3. Pendapatan yang masih harus diterima. 4. Pendapatan diterima di muka bila dicatat sebagai pendapatan.
5. Perlengkapan bila dicatat sebagai beban perlengkapan.
2.6 Kerangka Berfikir
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa yang diperoleh akibat proses pembelajaran. Hasil belajar merupakan faktor yang penting dalam proses
belajar mengajar, karena hasil belajar merupakan tolok ukur keberhasilan proses belajar mengajar. Kenyataan yang terjadi pada saat ini adalah masih rendahnya
hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar akuntansi ini juga dialami oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Dempet. Permasalahan yang sering terjadi pada siswa
dalam pembelajaran akuntansi diantaranya dikarenakan kurang aktifnya siswa dalam mengikuti pelajaran. Siswa yang jarang sekali bertanya ataupun
mengutarakan ide, walaupun guru seringkali meminta siswa menanyakan hal-hal yang belum faham. Keaktifan untuk mengerjakan soal-soal latihan pada proses
pembelajaran juga kurang dan biasanya siswa hanya menulis jawaban setelah soal selesai dikerjakan oleh guru. Permasalahan lain yang sering ditemukan pada saat ini
adalah kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Pada pembelajaran akuntansi, dominasi guru masih sangat tinggi, pengorganisasian siswa cenderung
searah serta klasikal dan guru jarang memperhatikan aktivitas siswa. Permasalahan tersebut pastinya akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
Hasil belajar juga dipengaruhi faktor-faktor yang salah satunya adalah model pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
Masih banyak guru yang memakai metode konvensional akibatnya hasil belajar
akuntansi masih rendah. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa yang masih banyak mendapatkan nilai kurang dari ketuntasan minimal.
Akuntansi merupakan pelajaran yang memadukan dua hal yaitu teori dan praktik. Seorang siswa diharuskan terlebih dahulu paham dan menguasai teori
akuntansi, setelah itu siswa dituntut untuk mempraktikkan teori yang telah dikuasainya sebagai tindakan nyata penerapan akuntansi.
Jurnal penutup dan jurnal pembalik merupakan materi yang cukup sulit dipahami oleh siswa. Hal ini karena, apabila terjadi keteledoran dalam pencatatan
tersebut akan menimbulkan pencatatan ganda pada pencatatan berikutnya sehingga siswa diharuskan untuk paham dan teliti dalam penentuan jurnal yang akan ditutup
dan jurnal yang harus dibalik. Guru lebih sering menggunakan metode ceramah dalam mengajar
akuntansi, yang sifat pembelajarannya guru sebagai pusat pembelajaran teacher centered, sehingga dalam proses pembelajaran akuntansi menjadi monoton dan
siswa cenderung jenuh yang berakibat tingkat pemahaman akuntansi kurang dan hasil belajar juga rendah. Oleh karena itu pembelajaran akuntansi perlu inovasi
yang membuat siswa lebih aktif dan lebih mudah dalam memahami pelajaran akuntansi serta lebih banyak melibatkan siswa dalam proses pembelajaran,
sehingga hasil belajar akuntansi lebih baik. Penerapan model pembelajaran di SMA Negeri 1 Dempet didominasi oleh
metode konvensional ceramah, tanya jawab, dan mengerjakan soal, penggunaan model pembelajaran yang monoton tanpa diselingi dengan penggunaan model
pembelajaran yang lain akan menyebabkan siswa menjadi bosan. Kebosanan siswa
inilah yang akan menurunkan motivasi siswa dalam belajar sehingga secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Oleh
karena itu diperlukan pembelajaran yang lebih bervariasi salah satunya dengan penerapan model pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang melatih siswa untuk dapat bekerja sama dengan siswa lainnya. Pembelajaran
kooperatif dapat dijadikan sebagai alternatif metode pembelajaran dimana siswa menjadi lebih aktif dan berpartisipasi dalam kelas. Salah satu tipe model
pembelajaran kooperatif yang terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Model pembelajaran kooperatif
tipe STAD dapat meningkatan hasil belajar siswa Karena siswa dapat lebih aktif dan berinteraksi didalam kelas membuat pembelajaran lebif efektif sehingga dari
hal ini hasil belajar siswa meningkat. Selain efektif meningkatkan hasil belajar siswa model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran
kooperatif yang paling sederhana dan mudah dilaksanakan bagi guru. Beberapa penelitian terdahulu juga telah membuktikan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe STAD mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian Wyk 2012 dengan judul “The Effects of STAD-Cooperative Learning
Methode on Student Achievement, Attitude and Motivation in Economics Education” yang didapatkan hasil berdasarkan hasil pretest dan post test yang
dilakukan sebelum dan sesudah treatment diketahui dengan diterapakannya STAD sikap siswa menjadi lebih positif, hasil belajar dan motivasi belajar siswa dalam
mengikuti pembelajaran ekonomi lebih baik.
Majoka 2010 dengan judul penelitiannya “Student Team Achievement Division STAD as an active learning strategy: Empirical Evidence from
Mathematics Classroom” diindikasikan bahwa model pembelajaran STAD lebih efektif meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan metode tradisional.
Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Kusmuriyanto dan Burhan 2009 dengan penelitian yang ber
judul “Implementasi Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Divisions STAD dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Diklat Produktif Kompetensi Mengelola Kartu Piutang” didapatkan hasil bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif Student Team Achievement
Divisions STAD dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa yaitu terbukti dengan perolehan nilai tes dari masing-masing siklus yang mengalami peningkatan.
Penelitian senada juga dilakukan oleh Lestari 2011 dengan judul “Pengembangan perangkat pembelajaran IPA SMP Berbasis Kooperatif Tipe
STAD pada tema Fotosisntesis di SMP GIKI Surabaya” juga menunjukkan hasil yang positif dalam meningkatkan aktivitas, respon dan hasil belajar siswa.
Nugroho dan Hartono 2009 dengan judu l penelitiannya “Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berorientasi Keterampilan Proses” diketahui bahwa dengan menggunakan STAD berorientasi keterampilan proses dapat
meningkatkan pemahaman dan aktivitas siswa, hal ini ditunjukkan adanya peningkatan ketuntasan klasikal, skor rata-rata dan aktivitas.
Ilmi 2010 dengan skripsinya yang berjudul “Penerapaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar
Siswa pada Pokok Bahasan Jurnal Umum Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1
Demak” yang hasilnya menunjukkan bahwa hasil pre-test presentase ketuntasan hasil belajar siswa adalah 36,84 dan pada akhir siklus I ketuntasan belajar siswa
74, pada siklus II ketuntasan belajar siswa meningkat 80 dan pada siklus III mengalami peningkatan lagi 95. Sedangkan hasil post test presentase
ketuntasannya mencapai 100. Hal ini berarti pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada bahasan pokok jurnal umum.
Kurniati 2011 dalam penelitiannya “Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Akuntansi Pokok
Bahasan Jurnal Khusus Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Batang Tahun Ajaran 20112012” dihasilkan kesimpulan terdapat perbedaan kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Rata-rata kelas eksperimen 86,70 sedangkan kelas control 80,36. Khoiriyah 2012 dengan skripsi yang berjudul “Peningkatan Aktivitas
Belajar dan Hasil Belajar Menghitung Pajak PPh dan PPnBM dengan STAD pada Siswa Kelas XI IPS 3 MAN Brebes” didapatkan hasil bahwa dengan menggunakan
STAD terjadi peningkatan aktivitas belajar ditiap siklusnya, pada siklus I prosentasenya sebesar 78 dan meningkat menjadi 85 pada siklus kedua. Untuk
nilai siswa juga terjadi peningkatan dalam tiap siklusnya, nilai awal yang rata- ratanya 61,30 pada siklus I meningkat menjadi 70,22 dan meningkat lagi pada
siklus II sebesar 75,65.
Mekanisme berpikir diatas dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 2.1 Kerangka berfikir
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Pembelajaran akuntansi pokok bahasan
jurnal penutup dan jurnal pembalik. Pre test
Model STAD Pre test
Post test Post test
Model Konvensional
Hasil Belajar Hasil Belajar
H
1
: Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD efektif dalam meningkatkan hasil belajar akuntansi
pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 20122013.
H
2 :
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD efektif meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok
bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 20122013 menjadi lebih tinggi
dibandingkan dengan
yang menggunakan
model pembelajaran
konvensional.
2.7 Hipotesis