Skenario Konservatif-Pesimistik Skenario 1 STATUS KEBERLANJUTAN WILAYAH PERBATASAN KABUPATEN BENGKAYANG

178 Penyusunan skenario seperti pada tabel di atas, didasarkan atas pertimbangan kemampuan pemerintah sebagai fasilitator dalam menerapkan program rintisan pengembangan kawasan agropolitan dan alokasi waktu pelaksanaan program yaitu sekitar 5 tahun, yang selanjutnya diserahkan kepada badan pengelola kawasan agropolitan. Dengan demikian alokasi waktu pelaksanaan dapat dibagi ke dalam jangka pendek yaitu sekitar 1 – 2 tahun ke depan, jangka menengah sekitar 3 – 5 tahun ke depan, dan jangka panjang yaitu lebih dari 5 tahun ke depan. Berikut uraian setiap skrenario dan status keberlanjutan yang dapat dicapai untuk masa yang akan datang.

a. Skenario Konservatif-Pesimistik Skenario 1

Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa status keberlanjutan wilayah perbatasan untuk pengembangan kawasan agropolitan dapat ditingkatkan melalui memperbaiki faktor-faktor atribut kunci yang berpengaruh terhadap peningkatan status kawasan. Pada skenario ini, diupayakan dilakukan perbaikan- perbaikan seadanya atau dengan kata lain perbaikan yang dilakukan didasarkan pada efisiensi biaya yang dikeluarkan dapat ditekan sekecil mungkin. Beberapa atribut kunci yang diupayakan dapat diperbaiki seperti produktifitas usahatani, jenis komoditas unggulan, peningkatan sumberdaya manusia, ketersediaan basis data, dan ketersediaan peraturan perundangan kawasan agropolitan. Dengan adanya perbaikan-perbaikan atribut kunci tersebut, akan terjadi perubahan nilai skoring atribut yang diperbaiki seperti pata Tabel 33. Tabel 33. Perubahan Nilai Skoring Atribut yang Berpengaruh pada Skenarion 1 Terhadap Peningkatan Status Kawasan Agropolitan Skoring No Atribut Kunci Existing Skenario 1 1 Produktivitas usaha tani 2 3 2 Intensitas konversi lahan pertanian 3 3 3 Pencetakan sawah baru 4 Jenis komoditas unggulan 1 2 5 Kelayakan usahatani 2 2 6 Jumlah tenaga kerja pertanian 3 3 7 Harga komoditas unggulan 1 1 8 Pola hub masyarakat dlm pertanian 1 1 9 Peran masyarakat adat dalam pertanian 1 1 10 Jumlah desa pertanian 2 2 11 Jarak permukiman ke lahan usahatani 2 2 12 Standarisasi muti produk pertanian 1 1 13 Tingkat penggunaan alsintan 1 1 14 Dukungan sapras umum 15 Dukungan sapras jalan 1 179 Skoring No Atribut Kunci Existing Skenario 1 16 Ketersediaan teknologi informasi 1 1 17 Keberadaan BPP 1 1 18 Keberadaan lembaga sosial 2 2 19 Keberadaan LKM 2 2 20 Mekanisme kerjasama lintas sektoral 1 1 21 Sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah 22 Peraturan perundangan agropolitan 1 2 23 Tingkat pendidikan formal masyarakat 1 Perubahan nilai skoring beberapa atribut kunci di atas, selanjutnya dilakukan analisis Rap-BENGKAWAN untuk melihat seberapa besar peningkatan nilai indeks keberlanjutan wilayah perbatasan Kabupaten Bengkayang untuk pengembangan agropolitan. Besarnya perubahan nilai indeks berdasarkan hasil analisis Rap-BENGKAWAN, seperti pada Tabel 34 berikut. Tabel 34. Perubahan Nilai Indeks Keberlanjutan Wilayah Perbatasan Kabupaten Bengkayang untuk Pengembangan kawasan Agropolitan Berdasarkan Skenario 1. No. Dimensi Keberlanjutan Nilai Indeks Existing Nilai Indeks Skenario 1 Perbedaan 1. Ekologi 40,37 50,06 9,69 2. Ekonomi 66,54 69,94 3,40 3. Sosial-Budaya 67,06 69,99 2,93 4. Infrastruktur-Teknologi 24,49 32,70 8,21 5. Hukum-Kelembagaan 60,10 68,00 7,9 Pada tabel 34 di atas, memperlihatkan adanya peningkatan nilai indeks keberlanjutan terhadap semua dimensi. Hampir semua dimensi termasuk multidimensi memiliki nilai indeks diatas dari nilai 50 , kecuali dimensi infrastruktur dan teknologi yang masih dibawah 50 . Namun demikian, jika dilihat dari nilai indeks keberlanjutan pada semua dimensi, umumnya berada pada status cukup berkelanjutan. Hal ini berimplikasi bahwa kondisi wilayah perbatasan Kabupaten Bengkayang belum mampu mendukung sepenuhnya untuk pengembangan kawasan agropolitan. Ini disebabkan oleh upaya peningkatan nilai indeks melalui perbaikan beberapa atribut kunci belum dilaksanakan secara maksimal. Oleh karena itu upaya perbaikan atribut-atribut kunci perlu tetap dilanjutkan untuk masa yang akan datang. Tentunya dengan dukungan kebijakan yang kuat dari pemerintah secara terpadu baik pemerintah 180 pusat, pemerintah propinsi, maupun pemerintah kabupaten, sehingga wilayah perbatasan Kabupaten bengkayang statusnya meningkat menjadi berkelanjutan.

b. Skenario Moderat-Optimistik Skenario 2