dalam pembelajaran, karena dalam umur yang rata-rata adalah 13 tahun peserta didik dapat lebih bersemangat dan tertarik dalam proses pembelajaran di kelas.
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam kurikulum 2013, khususnya bahasa Indonesia adalah pembelajaran bisa dilakukan secara lisan dan tulisan. Sehingga dalam hal ini guru harus benar-
benar dituntut kreatif, bagaimana caranya dua hal tersebut bisa dilakukan dalam satu pembelajaran. Berdasarkan latar belakang tersebut, faktor yang
mempengaruhi rendahnya kompetensi dasar menyusun teks eksposisi adalah faktor peserta didik, faktor guru, dan faktor penunjang. Faktor peserta didik
adalah minat yang kurang dari diri peserta didik itu sendiri untuk berlatih menyusun teks eksposisi. Peserta didik kesulitan untuk menuangkan gagasannya
ke dalam sebuah tulisan. Selain itu, cara penyampaian hasil kerja peserta didik dalam bentuk lisan masih terpaku pada teks sehingga terlihat seperti membaca
teks. Minat peserta didik juga karena tidak adanya media yang menarik sehingga peserta didik merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
Hal tersebut juga terjadi karena faktor kedua yaitu guru. Guru di SMP Negeri 1 Banjarnegara sudah cukup kreatif dalam melakukan pembelajaran
namun, hal ini masih belum cukup untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyusun teks eksposisi. Guru merasa kesulitan untuk mengatur
suasana kelas yang tidak kondusif dikarenakan pembelajaran dirasa membosankan sehingga peserta didik tidak dapat berkonsentrasi dalam
pembelajaran.
Selain itu faktor ketiga adalah penunjang. Faktor penunjang antara lain, kurangnya referensi buku mengenai teks eksposisi. Di dalam buku teks bahasa
Indonesia kelas VII, masih kurang materi tentang teks eksposisi. Sehingga buku atau referensi lainnya sangat diperlukan agar peserta didik tidak merasa kesulitan
dalam pembelajaran menyusun teks eksposisi.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, masalah yang muncul sangat kompleks sehingga perlu adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah ini
bertujuan agar penelitian tetap pada satu fokus dan tidak meluas. Penelitian ini berfokus pada penggunaan model dan media pembelajaran untuk menyusun teks
eksposisi secara tertulis pada peserta didik kelas VII H SMP Negeri 1 Banjarnegara. Fokus penelitian hanya terletak pada penggunaan model dan media
pembelajaran dengan tujuan agar peserta didik dapat mencapai ketuntasan nilai secara individu maupun secara klasikal.
Model dan media pembelajaran yang digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran menyusn teks eksposisi adalah penerapan model pembelajaran
berbasis proyek dengan menggunakan media karikatur berpidato bertema kebudayaan Indonesia. Alasan peneliti menggunakan model pembelajaran
berbasis proyek adalah peserta didik diajak untuk bekerjasama dalam sebuah kelompok untuk menghasilkan sebuah karya yang dikerjakan secara terstruktur.
Dalam model ini, peserta didik juga dituntut untuk secara kreatif mencari bahan untuk melengkapi karya yang akan dihasilkan.
Alasan penelti menggunakan media karikatur berpidato bertema kebudayaan Indonesia karena dengan media karikatur berpidato peserta didik
akan lebih tertarik untuk memperhatikan tayagan yang disajikan oleh guru. Selain itu, peserta didik akan lebih berkonsentrasi untuk menyimak isi pidato yang
diperdengarkan. Pemilihan tema kebudayaan Indonesia adalah salah satu cara untuk memotivasi peserta didik agar menjunjung tinggi rasa nasionalisme pada
diri peserta didik.
1.4 Rumusan Masalah