Refleksi Hasil Penelitian Siklus II

maksimal pada aspek mekanik adalah 10 .Hasil perolehan nilai pada aspek mekanik dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.43 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Eksposisi Aspek Mekanik pada Siklus II No. Huruf Skor Frekuensi Jumlah skor Ketuntasan Klasikal Rata-rata Persen 1. Sangat Baik 10 16 129 53,3 221 30 = 7,3 28 x 100 30 = 93,3 2. Baik 6 12 82 40 3. Cukup 4 2 10 6,6 4. Kurang 2 - - - Jumlah 30 221 Tabel 4.43 merupakan hasil tes keterampilan menyusun teks eksposisi aspek mekanik. Berdasarkan tabel tersebut, sebanyak 16 peserta didik atau 53,3 sudah mampu memperoleh nilai kategori sangat baik dengan jumlah skor 129. Sebanyak 12 peserta didik atau 40 memperoleh nilai kategori baik, dengan jumlah skor 82. Adapun sisanya sebanyak 2 peserta didik atau 6,6 memperoleh nilai kategori cukup dengan jumlah skor 10. Sedangkan dalam kategori kurang tidak ada peserta didik yang memperolehnya. Ketuntasan klasikal yang dicapai adalah 93,3 dengan jumlah 28 peserta didik. Skor maksimal yang diperoleh 30 peserta didik adalah 221 dengan nilai rata-rata 7,3. Jumlah rata-rata tersebut dalam kategori baik. Berdasarkan hasil tersebut, dikethui bahwa sebagian besar peserta didik sudah mampu menguasai aspek mekanik dalam keterampilan menyusun teks eksposisi.

4.1.3.5 Refleksi Hasil Penelitian Siklus II

Siklus II dilaksanakan satu kali pertemuan 3x40menit pada peserta didik kelas VII H SMP Negeri 1 Banjarnegara. Siklus II merupakan tindakan memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran pada siklus I. Peneliti melakukan analisis data yang diperoleh untuk mengetahui hasil siklus II kemudian melakukan refleksi. Tujuan dari refleksi adalah untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dalam menyusun teks eksposisi menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dengan media karikatur berpidato bertema kebudayaan Indonesia. Berdasakan tindakan pada siklus II, kekurangan-kekurangan pada siklus I sudah dapat diatasi pada siklus II dan mengalami peningkatan pada siklus II. Hasil proses pembelajaran secara keseluruhan pada siklus II telah berlangsung dengan baik. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa peserta didik sudah dapat menyesuaikan pola pembelajaran yang diterapkan guru. Begitu pula dengan perubahan sikap religius dan sikap sosial peserta didik sudah mencapai kategori baik. Setelah peneliti melakukan tindakan pada siklus II, peneliti dapat mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada siklus I, yaitu 1 membangkitkan semangat peserta didik saat pembelajaran akan dimulai, 2 mencoba membuat pembelajaran tidak terasa kaku dengan cara membuat sedikit candaan dalam proses pembelajaran, 3 menumbuhkan minat peserta didik dengan cara memberikan pemahaman kepada peserta didik bagaimana cara menyusun teks eksposisi dengan baik sesuai dengan aspek dan waktu yang sudah ditentukan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang sudah dilakukan, ada beberapa kendala yang dihadapi khususnya oleh peserta didik dalam pembelajaran menyusun teks eksposisi. Kendala tersebut, yaitu 1 peserta didik masih kesulitan untuk menentukan topik, 2 media karikatur berpidato belum tersampaikan dengan jelas kepada peserta didik karena kurangnya fasilitas speaker sehingga membuat peserta didik kesulitan untuk menyimak tayangan, 3 peneliti masih belum mampu meningkatkan kepercayaan diri peserta didik dalam bertanya jawab dengan peserta didik lain maupun dengan guru, sehingga pada tahap refleksi khusunya peserta didik sudah merasa bosan dan ingin cepat menyelesaikan pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran pada siklus II yang merupakan perbaikan dari siklus I telah berlangsung dengan baik dan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran keterampilan menyusun teks eksposisi menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dengan media karikatur berpidato bertema kebudayaan Indonesia mengalami peningkatan. Hal ini menunjukan bahwa hasil penelitian sesuai dengan target yang dinginkan, dan tidak perlu lagi dilakukan tindakan berikutnya.

4.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERITA PENDEK SECARA TERTULIS MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING DAN MEDIA DONGENG PADA PESERTA DIDIK KELAS VII AISYAH SMPIT BINA AMAL GUNUNGPATI SEMARAN

0 14 301

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS DESKRIPSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MELALUI METODE THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VII B SMP MARDISISWA 1 SEMARA

1 10 250

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PERISTIWA ALAM PADA PESERTA DIDIK KELAS VII F SMP N 1 BLORA

26 204 230

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MODELPEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK MELALUI MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 3 SUKOREJO

2 33 239

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERITA PENDEK DENGAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) MENGGUNAKAN MEDIA PUZZLE PADA PESERTA DIDIK KELAS VII D SMP MUHAMMADIYAH 1

0 13 235

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK DAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP NEGERI 1 UNGARAN

2 30 303

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI SECARA TERTULIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP NEGERI 19 TEGAL TAHUN

19 389 250

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS HASIL OBSERVASI DALAM BENTUK PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) BERBANTUAN MEDIA AMPLOP BERGAMBAR PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A S

1 10 204

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MENGGUNAKAN MEDIA TEKS BACAAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII- F SMP NEGERI 2 GATAK KABUPATEN SUKOHARJO.

0 0 8

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas X MIA 6 dalam Memproduksi Teks Eksposisi dengan Model Pembelajaran Proyek.

0 5 48