Internasional Product Life Cycle Teori Daur Hidup Produk Keunggulan Kompetitif Nasional

penyimpangan antara prediksi teori faktor proporsi dengan yang terjadi pada perdagangan internasional dan dinamakan penyimpangan Liontief.

E. Internasional Product Life Cycle Teori Daur Hidup Produk

Internasional Raymond Vernon menyatakan teori perdagangan ini di tahun 1960 untuk barang-barang hasil industri. Teorinya menyatakan bahwa suatu negara akan mulai mengekspor produknya dan kemudian menginvestasikan sejalan dengan daur hidup produknya. Teori itu menjelaskan mengapa suatu negara mengekspor sebelum mengimpor barang yang sama. Walaupun Vernon membangun model tersebut berdasarkan keadaan yang ada di Amerika, hal itu dapat digeneralisasikan untuk pasar-pasar inovasi di dunia, seperti Australia, Uni Eropa, Jepang dan Amerika Utara. Gambar 1 menjelaskan proses terjadinya aliran perdagangan dari teori tersebut. Teori daur hidup produk internasional mengikuti tahapan siklusnya dari baru menjadi matur dan standar dimana produk tersebut diproduksi. Pada saat produk baru, tahap pertama terdapat kekuatan pembelian dan permintaan pembeli dalam industri suatu negara dengan desain dan konsep baru produk. Karena permintaan dalam negeri sangat tinggi, perusahaan memproduksi untuk mencukupi kebutuhan di dalam negaranya sendiri. Pada saat produk matur, pasar domestik dan pasar-pasar lainnya telah sadar akan keberadaan dan kegunaan produk serta keuntungannya. Dalam waktu singkat permintaan meningkat, ekspor dimulai untuk meningkatkan pangsa penjualan, inovasi perusahaan terus berjalan dan diproduksi tetapi di dalam negeri dengan permintaan yang lebih tinggi. Gambar 1. Product-Life Cycle Sumber: Wild et al., 2008 Pada saat produk standar, persaingan semakin ketat menyebabkan adanya tekanan pada perusahaan untuk mempertahankan penjualan yang ada. Pasar menjadi sensitif pada harga, perusahaan mulai mencari dengan agresif biaya-biaya produksi yang murah untuk mensupply pertumbuhan pasar dunia. Lebih baik memproduksi di tempat lain dan pasar dalam negeri akan lebih baik mengimpornya.

F. Keunggulan Kompetitif Nasional

Michael Porter mengungkapkan sebuah teori pada tahun 1990 untuk menggambarkan kenapa beberapa negara adalah pemimpin dalam produksi dari produk khusus. Teori keunggulan kompetitif nasional yang diungkapkan Porter mengatakan bahwa sebuah daya saing nasional dalam suatu industri tergantung pada kapasitas industrinya untuk inovasi dan meningkatkan diri. Porter bekerja menggabungkan beberapa elemen tertentu dari teori perdagangan internasional sebelumnya tetapi juga membuat beberapa penemuan baru yang penting. Porter tidak hanya menjelaskan pola ekspor dan impor nasional, tetapi juga menjelaskan kenapa beberapa negara lebih kompetitif dalam beberapa industri. Porter mengidentifikasi empat elemen yang diperlihatkan semua negara untuk bermacam tingkatan yang membentuk dasar dari daya saing nasional Gambar 2, yang terdiri dari 1 faktor kondisi; 2 kondisi permintaan; 3 industri terkait dan pendukung; 4 strategi perusahaan, struktur, dan persaingan. Adapun beberapa elemen dan strategi untuk dapat saling terkait dalam mendukung daya saing nasional, yaitu: Kondisi Faktor. Teori faktor proporsi mempertimbangkan sumber daya nasional, seperti tenaga kerja, sumber daya alam, iklim, atau kondisi permukaan, seperti faktor terpenting dalam penentuan produk negara yang akan diproduksi dan diekspor. Faktor Keahlian. Faktor keahlian termasuk di dalamnya seperti tingkat keahlian segmen yang berbeda dari tenaga kerja dan kualitas teknologi infrastruktur di suatu negara. Faktor keahlian menghasilkan investasi dalam pendidikan dan inovasi seperti dalam pelatihan pekerja dan penelitian dan pengembangan teknologi. Mengingat faktor dasar dapat menjadi cetusan awal untuk kenapa seorang ahli ekonomi memulai memproduksi sebuah produk khusus, akun faktor keahlian untuk menyokong keuntungan kompetitf sebuah negara menikmati produk tersebut. Kondisi Permintaan. Pembeli yang bijaksana di dalam pasar dalam negeri adalah penting bagi keuntungan kompetitif nasional dalam sebuah area produk. Sebuah pasar domestik yang bijaksana mendorong perusahaan untuk memodifikasi produk yang ada termasuk mendesain fitur baru dan mengembangkan seluruh produk dan teknologi baru. Perusahaan dalam pasar dengan pembeli yang bijaksana harus melihat persaingan dari seluruh peningkatan group . Sebagai contoh, pasar perangkat lunak komputer AS yang bijaksana telah membantu perusahaan memberi dasar di Amerika Serikat sebuah batas dalam pengembangan produk perangkat lunak baru. Strategi Perusahaan, Struktur, dan Persaingan Industri Terkait dan Pendukung Faktor Kondisi Kondisi Permintaan Gambar 2. Komponen Keunggulan Kompetitif Nasional Sumber: Wild et al., 2008 Industri Terkait dan Pendukung. Perusahaan yang memiliki sebuah industri yang berdaya saing internasional tidak dapat menutup diri. Sepertinya, industri pendukung bermunculan guna menyediakan input yang dibutuhkan oleh industri. Hal ini dapat terjadi saat perusahaan mendapatkan keuntungan dari produk atau teknologi proses dari sebuah awal industri berdaya saing internasional menuju pembentukan kelompok dari hubungan aktivitas ekonomi dalam daerah geografi yang sama. Kehadiran dari kelompok ini memberikan penguatan pada produktivitas, dan oleh karena itu daya saing dari setiap industri tanpa pengelompokan. Sebagai contoh, Italia adalah tempat bagi sebuah kelompok yang sukses dalam industri sepatu yang memiliki keuntungan yang besar dari negara penyamakan kulit dan industri disain mode. Jumlah yang relatif kecil dari kelompok biasanya tercatat untuk sebuah pembagian utama dari aktivitas ekonomi regional. Mereka biasanya juga mencatat untuk pembagian mayoritas dari aktivitas ekonomi yaitu “ekspor” ke lokasi lain. Pengelompokan eksportir yaitu mereka yang mengekspor produk atau melakukan investasi untuk bersaing di luar area lokal adalah sumber daya utama dari sebuah area kemakmuran jangka panjang. Walaupun permintaan untuk industri lokal menjadi terbatas sifatnya dengan jumlah dari pasar lokal, sebuah kelompok pengekspor dapat tumbuh jauh melampaui batasnya. Strategi Perusahaan, Struktur, dan Persaingan. Keputusan strategis perusahaan memiliki dampak yang panjang pada kemampuan daya saing di masa mendatang. Perhatian manajer-manajer untuk menghasilkan produk berkualitas yang bernilai bagi pembeli ketika memaksimumkan pangsa-pasar perusahaan dan atau pengembalian keuangan adalah penting. Tetapi manajer dengan keahlian tinggi tidak terlalu dibutuhkan. Padanan yang penting adalah struktur industri dan persaingan antar perusahaan-perusahaan nasional. Perhatian lebih pada ketahanan adalah kemampuan bertahan diantara perusahaan domestik nasional, semakin besar akan menjadi daya saingnya. Penekanan daya saing membantu mereka untuk bersaing melawan impor dan melawan perusahaan yang mungkin mengembangkan kehadiran produksi di pasar dalam negeri. Pemerintah dan Perubahan. Di luar dari empat faktor yang diidentifikasi sebagai bagian dari berlian Porter, Porter mengidentifikasi peran pemerintah dan perubahan dalam membantu perkembangan daya saing nasional dari industri.

3.1.4 Teori Ekspor Impor