Karakteristik Siswa SD Motivasi dan Pentingnya Motivasi Belajar

17 mencakup ranah pengetahuan, ranah afektif mencakup ranah sikap dan ranah psikomotor mencakup ranah keterampilanskill. Berdasarkan pengertian hasil belajar menurut para ahli tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari proses perubahan perilaku. Hasil belajar ini dapat berupa peningkatan intelegensi atau penguasaan suatu kompetensi yang membuat seseorang mengalami perubahan perilaku. Perubahan perilaku ini akan membedakan pengalaman seseorang sebelum dan sesudah belajar.

2.1.2 Karakteristik Siswa SD

Menurut Kurnia 2007: 21, karakteristik perkembangan siswa SD sebagai berikut: karakteristik siswa SD berada pada periode atau masa anak akhir dengan rentang usia 6-12 tahun. Karakteristik siswa SD senang bermain dalam kelompoknya dengan melakukan permainan yang konstruktif dan olahraga bergerak. Masa usia siswa SD lebih senang melakukan permainan ataupun bergerak daripada hanya diam termenung sendiri. Sementara karakteristik siswa SD berbeda dengan karakteristik orang dewasa, karena karakteristik siswa SD masih ingin menikmati permainan yang menarik dan pola gerak yang lebih tinggi dari orang dewasa. Sementara menurut Piaget dalam Rifa’i 2008: 29 menyatakan bahwa tahap perkembangan kognitif siswa SD terdapat pada tahap operasional konkret dengan rentang usia 7-11 tahun. Pada tahap operasional konkret, siswa SD mampu mengoperasikan berbagai logika, namun masih dalam bentuk benda konkret atau nyata. Pemikiran pada siswa SD belum bisa pada tahap abstrak karena usia siswa SD membutuhkan sesuatu yang nyata dan logis. 18 Berdasarkan karakteristik siswa SD menurut para ahli maka dapat disimpulkan bahwa siswa SD masih senang bermain, bergerak dan masih berpikir secara konkrit nyata. Berdasarkan karakteristik tersebut maka guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan siswa terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran.

2.1.3 Motivasi dan Pentingnya Motivasi Belajar

Slavin 1994: 152 dalam Rifa’i, 2008: 159 menyatakan bahwa motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku seseorang secara terus menerus. Sedangkan Berliner 1984 dalam Rifa’i, 2008: 159 mengibaratkan motivasi dengan mesin mobil sebagai intensitasnya, dan setir mobil sebagai pengarahnya direction. Berdasarkan pengertian motivasi dari beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan konsep yang menjelaskan alasan seseorang berprilaku dan dalam hal ini kaitanya dengan belajar, motivasi merupakan proses yang dapat memunculkan dan mendorong perilaku siswa mau belajar. Motivasi bukan hanya penting karena menjadi faktor penyebab belajar, namun juga memperlancar proses belajar dan meningkatkan hasil belajar. Guru harus mengetahui kapan siswa perlu dimotivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih menyenangkan, arus komunikasi lebih lancar, meningkatkan kreativitas dan aktivitas belajar. Pembelajaran yang diikuti oleh siswa yang termotivasi akan menjadi lebih menyenangkan. Siswa yang menyelesaikan pengalaman belajar dan menyelesaikan tugas belajar dengan perasaan termotivasi terhadap materi yang dipelajari, mereka 19 akan lebih mungkin menggunakan materi yang telah dipelajari. Hal ini juga logis untuk mengasumsikan bahwa semakin anak memiliki pengalaman belajar yang termotivasi, maka akan semakin mungkin keberhasilan penguasaan kompetensi terwujud.

2.1.4 Hakikat Menulis

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU TP 2013/2014

0 11 101

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS IV MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SDN KEDUNGOLENG 04 KEC. PAGUYANGAN KAB. BREBES

8 78 159

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Gambar Seri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Crewek Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Tahun A

1 2 18

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI PADA Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas IV SD Premulung Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 16

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI PADA Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas IV SD Premulung Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 12

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MEDIA GAMBAR SERI Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Jatipurwo Wonogi

0 0 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI MELALUI GAMBAR SERI SISWA KELAS IV SD NEGERI BAKALAN SEWON BANTUL.

0 5 153

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 KWAREN KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 3 186

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BRONGGANG KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN.

4 28 178

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PERCAKAN MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV B SD NEGERI TUKANGAN YOGYAKARTA.

0 1 95