75
dikatakan telah baik dan memenuhi indikator. Peneliti masih merasa belum maksimal dan ingin meningkatkan serta melakukan perbaikan pada siklus II.
4.1.2.4 Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil pembelajaran menulis narasi menggunakan media gambar seri dapat dijelaskan bahwa belum sepenuhnya mencapai indikator keberhasilan yang
telah ditentukan. Perolehan hasil tes formatif siklus I menunjukkan nilai rata-rata kelas sebesar 73,64. Nilai tersebut telah mengalami kenaikan jika dibanding dengan
nilai rata-rata kelas pada prasiklus yang hanya 64,08. Persentase tuntas belajar klasikal mencapai 72,2 atau terdapat 26 siswa yang tuntas belajar dari jumlah 36
siswa di kelas. Siswa yang tidak tuntas belajar sejumlah 10 siswa atau 27,8 dari jumlah siswa di kelas. Hasil tes formatif menunjukkan nilai rata-rata kelas sudah
mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu ≥ 67. Sementara itu,
persentase tuntas belajar klasikal belum mencapai indikator keberhasilan yaitu ≥
75. Penyebab hasil belajar yang belum mencapai indikator keberhasilan dapat
`datang dari siswa maupun guru sebagai pengajar. Penyebab hasil belajar belum mencapai indikator keberhasilan antara lain: 1 siswa belum terbiasa menggunakan
media gambar seri, 2 materi gambar seri yang disajikan memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi, 3 terdapat beberapa siswa yang kurang fokus ketika guru menjelaskan
materi pembelajaran. Hasil belajar menulis narasi menggunakan media gambar seri pada siklus I
belum memenuhi indikator keberhasilan namun secara umum sudah menunjukkan peningkatan. Dikatakan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan
76
pembelajaran menulis narasi tanpa menggunakan media gambar seri. Hasil menulis narasi menggunakan gambar seri jauh lebih baik dibanding hasil menulis narasi tanpa
media gambar seri. Indikator keberhasilan pembelajaran siklus I tidak hanya dilihat dari hasil tes
formatif. Indikator keberhasilan pembelajaran juga dilihat dari aktivitas belajar siswa. Keberhasilan aktivitas belajar siswa dapat dilihat melalui pengmatan pada saat
pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini dilakukan oleh teman sejawat observer. Pengamatan aktivitas belajar siswa meliputi: 1 kehadiran siswa dan, 2 persentase
aktivitas belajar siswa. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I kehadiran siswa dari dua kali pertemuan sudah mencapai 100. Persentase aktivitas belajar siswa
mencapai 79,85. Indikator keberhasilan untuk kehadiran siswa yaitu minimal 90 dan
ketidakhadiran maksimal 10. Melihat hasil persentase kehadiran siswa pada siklus I mencapai 100 sudah jelas telah mencapai indikator keberhasilan. Indikator
keberhasilan siswa untuk aktivitas belajar siswa yaitu ≥ 70. Persentase aktivitas
belajar siswa sudah mencapai indikator keberhasilan, akan tetapi keberhasilan ini belum sesuai hasil yang diharapkan. Masih ada beberapa aspek penilaian yang dapat
ditingkatkan hingga memperoleh nilai maksimal antara lain aspek keaktifan siswa dalam bertanya, menjawab pertanyaan, dan aspek sikap mengerjakan soal. Masih
terdapat kekurangan yang datang dari siswa maupun dari guru sebagai perancang dan pelaksana pembelajaran. Kekurangan tersebut antara lain:
1 Terdapat pada aspek keaktifan siswa bertanya kepada guru. Masih terdapat
beberapa siswa yang enggan bertanya kepada guru mengenai materi pembelajaran yang belum mereka pahami.
77
2 Terdapat pada aspek keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru.
Masih terdapat beberapa siswa yang memiliki kemampuan menjawab pertanyaan namun tidak mau menjawab pertanyaan secara berebut. Beberapa
siswa menunggu guru menunjuknya untuk menjawab pertanyaan. 3
Terdapat pada aspek sikap siswa mengerjakan soal. Masih terdapat beberapa siswa yang berisik dalam mengerjakan soal tes. Hal ini menganggu siswa
lainnya dalam mengerjakan soal tes. Keberhasilan pembelajaran menulis narasi juga dilihat pada nilai pengamatan
penggunaan media gambar seri. Perolehan nilai pengamatan penggunaan media gambar seri pada siklus I telah mencapai 87,5. Nilai tersebut telah memenuhi
indikator keberhasilan yakni ≥ 75. Nilai tersebut dapat ditingkatkan pada siklus II
dengan melakukan peningkatan dan perbaikan media gambar seri yang digunakan. Keberhasilan pembelajaran menulis narasi dilihat juga pada nilai observasi
penggunaan media gambar seri. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan gambar seri yang digunakan dalam pembelajaran. Nilai rata-rata
observasi penggunaan media gambar seri pada siklus I mencapai 84,37. Nilai tersebut masuk dalam kategori sudah cukup baik, namun tetap perlu ditingkatkan pada siklus
II. Keberhasilan pembelajaran siklus I tidak hanya dilihat dari hasil belajar siswa,
aktivitas belajar siswa akan tetapi juga dilihat dari performansi guru. Pengamatan performansi guru menggunakan Alat Penilaian Kemampuan Guru APKG I dan II.
APKG I merupakan alat penilaian terhadap kemampuan guru dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pemblajaran RPP. APKG II merupakan alat penilaian
terhadap kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan model
78
yang telah dipilih. Nilai performansi guru untuk siklus I telah mencapai 87,21. Nilai tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu minimal B atau
≥ 75. Nilai yang mencapai 87,21 menunjukkan bahwa performansi guru sudah masuk kategori sangat
baik. Meskipun performansi guru telah mencapai indikator keberhasilan, akan tetapi masih terdapat beberapa indikator yang belum mencapai nilai maksimal. Performansi
guru dapat ditingkatkan agar memperoleh nilai maksimal.
4.1.2.5 Revisi