31
gambar seri dapat pula membantu guru dalam menyampaikan pesan secara konkret dan memberikan visualisasi yang jelas yang dapat diamati oleh indra penglihatan
sehingga membantu siswa memahami konsep materi pembelajaran. Penggunaan media gambar seri juga dapat dikatakan mudah dan ekonomis sebagai alternatif
media pembelajaran menulis narasi. Media gambar seri dianggap mampu merangsang daya imajinasi siswa dalam
menemukan ide gagasan menulis narasi. Hal ini mempermudah siswa merangkai ide paragraf untuk kemudian megembangkannya menjadi sebuah paragraf narasi. Media
gambar seri mampu membantu siswa mengembangkan kemampuan menyusun sebuah kronologi cerita. Media gambar seri menuntun siswa menghubungkan antara kejadian
satu dengan kejadian yang lain sehingga siswa dapat merangkai menjadi sebuah cerita yang utuh. Media gambar seri sangat membantu siswa dalam mengembangkan ide
untuk menyusun narasi.
2.4 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan latar belakang dan kajian pustaka dalam penelitian tindakan kelas ini maka peneliti merumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: “Media gambar seri
dapat meningkatkan ketrampilan menulis narasi pada siswa kelas IV di SD Negeri 01 Paguyangan Brebes”.
32
BAB 3 METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini. Bab ini berisi mengenai: 1 rancangan penelitian, 2
prosedurlangkah PTK, 3 siklus penelitian, 4 faktor yang diselidiki, 5 subyek penelitian, 6 tempat penelitian, 7 data dan teknik pengumpulan data, 8 alat
pengumpul data, 9 teknik analisis data, dan 10 indikator keberhasilan. Uraian selengkapnya sebagai berikut:
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan berbentuk Penelitian Tindakan Kelas PTK yang terdiri atas dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tindakan, yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi. Setiap pelaksanaan siklus dirancang sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai namun tetap sesuai indikator yang telah
ditetapkan. Hal ini dilaksanakan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa dengan materi menulis narasi melalui penggunaan media gambar seri.
Gambar siklus penelitian tindakan kelas menurut Asrori dapat dijelaskan bahwa setelah melakukan identifikasi masalah, maka selanjutnya diadakan perencanaan dan
menetapkan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam proses penelitian. Pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus I yang meliputi perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi. Refleksi siklus I merupakan upaya peneliti untuk melakukan
33
penilaian dan pengukuran atas pencapaian tindakan tersebut. Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan tindakan yang dilaksanakan pada siklus I, maka
peneliti menentukan rancangan tindakan siklus II. Langkah pada siklus II sama dengan langkah siklus I yakni meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Hasil refleksi pada siklus II dijadikan dasar membuat keputusan pada siklus selanjutnya atau menghentikan penelitian apabila target penelitian telah tercapai.
Siklus Penelitian Tindakan Kelas PTK dapat digambarkan pada bagan 1: Gambar 3.1. Bagan Alur Penelitian Tindakan Kelas
Asrori, 2009: 103
Permasalahan
Observasi
Permasalahan baru hasil refleksi
Refleksi I
Penyimpulan dan pemaknaan hasil
Observasi Perencanaan
Tindakan I Pelaksanaan
Tindakan I
Refleksi II
Jika permasalahan belum terselesaikan
siklus berikutnya Perencanaan
Tindakan I Pelaksanaan
Tindakan I
SIKLUS II SIKLUS I
34
3.2 ProsedurLangkah-langkah PTK