Kebijakan Industri CPO Indonesia Perkembangan Luas Areal Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia

V. GAMBARAN UMUM MINYAK KELAPA SAWIT CPO

5.1 Kebijakan Industri CPO Indonesia

Sebagai negara penghasil minyak sawit mentah crude palm oilCPO terbesar ke dua di dunia dengan total produksi sekitar 16 juta ton dengan luas lahan kelapa sawit mencapai 5,9 juta hektar pada tahun 2006. Menurut Arifin 2007, kebijakan dan pengembangan industri hilir CPO Indonesia dianggap masih jalan di tempat. Selain itu, penguasaan research and development produk hilir turunan CPO masih lemah, serta perbedaan perlakuan terhadap bahan bakar minyak bersubsidi dengan biodisel tanpa subsidi, sehingga produsen cenderung mengekspor biodiesel karena tidak mampu bersaing secara keekonomian dengan BBM bersubsidi. Menurut Arifin, beberapa alternatif solusi untuk mengatasi masalah tersebut diantaranya meningkatkan produksi kelapa sawit, memberikan intensif fiskal bagi investor baru, kemudahan kredit dan keringanan bunga, melengkapi fasilitas pelabuhan, dan pembangunan sistem informasi kegiatan usaha perkelapasawitan dari hulu hingga hilir 18 . Menurut Direktur Budidaya Tanaman Tahunan, Sardjono 2007, mengatakan pengembangan industri hilir CPO hendaknya tetap memperhatikan kelangsungan industri hulunya. Masalah lainnya, Sardjono juga menyebutkan masalah transportasi, prasarana jalan, pelabuhan, masalah peraturan daerah, dan pungutan liar masih menjadi kendala. Namun demikian, sebagian peserta diskusi yang merupakan stakeholder dunia industri hilir CPO ini menyuarakan pajak ekspor PE untuk CPO hendaknya dapat ditekan, mengingat negara lain sudah 18 http:www.antara.co.id [5 Februari 2008] menghilangkannya. Selain itu, mereka juga meminta pemerintah segera mengatasi masalah transportasi, bahan baku yang langka, isu lingkungan hidup, dan fasilitas pelabuhan yang memadai perlu diperhatikan, karena jika tidak segera diperhatikan akan terkejar oleh Malaysia yang jumlah produksi CPO tahun 2006 saja sudah mencapai 15,88 juta ton 19 .

5.2 Perkembangan Luas Areal Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia

Luas areal perkebunan kelapa sawit masih memperlihatkan pertumbuhan yang cukup berarti, walaupun terjadi kecenderungan pertumbuhan yang menurun. Berdasarkan kelompok pengusahaanya, perkebunan kelapa sawit dibagi menjadi Perkebunan Rakyat PR, Perkebunan Besar Swasta PBS dan Perkebunan Besar Negara PBN. Luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia Tabel 2 terbesar pada tahun 2007 berturut-turut adalah 687,847 ha 10,40 persen yang diusahakan oleh Perkebunan Besar Negara PBN; sedangkan yang diusahakan oleh Perkebunan Besar Swasta PBS sebesar 3,358,632 ha 50.80 persen dan hanya sebesar 2,565,135 ha 38.80 persen yang diusahakan oleh Perkebunan Rakyat. Penurunan luas areal yang sangat besar ini berbanding terbalik dengan produktivitasnya pada tahun yang sama, yaitu mengalami peningkatan menjadi 2.74 tonha atau sekitar 39.36 persen. Tingginya produktivitas kelapa sawit pada PBN diduga disamping manajemen produksi yang relatif lebih baik, umumnya umur tanaman relatif lebih tua dan berada pada fase produktif; dan PBS memiliki modal yang besar dan teknologi yang lebih modern. Sedangkan pada PR dimana umur tanaman relatif lebih muda dan manajemen produksi yang relatif kurang 19 Loc.cit baik, dan mempunyai produktivitas yang sangat rendah dibandingkan dengan perkebunan negara dan swasta. Tabel 2. Luas Areal dan Produktivitas Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia Menurut Kelompok Usaha Tahun 2000-2009 Luas Areal Ha Produktivitas TonHa Tahun Rakyat Negara Swasta Jumlah Rakyat Negara Swasta 2000 1.166.758 588.125 2.403.194 4.158.077 1,633 2,484 1,512 2001 1.561.031 609.947 2.542.457 4.713.435 1,792 2,491 1,604 2002 1.808.424 631.566 2.627.068 5.067.058 1,895 2,546 1,746 2003 1.854.394 662.803 2.766.360 5.283.557 1,897 2,641 1,870 2004 2.220.338 605.865 2.458.520 5.284.723 1,733 2,670 2,182 2005 2.356.895 529.854 2.567.068 5.453.817 1,910 2,735 2,303 2006 2.549.572 687.428 3.357.914 6.594.914 2,268 3,366 2,756 2007 2.565.135 687.847 3.358.632 6.611.614 2,263 3,364 2,755 2008 2.565.172 687.847 3.358.792 6.611.811 2,263 3,364 2,677 2009 3.300.481 760.010 3.064.840 7.125.331 1,912 2,841 3,017 Sumber: BPS, 2007 Keterangan: sementara estimasi Perkembangan luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia selama ini cenderung mengalami peningkatan yakni berkisar 4,08-13,36 persen. Selama periode tahun 2001-2007 areal perkebunan kelapa sawit tersebar di 22 propinsi yakni seluruh propinsi di Pulau Sumatera dan Kalimantan, dua di propinsi di Jawa Jawa Barat dan Banten, empat propinsi di Sulawesi Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat serta Papua dan Irian Jaya Barat. Perkembangan luas areal perkebunan kelapa sawit menurut status pengusahaan tahun 2001-2009 disajikan pada Gambar 6 di bawah ini. 500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000 3.000.000 3.500.000 4.000.000 20 01 20 02 20 03 200 4 20 05 20 06 20 07 20 08 20 09 Rakyat Negara Swasta Keterangan: estimasi Gambar 6. Perkembangan Luas Areal Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia Menurut Kelompok Usaha Tahun 2001-2009

5.3 Perkembangan Produksi CPO Indonesia