Metode Analisis Analisis Regresi

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan deret waktu tahunan time series dari tahun 1987 sampai 2007. Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Departemen Pertanian, International Financial Statistics database, Pusat Statistik Ekonomi PSE, skripsi, tesis, website yang relevan, buletin-buletin penelitian dan hal-hal yang mendukung lainnya.

4.2 Metode Analisis

Data dan informasi yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis melalui metode deskriptif dan metode kuantitatif. Metode deskriptif digunakan untuk melihat perkembangan luas areal kelapa sawit, produksi CPO, produktivitas CPO, pajak ekspor CPO dan harga CPO domestik. Model kuantitatif menggunakan model ekonometrika dengan metode Two Stages Least Square 2SLS untuk menganalisis pengaruh pajak ekspor terhadap perkebunan kelapa sawit. Pengolahan data yang diperoleh dilakukan secara bertahap dimulai dengan pengelompokan data dan perhitungan model analisa dengan bantuan komputer. Proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program E-views 4.1 dan Microsoft Excel 2003.

4.3 Analisis Regresi

Menurut Gujarati 1995, model persamaan melalui pendekatan ekonometrika dibedakan atas persamaan tunggal dan persamaan simultan. Persamaan tunggal adalah model persamaan dimana variabel tak bebas dependent variable dinyatakan sebagai fungsi linear dari satu atau lebih variabel bebas independent variable, sehingga hubungan sebab akibat antara variabel terikat dan variabel bebas merupakan hubungan satu arah. Persamaan simultan merupakan sejumlah persamaan yang membentuk suatu sistem persamaan yang menggambarkan ketergantungan antara berbagai variabel dalam persamaan tersebut. Pada penelitian ini, persamaan ekonometrika yang digunakan peneliti adalah persamaan simultan. Secara teoritis model ini dapat dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: 1. Spesifikasi model, untuk menentukan sistem persamaan yang digunakan. 2. Identifikasi terhadap model hasil spesifikasi, dari hasil identifikasi diperoleh model pendugaan yang akan digunakan. 3. Evaluasi model, tahapan ini untuk mengevaluasi apakah model tersebut telah dapat digunakan atau belum. Tahap pertama dalam setiap persamaan yang dibangun, variabel- variabelnya dispesifikasikan secara linear agar menghasilkan perhitungan yang sederhana. Variabel-variabel pada model ini dibagi atas tiga jenis: 1. Variabel endogenous, merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel- variabel lain yang ada dalam sistem persamaan dependent. 2. Variabel exogenous, merupakan variabel di dalam sistem persamaan yang mempengaruhi variabel endogenous dan tidak dipengaruhi oleh sistem persamaan independent. 3. Variabel pre-determined, merupakan variabel yang terdiri dari variabel exogenous dan lagged variable endogenous dan ditentukan di luar sistem persamaan. Tahap selanjutnya dari spesifikasi model adalah melakukan identifikasi terhadap hasil spesifikasi model. Menurut Gujarati 1995, identifikasi model merupakan apakah taksiran angka dari parameter persamaan struktural dapat diperoleh dari koefisien bentuk tereduksi yang ditaksir. Jika identifikasi ini dapat dilakukan maka persamaan identifikasi model dapat ditentukan dengan cara order condition , yaitu untuk memenuhi syarat keharusan necessary condition. Jika model tersebut tidak dirumuskan dalam bentuk statistik yang tepat, maka parameter-parameternya tidak bisa ditaksir secara unik, sekalipun data yang diolah sudah selesai dan akurat. Pada bahasa ekonometrik model semacam ini disebut model yang tidak diidentifikasi not identified. Suatu persamaan ini bisa berada dalam salah satu kondisi identifikasi sebagai berikut: 1. Under identified kurang diidentifikasi Jika koefisien persamaan struktural tidak mungkin ditemukan atau disimpulkan dari koefisien bentuk tereduksi yang ditaksir. Suatu sistem dikatakan under identified jika salah satu atau lebih persamaan yang ada dalam sistem tersebut under identified . Kondisi ini tidak mungkin dilakukan estimasi dari seluruh parameter yang ada dengan teknik ekonometrika manapun. 4. Identified diidentifikasi, terdiri dari exactly identified dan over identified. Suatu persamaan tepat teridentifikasikan apabila adanya variabel tambahan yang dapat membedakan persamaan-persamaan tersebut. Jika persamaan exactly identified metode yang sesuai untuk estimasi adalah Indirect least square ILS, sedangkan jika persamaan over identified maka ILS tidak dapat dipergunakan karena tidak dapat menghasilkan estimasi tunggal dari parameter- parameter struktural. Metode yang dapat dipergunakan dalam persamaan over identified adalah Two Stage Least Square 2SLS dan Three Stage Least Square 3SLS. Beberapa keuntungan penggunaan metode 2SLS Koutsoyiannis dalam Mamlukat, 2005 antara lain sebagai berikut: 1. Metode ini merupakan metode yang cocok untuk digunakan dalam estimasi parameter model ekonometrika simultan selain 3SLS dan yang lainnya, terutama persamaan over identified. 2. Metode ini lebih efisien digunakan dibandingkan 3SLS dalam kondisi dimana semua persamaan dalam sistem akan diestimasi parameternya. 3. Metode ini lebih cocok digunakan jika sampel kecil, dibandingkan 3SLS. 4. Metode ini menghindari estimasi yang bias dan tidak konsisten dibandingkan dengan menggunakan OLS. Pada saat yang sama juga menghindari sensitivitas terhadap kekeliruan spesifikasi dan pengukuran yang dapat ditemukan dalam penggunaan 3SLS. Kelemahan metode 2SLS adalah estimatornya kurang efisien dibandingkan estimator 3SLS. Metode ini bekerja dengan kurang baik jika koefisien determinasi R 2 pada tahap pertama estimasi terlalu kecil mendekati nol. Model ekonometrika yang telah diduga selanjutnya dievaluasi atas dasar kriteria tertentu yaitu untuk melihat dugaan-dugaan tersebut sesuai secara teoritis theoritically meaningfull dan berpengaruh nyata secara statistik statistically meaningfull. Untuk itu digunakan tiga kriteria berikut: 1. Kriteria ”a priori” ekonomi Kriteria ini ditentukan oleh prinsip-prinsip teori ekonomi. Jika nilai maupun tanda taksiran parameter tidak sesuai dengan kriteria ”a priori” maka taksiran- taksiran ini harus di tolak, kecuali dengan alasan kuat untuk menyatakan bahwa kasus pada khusus ini prinsip-prinsip ekonomi tidak berlaku. 2. Kriteria statistik first order test Kriteria ini ditentukan oleh teori statistik, termasuk koefisien korelasi dan standar deviasi atau kesalahan standar standard error dari taksiran. 5. Kriteria ekonometrika Kriteria ini ditentukan oleh teori ekonometrika. Jika asumsi-asumsi teknik ekonometrik yang diterapkan untuk menaksir parameter tidak terpenuhi, maka taksiran-taksiran tersebut dianggap tidak memiliki sifat-sifat yang dibutuhkan.

4.4 Model Ekonometrika