20
Keterampilan menulis di sekolah dasar dibedakan atas keterampilan menulis permulaan dan keterampilan menulis lanjut. Keterampilan menulis permulaan
ditekankan pada kegiatan menulis menjiplak, menebalkan, mencontoh, melengkapi, menyalin, dikte, melengkapi cerita, dan menyalin puisi. Keterampilan menulis lanjut
diarahkan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk percakapan, petunjuk, pengumuman, pantun anak, undangan, ringkasan, laporan,
puisi bebas, dan karangan Depdiknas, 2006: 11. Pembelajaran menulis dapat disajikan dalam bentuk narasi, eksposisi, argumentasi, dan deskripsi.
Upaya yang dapat dilakukan oleh guru dalam pembelajaran menulis agar siswa senang adalah dengan memberikan kebebasan kepada siswa. Kebebasan dalam hal ini
untuk menulis apa yang siswa inginkan sesuai dengan pengembangan tema pembelajaran yang dilaksanakan. Upaya lain guru agar pembelajaran menulis ini
berhasil adalah menyajikan pembelajaran menulis itu dengan semenarik mungkin. Pembelajaran menulis narasi yang menarik akan membuat siswa termotivasi untuk
menulis sesuai dengan imajinasinya.
2.1.5 Ciri-Ciri Tulisan yang Baik
Menurut Day 1960: 34 dalam Tarigan, 2008: 7 ciri-ciri tulisan yang baik yaitu: 1 jujur, jangan coba memalsukan gagasan atau ide anda; 2 jelas, jangan
membingungkan pembaca; 3 singkat, jangan memboroskan waktu pembaca; 4 usahakan terdapat keanekaragaman yaitu panjang kalimat disetiap alinea tidaklah
sama. Menurut Tarigan 2008: 6-7 ciri-ciri tulisan yang baik agar pembaca
memberikan tanggapan yang diinginkan oleh penulis terhadap tulisannya, antara lain:
21
1 tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis mempergunakan nada yang serasi; 2 kemampuan yang baik mencerminkan kemampuan penulis menyusun
bahan-bahan yang tersedia menjadi keseluruhan yang utuh; 3 tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis dengan jelas dan tidak samar-samar,
memanfaatkan struktur kalimat, bahasa, dan contoh-contoh, sehingga maknanya sesuai yang diinginkan penulis, 4 tulisan yang baik mencerminkan kemampuan
penulis untuk menulis secara meyakinkan, menarik minat para pembaca terhadap pokok pembicaraan; 5 tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis untuk
mengkritik naskah tulisannya yang pertama dan memperbaikinya; dan 6 tulisan yang baik mencerminkan kebanggaan penulis dalam naskah, kesudian
mempergunakan ejaan dan tanda baca secara baik, memeriksa makna kata dan hubungan ketatabahasaan dalam kalimat.
Berdasarkan pendapat Day dan Tarigan mengenai ciri-ciri tulisan yang baik, maka dapat disimpulkan bahwa tulisan yang baik adalah tulisan yang dihasilkan oleh
penulis dengan mengoptimalkan segala kemampuan menulisnya. Tulisan yang baik adalah tulisan yang melalui tahap pemeriksaan sebelum disajikan kepada pembaca.
Tahap pemeriksaan dilakukan untuk menghindari kesalahan-kesalahan dan menyempurnakan hasil tulisan.
2.1.6 Hakikat Karangan Narasi
Azhar 1985: 19 dalam Ebatt, 2009 menyatakan bahwa, “mengarang itu sesungguhnya tidak lain pada mengorganisasikan ide dan perasaan atau pikiran
dengan tertulis”. Pendapat lain menyatakan bahwa mengarang adalah kemampuan melahirkan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan Burhan, 1971: 200 dalam
22
Ebatt, 2009. Berdasarkan pengertian menurut Azhar dan Burhan, dapat disimpulkan bahwa menggarang merupakan kegiatan menuangkan gagasan atau ide lewat tulisan.
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis dari penulis
kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Keraf
1985: 135 dalam Ebatt, 2009 menyatakan karangan narasi adalah suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan
menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu atau dengan kata lain, narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan
sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai suatu peristiwa yang telah terjadi.
2.1.7 Pengertian Media Pembelajaran