Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. =
2 2
Sugiyono, 2010:228 dimana:
= korelasi antara variabel x dan variabel y =
− =
− Dengan  menggunakan  bantuan  SPSS  16.0,  untuk  menolak  atau  menerima
hipotesis  dibaca  nilai  signifikasi  pada  output  tabel  Model  Summary  pada  kolom Adjusted  R  Square.  Kriteria  yang  digunakan  adalah  terima  H
jika  sig  5  dan sebaliknya tolak
.
3.7.2.5 Uji Hipotesis V Paired-Sample T Test
Untuk  mengetahui  tingkat  sikap  peserta  didik  terhadap  budaya  lokal, digunakan data  yang berasal dari  tes  skala  sikap  peserta didik. Berdasarkan  langkah
diatas, untuk mengetahui tingkat sikap peserta didik terhadap budaya lokal dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1 Menentukan banyaknya pilihan jawaban beserta skornya.
Dalam penelitian ini terdapat 32 responden,  lima pilihan jawaban positif dengan skor  masing-masing  5,  4,  3,  2,  1  dan  lima  pilihan  jawaban  negatif  dengan  skor
masing-masing  1,  2,  3,  4,  5  serta  banyak  item  11  pernyataan  positif  dan  9 pernyataan negatif.
2 Menentukan skor terendah.
Skor terendah = 1 x 20 = 20. 3
Menentukan skor tertinggi. Skor tertinggi = 5 x 20 = 100.
4 Menentukan selisih skor tertinggi dan skor terendah.
Selisih = 100 – 20 = 80.
5 Menentukan interval kriteria
Nilai =
5
=
80 5
= 16 Kriteria tingkat keecemasan matematika peserta didik dapat dilihat pada Tabel 3.3
Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Sikap Peserta didik Terhadap Budaya Lokal Skor
Kriteria 20
≤ Skor 36 Sangat Rendah
36  Skor 52 Rendah
52  Skor 68 Sedang
68   Skor 84 Tinggi
84   Skor 100
Sangat Tinggi Uji  T  sampel  berpasangan  Paired-Sample  T  Test  dilakukan  untuk
mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara sikap peserta didik terhadap budaya  lokalnya  sebelum  dan  setelah  mendapat  pembelajaran  bernuansa
etnomatematika. Rumus t-test yang digunakan adalah:
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. =
Sudjana, 2005:242 dengan
= dan
2
=
2
−
2
−1
Sudjana, 2005:210
dimana: : beda tiap pasangan data
: rata-rata beda
: simpangan baku beda Hipotesis:
:  Tidak  terdapat  perbeddaan  yang  signifikan  antara  sikap  peserta  didik  terhadap budaya lokalnya sebelum mendapat pembelajaran bernuansa etnomatematika dan
setelah mendapat pembelajaran bernuansa etnomatematika. :  Terdapat  perbedaan  yang  signifikan  antara  sikap  peserta  didik  terhadap  budaya
lokalnya sebelum mendapat pembelajaran bernuansa etnomatematika dan setelah mendapat pembelajaran bernuansa etnomatematika.
Kriteria pengujian adalah terima jika
t
1 −α
dengan taraf α = 5, dan
dk = n
1
+   n
2
− 2 . Untuk harga-harga t lainnya  ditolak.
81
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian  ini  dilakukan  di  SMP  N  4  Kebumen  dengan  tujuan  untuk mengetahui  perbedaan  kemampuan  pemecahan  masalah  matematika  peserta  didik
pada  materi  keliling  dan  luas  persegi  serta  keliling  dan  luas  persegi  panjang  antara kelas  eksperimen  yaitu  kelas  VII  F  dan  kelas  kontrol  yaitu  kelas  VII  G.  Pada  kelas
eksperimen  pembelajaran  menggunakan  model  Learning  Cycle  bernuansa etnomatematika,  sedangkan  pada  kelas  kontrol  pembelajaran  menggunakan  model
ekspositori. Sampel  yang digunakan dalam penelitian  ini  berjumlah 64 peserta didik yang  terdiri  dari  32  peserta  didik    kelas  eksperimen  dan  32  peserta  didik  kelas
kontrol.
4.2 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP N 4 Kebumen tahun ajaran 20132014 dengan populasi peserta didik kelas VII sebesar  252 peserta didik.
4.2.1 Tahapan Pembelajaran pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
a. Pembelajaran pada Kelas Eksperimen
Proses  pembelajaran  pada  kelas  eksperimen  pada  materi  keliling  dan  luas persegi serta keliling dan  luas persegi  panjang  menggunakan  model  Learning  Cycle
bernuansa etnomatematika. Pembelajaran pada kelas eksperimen berlangsung selama empat  kali  pertemuan,  pada  pertemuan  pertama,  kedua,  dan  ketiga  diguanakn  untuk