Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekspor CPO

6.3 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekspor CPO

Berdasarkan hasil regresi model ekspor CPO Lampiran 6, nilai koefisien determinasi Adjusted R-squared yang diperoleh sebesar 94.72 persen. Hal ini menunjukkan bahwa 94.72 persen keragaman ekspor CPO dapat dijelaskan oleh peubah-peubah penjelas lainnya yang terdapat dalam model. Sedangkan sisanya sebesar 5.28 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Kondisi yang dapat menyatakan adanya hubungan linear antar variabel independen adalah multikolinearitas. Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai R 2 , yaitu sebesar 0.96. Nilai ini berada pada batas ambang, yaitu antara 0.7-1. Hal ini berarti menunjukkan bahwa dalam model tersebut tidak terdapat multikolinearitas. Uji normalitas dilakukan dengan melihat nilai dari probabilitasnya, yaitu sebesar 0.68, untuk setiap variabel bebas sudah menyebar normal. Nilai probabilitasnya lebih besar dari taraf nyata lima persen. Berdasarkan hasil pengujian, bahwa asumsi normalitas sudah terpenuhi. Uji autokorelasi dapat dilihat dari nilai probabilitasnya, yaitu sebesar 0.053. Nilai ini lebih besar dari hasil pengujian pada taraf nyata lima persen, yang mengindikasikan bahwa data tidak mengandung masalah autokorelasi. Nilai ObsR-squared pada uji heteroskedastisitas adalah 18.65 dan nilai probabilitasnya adalah 0.09 lebih besar dari taraf nyata lima persen. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas dalam data. Berdasarkan Tabel 5 di bawah ini, produksi CPO dipengaruhi secara signifikan terhadap ekspor CPO pada tingkat kepercayaan 90 persen. Ekspor CPO tahun sebelumnya dipengaruhi secara signifikan terhadap ekspor CPO pada tingkat kepercayaan 95 persen. Hal ini menunjukkan bahwa dengan meningkatnya produksi CPO maka akan meningkatkan volume CPO. Variabel yang tidak sesuai dengan hipotesis awal adalah harga ekspor CPO, nilai tukar, pajak ekspor, dan harga bahan bakar minyak dunia. Harga ekspor CPO tidak responsif terhadap jumlah CPO yang akan dieskpor. Tabel 5. Hasil Estimasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekspor CPO XCPO Tahun 1987-2007 Variabel Koefisien t-Statistik Prob. Intercept 62194.69 0.082908 0.9352 HXCPO -273.6299 -0.133319 0.8960 XR -70.65773 -1.139547 0.2750 PE -1070429. -1.019868 0.3264 PCPO 0.191685 2.032129 0.0631 BBM 7037.825 0.302630 0.7670 XCPO-1 0.647331 2.530970 0.0251 R-square = 96.39 ; DW-statistic = 3.06; F-stat = 57.91; Prob = 0.00 Keterangan : nyata pada taraf nyata 5 nyata pada taraf nyata 10 Apabila harga ekspor CPO meningkat, maka jumlah CPO yang diekspor tidak meningkat. Artinya, walaupun harga ekspor CPO tinggi tetapi tidak memberikan minat kepada produsen untuk dapat meningkatkan volume yang akan dieskpor. Kenaikan harga CPO tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap peningkatan jumlah CPO yang akan di ekspor. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh nyata terhadap ekspor CPO. Nilai tukar rupiah meningkat akan menurunkan jumlah ekspor CPO. Pajak ekspor CPO berpengaruh negatif terhadap ekspor CPO. Hal ini menunjukkan bahwa, jika pemerintah meningkatkan pajak ekspor maka jumlah CPO yang akan diekspor akan menurun. Peningkatan pajak ekspor akan menurunkan volume CPO yang akan di ekspor. Meningkatnya harga bahan bakar minyak dunia diduga dapat meningkatkan volume CPO yang akan diekspor. Dengan meningkatnya harga bahan bakar minyak dunia maka harga suatu komoditi akan meningkat pula. Nilai koefisien produksi CPO, harga BBM, dan ekspor CPO tahun sebelumnya berhubungan positif terhadap jumlah ekspor CPO. Artinya, apabila terjadi peningkatan pada produksi CPO, harga BBM, dan jumlah ekspor CPO tahun sebelumnya terhadap ekspor CPO sebesar satu satuan akan mengakibatkan peningkatan pada ekspor CPO sebesar 0.19 satuan produksi CPO, 7073.82 satuan harga BBM, dan 0.64 satuan ekspor CPO tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah ekspor CPO tidak mampu mempengaruhi harga ekspor CPO. Ini terjadi karena harga ekspor CPO tidak dipengaruhi oleh jumlah CPO yang diekspor ke pasar internasional. Namun, jika harga ekspor CPO, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, dan pajak ekspor mengalami perubahan sebesar satu satuan maka akan menurunkan jumlah ekspor CPO secara berturut-turut sebesar 273.62 satuan harga ekspor CPO, 70.65 satuan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, dan 1070429 satuan pajak ekspor. Perlunya daya saing dalam hal harga untuk memacu peningkatan jumlah ekspor CPO ke pasar internasional, membuat para eksportir melakukan penyesuaian harga secara wajar akibat adanya perubahan nilai tukar riil rupiah terhadap dollar Amerika.

6.4 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga CPO Domestik