ini, orang yang lebih ahli guru akan memberikan tugas dan bimbingan sesuai dengan kemampuan anak peserta didik.
Dengan demikian, teori Vygotsky yang penting dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan membentuk kelompok heterogen akan membantu peserta didik
untuk mentransfer pengetahuan yang dimiliki kepada peserta didik lain. Guru berperan sebagai fasilitator memberikan tugas sesuai dengan kemampuan peserta
didik dan indikator pembelajaran yang ingin dicapai. Melalui penerapan model pembelajaran Learning Cycle Bernuansa
etnomatematika, peserta didik bekerja secara berkelompok dan saling melakukan interaksi sosial untuk memecahkan masalah. Hal ini sesuai dengan teori belajar
konstruktivisme yang dikemukakan Vygotsky.
2.1.1.2 Unsur –Unsur Belajar
Menurut Gagne
1977:4 dalam Rifa’i dan Anni, 2012:68-69, belajar
merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat pelbagai unsur yang saling kait- mengait sehingga menghasilkan perubahan perilaku. Beberapa unsur yang dimaksud
adalah peserta didik, rangsangan, memori, dan respon. Keempat unsur tersebut dapat digambarkan sebagai berikut. Kegiatan belajar akan terjadi pada diri peserta didik
apabila terdapat interaksi antara rangsangan dengan isi memori, sehingga terjadi perubahan perilaku dari sebelum belajar dengan sesudah belajar. Apabila terjadi
perubahan perilaku, maka perubahan perilaku itu menjadi indikator bahwa peserta didik telah mengalami kegiatan belajar. Perubahan sikap peserta didik terhadap
kebudayaan lokal di Kebumen sebelum pembelajaran bernuansa etnomatematika dan
sesudah pembelajaran etnomatematika menjadi salah satu indikator yang harus dicapai dalam tujuan penelitian ini.
2.1.1.3 Prinsip-Prinsip Belajar.
Proses belajar merupakan hal yang penting dalam perkembangan individu. Dalam kegiatan belajar harus memperhatikan prinsip belajar, agar hasil belajar sesuai
dengan yang diharapkan. Prinsip-prinsip belajar menurut Slameto 2010: 27-28 adalah sebagai berikut:
Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar. Dalam belajar setiap peserta didik harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan
motivasi yang kuat pada peserta didik untuk mencapai tujuan instruksional. Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak
dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi belajar dengan efektif. Belajar perlu ada interaksi peserta didik dengan
lingkungannya. Sesuai hakikat belajar.
Belajar itu proses kontinu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi,
eksplorasi, dan discovery. Belajar adalah proses kontinuitas hubungan antara pengertian yang satu dangan pengertian yang lain
sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan respon yang diharapkan.
Sesuai materibahan yang harus dipelajari. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,
penyajian yang sederhana, sehingga peserta didik mudah menangkap pengertiannya. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan
tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya. Sesuai syarat keberhasilan belajar.
Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga peserta didik dapat belajar dengan tenang. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan
berkali-kali agar pengertian keterampilansikap itu mendalam pada peserta didik.
2.1.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar