melalui riset yang dilakukan dalam beraktifitas secara nyata.

2.2.2.1 Komponen Pembelajaran Berbasis Proyek Project Based Learning

Langkah-langkah pengembangan pembelajaran berbasis proyek terdiri dari enam komponen utama, yaitu 1 keautentikan authenticity ,proyek yang akan dikerjakan siswa berhubungan dengan masalah dunia nyata. Ciri-ciri proyek yang menampilkan keauntentikan, yaitu: a Mengatasi masalah atau pertanyaan yang memiliki arti bagi siswa; b Melibatkan masalah atau pertanyaan yang benar- benar dialami di dunia nyata; c Meminta siswa untuk menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai pribadi dan atau sosial di luar kelas. Dalam merancang proyek yang autentik, diperlukan penggunaan masalah yang benar-benar ada dalam dunia nyata, misalnya berkaitan dengan isu-isu yang sedang terjadi yang relevan dengan keadaan sekarang sehingga pembelajaran yang terjadi dapat bermakna, kontekstual dan mengesankan, 2 ketaatan terhadap nilai akademik academic rigor. Dalam mengerjakan sebuah proyek, siswa ditantang untuk menggunakan metode penyelidikan untuk satu disiplin ilmu atau lebih seperti : seorang sejarawan, ilmuwan, investor , dan lain-lain, 3 hubungan dengan pakar expert relationship . Kekuatan pembelajaran berbasis proyek terletak pada keterlibatan pakar orang ahli yang ada di luar kelas. Siswa dapat berelasi dengan pakar yang berkaitan dengan proyek yang akan diselesaikan, 4 aktif meneliti active exploration . Guru sebaiknya memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk mengerjakan suatu proyek. Siswa dapat menggunakan berbagai model, metode, media , dan sumber-sumber dalam melakukan penyelidikan. Pada akhirnya siswa dapat mengkomunikasikan apa yang mereka pelajari misalkan melalui kegiatan pameran formal. Proyek yang bagus dapat mendorong siswa untuk aktif dalam penelitian, mengeksplorasi, menganalisis serta menyajikan hasil proyek, 5 belajar pada dunia nyata applied learning . Siswa dilatih untuk menyelesaikan masalah-masalah dunia nyata dengan pendekatan terstruktur dan terencana. Siswa dilatih untuk mengembangkan kemampuan yang dibutuhkan dalam lapangan pekerjaan, dan 6 penilaian assessment . Siswa diberi kesempatan untuk menerima feedback umpan balik yang berkualitas selama dan setelah mengerjakan proyek. Umpan balik formatif dapat diberikan oleh teman sebaya ataupun dari garu. Pada akhir proyek, evaluasi sumatif dari produk dan penampilan siswa diberikan oleh guru dan pakar yang menilai pekerjaan siswa dalam kaitannya dengan indikator kualitas yang telah ditentukan.

2.2.2.2 Implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek Project Based Learning

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERITA PENDEK SECARA TERTULIS MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING DAN MEDIA DONGENG PADA PESERTA DIDIK KELAS VII AISYAH SMPIT BINA AMAL GUNUNGPATI SEMARAN

0 14 301

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS DESKRIPSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MELALUI METODE THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VII B SMP MARDISISWA 1 SEMARA

1 10 250

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PERISTIWA ALAM PADA PESERTA DIDIK KELAS VII F SMP N 1 BLORA

26 204 230

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MODELPEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK MELALUI MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 3 SUKOREJO

2 33 239

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERITA PENDEK DENGAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) MENGGUNAKAN MEDIA PUZZLE PADA PESERTA DIDIK KELAS VII D SMP MUHAMMADIYAH 1

0 13 235

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK DAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP NEGERI 1 UNGARAN

2 30 303

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI SECARA TERTULIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP NEGERI 19 TEGAL TAHUN

19 389 250

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS HASIL OBSERVASI DALAM BENTUK PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) BERBANTUAN MEDIA AMPLOP BERGAMBAR PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A S

1 10 204

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MENGGUNAKAN MEDIA TEKS BACAAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII- F SMP NEGERI 2 GATAK KABUPATEN SUKOHARJO.

0 0 8

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas X MIA 6 dalam Memproduksi Teks Eksposisi dengan Model Pembelajaran Proyek.

0 5 48