1.6 Skema Penulisan Skripsi
1.6.1 Bagian Awal
Bagian ini terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstark, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan
daftar lampiran.
1.6.2 Bagian Isi
Bagian isi merupakan bagian pokok dari skripsi yang terdiri dari 5 bab. Bab I yaitu  pendahuluan,  berisi  latar  belakang,  identifikasi  masalah,  pembatasan  masalah,
permasalahan, tujuan, manfaat, penegasan istilah dan sistematika penulisan skripsi.
Bab II yaitu Tinjauan Pustaka, berisi Landasan Teori, Kajian Penelitian yang Relevan,  Kerangka  Berpikir  dan  Hipotesis.  Tinjauan  pustaka  meliputi  Belajar  dan
Pembelajaran, Model Pembelajaran Learning Cycle, Model Pembelajaran ekspositori, Etnomatematika,  Kemampuan  Pemecahan  Masalah,  dan  Materi  persegi  dan  persegi
panjang. Bab  III  yaitu  Metode  penelitian,  berisi  pendekatan  penelitian,  populasi,
sampel, variabel penelitian, metode pengumpulan data, instrumen dan analisis data. Bab IV yaitu Hasil penelitian dan pembahasan.
Bab V yaitu Penutup, berisi simpulan hasil penelitian dan saran-saran peneliti.
1.6.2 Bagian Akhir
Bagian ini terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1  Tinjauan Tentang Belajar 2.1.1.1
Pengertian Belajar
Menurut Hamalik 2009:154 belajar merupakan perubahan tingkah laku yang relatif  mantap  berkat  latihan  dan  pengalaman.  Belajar  merupakan  ciri  khas  manusia
yang  membedakannya  dengan  binatang  maupun  tumbuhan.  Belajar  memegang peranan  penting  di  dalam  perkembangan,  kebiasaan,  sikap,  keyakinan,  tujuan,
kepribadian,  dan  bahkan  persepsi  seseorang.  Oleh  karena  itu  belajar  dapat mempengaruhi proses perkembangan psikologi seseorang. Belajar  bukan  merupakan
suatu  tujuan  tetapi  merupakan  suatu  proses  untuk  mencapai  tujuan.  Berikut  ini disajikan beberapa teori tenntang belajar menurut pandangan para ahli.
1. Teori Belajar Menurut  Bruner
Bruner Slameto, 2010:11 mengemukakan bahwa belajar tidak untuk mengubah tingkah  laku  seseorang  tetapi  untuk  mengubah  kurikulum  di  sekolah  menjadi
sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat belajar lebih banyak dan mudah. Teori belajar  Bruner  dikenal
dengan  “discovery  learning  environment”,  ialah  lingkungan dimana  peserta  didik  dapat  melakukan  eksplorasi,  penemuan-penemuan  baru  yang
belum dikenal atau pengertian  yang  mirip dengan  yang sudah diketahui. Dalam tiap lingkungan ada bermacam-macam masalah, hubungan-hubungan dan hambatan yang