Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data
40 Ledo, Seluas, Jagoi Babang, dan Siding. Selain itu data sekunder juga diperoleh
dari Bappeda, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, dan Dinas Perkebunan Propinsi Kalimantan Barat, Bakosurtanal, dan Badan Penelitian dan
Pengembangan Sumberdaya LahanPuslittanak. Adapun jenis dan sumber data secara ringkas disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Jenis, Sumber Data dan Metode Analisis Model Pengembangan
kawasan Agropolitan di Wilayah Perbatasan Kabupaten Bengkayang
No Tujuan
Khusus Jensi
Data Bentuk Data
Sumber Data
Metode Analisis
Output yang diharapkan
Primer Hasil wawancara
dan penyebaran kuisioner
01 Identifikasi
Potensi Wilayah
Perbatasan Kab.
Bengkayang Sekunder
Laporan tahunan dinasinstansi
terkait • Dinasinstan
si terkait • Responden
terpilih LQ, analisis
Unggulan dan
andalah, Spasial,
Usahatani Teridentifikasi
potensi wilayah perbatasan
Kabupaten Bengkayang
Primer Hasil wawancara
dan penyebaran kuisioner
02 Tingkat perkembang
an wilayah perbatasan
Kabupaten Bengkayang
Sekunder Laporan tahunan
dinasinstansi terkait
• Dinasinstan si terkait
• Pendapat Pakar
Analisis tipologi,
PCA, Cluster,
Skalogram, sentralitas,
AHP, ISM Diketahui tingkat
perkembangan wilayah, alternatif
pengembangan angropolitan,
kendala, kebutuhan dan lembaga
terlibat
Primer Hasil wawancara
dan penyebaran kuisioner
03 Status keberlanjutan
wilayah perbatasan
Kabupaten Bengkayang
Sekunder Laporan tahunan
dinasinstansi terkait
• Dinasinstan si terkait
• Pendapat Pakar
Multidimens ional
Scaling MDS,
Monte carlo,
Prospektif Diketahui status
keberlanjutan wilayah perbatasan
dan skenario keberlanjutan ke
depan
Primer Hasil wawancara
dan penyebaran kuisioner
04 Model pengembang
an kawasan agropolitan di
wilayah perbatasan
Kabupaten Bengkayang
Sekunder Laporan tahunan
dinasinstansi terkait
• Dinasinstan si terkait
• Pendapat Pakar
Sistem Dinamik
dengan Powersim
Terbangun model pengembangan
kawasan agropolitan di
wilayah perbatasn Kabupaten
Bengkayang