3.6.3 Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta  didik  yang  pandai  berkemampuan  tinggi  dengan  peserta  didik  yang  tidak
pandai berkemampuan rendah Suharsimi, 2009:211. Rumus yang digunakan untuk menentukan daya beda soal adalah sebagai berikut:
D =
− Skor  maksimum  soal
=
− Skor  maksimum  soal
dengan: J
= jumlah peserta J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
P
A
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar P
B
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar Klasifikasi daya pembeda seperti disajikan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Kategori Daya Pembeda Besarnya
angka indeks diskriminasi
D Klasifikasi
Interpretasi
00 - 0,20 Poor
Daya pembedanya lemah, dianggap tidak memiliki
daya pembeda yang baik
0,20 – 0,40
Satisfactory Daya pembedanya cukup
sedang
0,40 – 0,70
Good Daya pembedanya baik
0,70 – 1,00
Excellent Daya pembedanya sangat
baik
Bertanda negatif
- Daya pembedanya negatif
Sumber: Arikunto, 2009: 218
Berdasarkan perhitungan diperoleh soal no 1 mempunyai daya beda jelek, no 3,6,7,8 memiliki daya  beda  baik, dan  no 2,4,5  memiliki daya  beda cukup. Untuk
lebih rincinya perhitungan daya beda soal uji coba terdapat pada Lampiran 13.
3.6.4 Taraf Kesukaran
Bilangan  yang  menunjukkan  sukar  dan  mudahnya  sesuatu  soal  disebut  indeks kesukaran  difficulty  index.  Rumus  yang  digunakan  untuk  mencari  taraf  kesukaran
soal bentuk uraian adalah:
TK = Jumlah peserta tes yang gagal menjawab benar
Jumlah peserta tes × 100
Dengan TK = Tingkat kesukaran Untuk  menginterpolasikan  tingkat  kesukaran  soal,  kriteria  yang  digunakan  sebagai
berikut:
0,00  TK  0,31 : soal sukar 0,31  TK  0,71 : soal sedang
0,71  TK  1,00 : soal mudah Arifin, 2013: 273.
Berdasarkan  hasil  perhitungan  dengan  program  Ms.  Excel  diperoleh  soal  no 1,2,3,5  memiliki  tingkat  kesukaran  mudah,  dan  soal  no  4,6,7,8  memiliki  tingkat
kesukaran  yang sedang. Untuk  lebih rincinya perhitungan tingkat kesukaran  soal uji coba terdapat pada Lampiran 13.
3.7 Teknik Analisis Data