Berdasarkan  hasil  yang  telah  diperoleh,  karena  kemampuan  pemecahan masalah  peserta  didik  yang  diajar  melaui  model  pembelajaran  Learning  Cycle
bernuansa  etnomatematika  mencapai  ketuntasan  individual  dan  ketuntasan  klasikal maka  dapat  disimpulkan  kemampuan  pemecahan  masalah  peserta  didik  yang  diajar
melaui  model  pembelajaran  Learning  Cycle  bernuansa  etnomatematika  mencapai ketuntasan.
4.3.5 Uji Hipotesis II Uji Ketuntasan Belajar Kelas Kontrol
Uji  ketuntasan  belajar  dilakukan  untuk  mengetahui  hasil  tes  kemampuan pemecahan  masalah  peserta  didik  yang  diajar  dengan    model  pembelajaran
ekspositori  dapat  mencapai  ketuntasan.  Hasil  tes  kemampuan  pemecahan  masalah peserta didik dikatakan mencapai ketuntasan jika mencapai ketuntasan individual dan
ketuntasan  klasikal.  Ketuntasan  individual  didasarkan  pada  Kriteria  Ketuntasan Minimal  KKM  yaitu  75  Sementara  kriteria  ketuntasan  klasikal  yaitu  persentase
peserta didik yang mencapai ketuntasan individual minimal sebesar 75. Untuk uji ketuntasan klasikal menggunakan uji proporsi satu pihak yaitu dalam
penelitian  ini  digunakan  uji  proporsi  pihak  kiri.  Hipotesis  yang  diajukan  adalah :
0,75  sedangkan
1
: 0,75.  Kriteria  yang  digunakan  yaitu  tolak  H
jika −
.  Berdasarkan  hasil  perhitungan  pada  Lampiran  23    diperoleh =  0,41  dan
dengan  α  =  5  adalah  1,64,  sehingga  − =
−1,64. Karena
− ,  maka
diterima  yang  dapat  disimpulkan  bahwa kemampuan  pemecahan  masalah  peserta  didik  yang  diajar  menggunakan  model
pembelajaran  ekspositori  telah  mencapai  ketuntasan  klasikal  yang  telah  ditentukan yaitu sebanyak 75.
Dengan demikian, tingkat kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada kelas  kontrol  yang  diajar  menggunakan  model  pembelajaran  ekspositori  telah
mencapai ketuntasan belajar.
4.3.6 Uji Hipotesis III
Uji ini dilakukan setelah pembelajaran dilakukan dengan model pembelajaran yang  berbeda  antara  kelompok  kontrol  dengan  kelompok  eksperimen.  Tes
kemampuan  pemecahan  masalah  dilakukan  pada  akhir  pembelajaran.  Tes  ini digunakan  untuk  mencari  perbandingan  kemampuan  pemecahan  masalah  antara
kelompok  kontrol  yang  diberi  pembelajaran  dengan  model  ekspositori  sedangkan kelompok  eksperimen  diberikan  pembelajaran  dengan  model  Learning  Cycle
bernuansa  etnomatematika.  Hasil  tes  kemampuan  pemecahan  masalah  disajikan dalam Tabel
4.3  sebagai berikut.
Tabel 4.3 Uji Pihak Kanan
Variabel Rata- rata
Kriteria Kelompok Kontrol
78,47 2,87
1,67 Kelas eksperimen
lebih baik dari kelas kontrol
Kelompok Eksperimen 85,41
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh = 2,87 sedangkan
yaitu
0,05;62
=  1,67.  Karena yaitu  2,87    1,67,  dengan  demikian
ditolak yang  berarti kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas eksperimen lebih  baik  daripada  kemampuan  pemecahan  masalah  peserta  didik  kelas  kontrol.
Dalam  hal  ini  dapat  dilihat  dari  data  secara  empiris  bahwa
1 2
.  Untuk  lebih rincinya perhitungan pada Lampiran 24.
4.3.7 Uji Hipotesis IV Uji Regresi