74 Tabel 11. Penilaian Komoditas Tanaman Pangan Wilayah Perbatasan
Kabupaten Bengkayang.
Kriteria Penilaian Komoditas
1 2 3 4 5 6 7
Total Bobot
Keputusan 21.291 3,20
1,60 95.532 1,63 Jagung
1 5 3 1 1 1 1
13 Unggulan 6.979 2,05
1,05 17.353 1,17
Padi Ladang 2 1 4 2 2 2
2 15 Unggulan
1.556 3,49 0,24 6.056 0,22
Padi Sawah 3 3 2 5 3 5
3 24 Andalan
137 17,98
0,37 2.234
0,37 Ubi kayu
4 2 1 3 4 4 5
23 Andalan 60
0,93 0,26
56 0,90
Kacang Tanah
5 4 5 4 5 3 4
30 Andalan Sumber : Data di Olah dari Data Sekunder BPS Kabupaten Bengkayang 2002-2005.
Keterangan : 1 Luas Panen ha, 2 Kesesuaian Lahan, 3 Produktivitas tonha, 4 Keunggulan Komparatif, 5 Keunggulan Kompetitif, 6 LQ Produksi, dan 7
Peluang Pengembangan.
Komoditas unggulan kedua adalah padi ladang yang ditentukan oleh dominansi luas lahan, kesesuaian lahan, keunggulan kompetitif dan keunggulan
komparatif, komoditas diperdagangkan antar wilayah, dan keterkaitan produk ke depan tertinggi setelah jagung. Komoditas padi ladang ini menduduki urutan
kedua sebagai komoditas unggulalan di wilayah perbatasan Kabupaten Bengkayang. Sedangkan, padi sawah, ubi kayu, dan kacang tanah merupakan
komoditas andalan karena ketiganya memiliki kriteria yang tidak lebih unggul dibandingkan dengan komoditas jagung dan padi ladang, kecuali ubi kayu yang
memiliki kriteria kesesuaian lahan dan tingkat produktivitas lebih unggul daripada jagung, namun kriteria lainnya berada pada kriteria yang tidak unggul.
b.2. Komoditas Unggulan dan Andalan Tanaman Perkebunan
Komoditas unggulan dan andalan tanaman perkebunan terdiri dari lima komoditas yaitu kelapa sawit, karet, lada, kakao, dan kopi. Lima komoditas
tersebut ditetapkan berdasarkan dominasi luas lahan yang kemudian dilanjutkan dengan kriteria penilaian lainnya. Hasil analisis diperoleh tiga komoditas yang
tergolong dalam komoditas unggulan yaitu kelapa sawit, karet, dan lada, sedangkan kakao dan kopi tergolong dalam komoditas andalan. Hasil analisis
komoditas unggulan dan andalaj tanaman perkebunan seperti pada Tabel 12. Pada Tabel 12 memperlihatkan bahwa masuknya kelapa sawit sebagai
komoditas unggulan disebabkan karena memiliki kriteria luas lahan pengembangan, kesesuaian lahan, keunggulan kompetitif, dan keterkaitan
produk ke depan yang kuat, namun lemah pada kriteria keunggulan komparatif
75 dan keterkaitan produk ke depan. Demikian pula dengan komoditas karet dan
lada, komoditas lada kuat pada kriteria kesesuaian lahan, keunggulan komparatif, dan komoditas diperdagangkan antar wilayah, sedangkan karet kuat pada kriteria
luas lahan pengembangan, tingkat produktivitas, keunggulan kompetitif, dan keterkaitan produk ke depan, namun lemah pada kriteria kesesuaian lahan,
keunggulan komparatif, dan keterkaitan produk ke depan. Tabel 12. Penilaian Komoditas Tanaman Perkebunan Wilayah Perbatasan
Kabupaten Bengkayang.
Kriteria Penilaian Komoditas
1 2 3 4 5 6 7
Total Bobot
Keputusan 6.506,7 23,42
4,47 43.560 7,71 Kelapa sawit
2 2 1 3 1 4 1
14 Unggulan 9.141,0 2,10
1,87 3.804 3,18 Karet
1 3 2 5 2 5 2
20 Unggulan 1.838,0 0,56
6,72 1.064 13,69 Lada
3 1 5 1 3 1 3
17 Unggulan 418,0 0,60
2,49 119 10,99 Kakao
4 5 4 4 4 3 4
28 Andalan 316,0 1,92
6,44 108 13,37 Kopi
5 4 3 2 5 2 5
26 Andalan Sumber : Data di Olah dari Data Sekunder BPS Kabupaten Bengkayang 2002-2005.
Keterangan : 1 Luas Tanam ha, 2 Kesesuaian Lahan, 3 Produktivitas tonha, 4 Keunggulan Komparatif, 5 Keunggulan Kompetitif, 6 LQ Produksi, dan 7
Peluang Pengembangan.
Berbeda halnya dengan komoditas yang termasuk dalam komoditas andalan seperti kakao dan kopi, dimana komoditas andalan ini hampir pada
semua kriteria mengalami nilai yang relatif rendah dibandingkan dengan nilai kriteria pada komoditas unggulan.
b.3. Komoditas Unggulan dan Andalan Peternakan