c. Mengubah kebiasaan belajar siswa dari mendengarkanceramah diganti dengan belajar berfikir memecahkan masalah secara kelompok, hal ini merupakan
kesulitan sendiri bagi siswa. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu
nilai tambah untuk diterapkan dalam proses pembelajaran sedangkan kelemahannya merupakan tugas bagi guru untuk mengatasi kelemahan tersebut.
2.3.3 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Student Team Achievement Divisions STAD merupakan model pembelajaran yang paling sederhana dan paling baik bagi guru yang baru
menggunakan model pembelajran kooperatif. Dalam model pembelajaran STAD menurut Slavin 2010:143 terdapat lima komponen utama, yaitu presentasi kelas,
tim, kuis, skor kemajuan individu dan rekognisi tim. a. Presentasi Kelas, dalam tahap ini pertama-tama materi yang akan diajarkan
disampaikan atau diperkenalkan dalam presentasi kelas. Fase ini hampir sama dengan diskusi atau pengajaran langsung yang dipimpin oleh guru, bedanya
presentasi kelas yang dilakukan harus benar-benar berfokus pada unit STAD. b. Tim. Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang heterogen. Fungsi utama
pembentukan tim adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar serta mempersiapkan anggota tim agar mampu mengerjakan kuis
dengan baik. c. Kuis. Setelah guru selesai memaparkan materi melalui presentasi, siswa akan
mengerjakan kuis secara individual.
d. Skor Kemajuan Individual, tiap siswa dapat memberikan kontribusi poin kepada tim mereka melalui sistem skor ini.
e. Rekognisi Tim. Tim akan mendapatkan penghargaan apabila skor mereka mencapai kriteria tertentu.
Sedangkan Rusman 2012:215-216 berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif model STAD terbagi atas enam langkah, yaitu penyampaian tujuan dan
motivasi, pembagian kelompok, presentasi dari guru, kegiatan belajar dalam tim, kuis evaluasi dan penghargaan presentasi tim. Langkah-langkah pembelajaran
STAD selengkapnya seperti yang disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 2.2 Langkah-langkah Pembelajaran STAD
Langkah Kegiatan Guru
Langkah 1 Penyampaian tujuan dan motivasi
Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.
Langkah 2 Pembagian kelompok
Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa.
Langkah 3 Presentasi dari guru
Guru menyampaikan pelajaran. Langkah 4
Kegiatan belajar dalam tim Siswa belajar dalam kelompok, guru menyiapkan lembaran kerja
sebagai pedoman bagi kerja kelompok. Selama tim bekeja guru mengamati, membimbing, dan membantu bila dibutuhkan.
Langkah 5 Kuis Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari juga melakukan penilaian terhadap presentasi
hasil kerja masing-masing kelompok. Langkah 6
Penghargaan presentasi tim Guru memberikan hadiah atau penghargaan kepada masing-masing
tim sesuai dengan prestasinya.
Sumber: Rusman 2012:215-216 Fase model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang digunakan dalam
penelitian ini adalah perpaduan antara teori Slavin dengan teori yang diungkapkan
oleh Rusman, Fase pembelajaran tersebut selengkapnya seperti yang disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 2.3 Fase Pembelajaran STAD
Fase 1
Penyampaian tujuan dan motivasi
Menyampaikan tujuan
pembelajaran dan
memotivasi siswa. Fase 2 Kelompok
Siswa dibagi kedalam kelompok yang terdiri dari 5- 6 siswa.
Fase 3 Presentasi Guru menyampaikan pelajaran
Fase 4 Kuis Siswa mengerjakan kuis secara individual
Fase 5 Skor Kemajuan Individual
Skor pertama diambil dari nilai kuis siswa yang dibandingkan dengan nilai pre-test. Skor kedua
diambil dari nilai kuis pertama yang dibandingkan dengan nilai kuis kedua.
Fase 6 Rekognisi Tim Dalam tahap ini tim yang mendapatkan skor
tertinggi akan mendapatkan penghargaan.
2.4 Model Pembelajaran Konvensional Metode Ceramah