Ekologi terdiri dari Identifikasi Ekologi dan Keutuhan Ekosistem

dan Takeuchi 1991 yang mengemukakan pembelajaran seperti suatu proses spiral dari tingkat organisasi hingga antar organisasi. Stream of experience

5.7. Analisis Kuesioner

Kuesioner yang disusun digunakan untuk mengukur indikator kompetensi pengetahuan, sikap, dan perilaku pendidikan lingkungan hidup siswa IPA dan IPS meliputi aspek sosial, ekonomi, dan ekologi, yaitu: 1. Sosial terdiri dari Pemberdayaan Masyarakat, Partisipasi, Mobilisasi Sosial, Identitas Kultur Budaya, dan Pengembangan Kelembagaan. 2. Ekonomi terdiri dari Pertumbuhan, Pemerataan, Efisiensi, dan Stabilitas.

3. Ekologi terdiri dari Identifikasi Ekologi dan Keutuhan Ekosistem

Hasil analisis terhadap kuesioner menunjukkan bahwa kompetensi perilaku aspek sosial belum dapat dilaksanakan oleh siswa jurusan IPA. Hal ini ditunjukkan dengan pencapaian kompetensi siswa yang masih kurang yang berkaitan dengan aspek tersebut yaitu: 1. Partisipasi siswa untuk menjaga kebersihan sekolah. Decision Making Knowledge Creating Adaptive behavior Gambar 5.3. Siklus Pengetahuan Sense Making 2. Partisipasi siswa dalam program penghijauan yang diadakan oleh sekolah. 3. Keikutsertaan siswa untuk bersama masyarakat melakukan penghijauan. 4. Menyarankan masyarakat untuk tidak membuang limbah di sungai dan membuat sumber air dekat dengan MCK. 5. Berperan aktif dalam memecahkan masalah di masyarakat yang berkaitan dengan lingkungan hidup seperti limbah yang mencemari pemukiman penduduk. 6. Menyarankan masyarakat untuk tidak menebang pohon sebagai kayu bakar sehubungan dengan kelangkaan BBM. 7. Menyarankan masyarakat untuk menggunakan biogas. 8. Menyarankan masyarakat untuk tidak membuka usaha yang menimbulkan masalah lingkungan 9. Tanggap terhadap masalah lingkungan seperti limbah pada lokasi permukiman penduduk. Kurangnya pencapaian dalam aspek identitas kultur budaya ditunjukkan oleh rendahnya keinginan siswa untuk mengetahui kultur budaya suku-suku di Indonesia yang berkaitan dengan lingkungan hidup yang ditayangkan pada televisi. Untuk aspek sosial yang berkaitan dengan pengembangan kelembagaan, kurangnya pencapaian kompetensi ditunjukkan dengan keengganan siswa memasukkan kegiatan lingkungan hidup dalam kegiatan OSIS. Adapun aspek sosial tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Tanggungjawab semua lapisan masyarakat untuk meningkatkan kualitas lingkungan. 2. Hak dan kewajiban masyarakat yang sama untuk menjaga lingkungan. 3. Perlunya kerjasama antar lembaga untuk memperbaiki kualitas lingkungan. Kurangnya pencapaian kompetensi dalam aspek ekonomi diperlihatkan oleh kompetensi perilaku siswa yaitu kurangnya efisiensi siswa terhadap penggunaan sumberdaya yang ditunjukkan dengan keraguan siswa untuk berperilaku efisien misalnya terhadap waktu, buku, dan sumberdaya lain, seperti yang terdapat pada kuesioner yaitu: 1. Merobek lembaran buku catatan untuk membuat mainan kertas. 2. Mengikuti aksi coret-coret di lingkungan sekolah 3. Membeli barang –barang yang tidak diperlukan. 4. Membantu program pemerintah dalam meningkatkan pendapatan masyarakat 5. Mengambil makanan secukupnya Sedangkan kurangnya pencapaian kompetensi dalam aspek ekologi diperlihatkan oleh kompetensi perilaku siswa Hal ini ditunjukkan dengan perilaku yang menunjukkan keengganan untuk aktif dalam kegiatan pengelolaan sampah, air tanah, sungai dan laut, fungsi tanaman dalam mengatur siklus oksigen O 2 dan CO 2 , kesuburan tanah, fungsi keanekaragaman hayati untuk kehidupan, daya dukung, serta isu global seperti yang terdapat pada kuesioner perilaku, yaitu: 1. Penanganan sampah di ruang kelas. 2. Berpartisipasi untuk kegiatan penghijauan di sekolah dan di masyarakat. 3. Memperbaiki knalpot kendaraan pribadi yang mengeluarkan asap hitam. 4. Menyarankan teman untuk tidak membuang sampah di selokan. 5. Menyarankan warga untuk tidak membuat sumber air bersih dekat MCK. 6. Menyarankan masyarakat untuk tidak membuang limbah ke laut. 7. Menyarankan teman untuk tidak membakar limbah dari bahan plastik. 8. Memperbaiki selokan yang mengeluarkan bau. 9. Menolak usulan untuk membangun MCK di bantaran sungai. 10. Membuat ventilasi 11. Menggunakan bibit unggul hasil rekayasa genetika yang belum diteliti lebih lanjut. 12. Penebangan pohon untuk untuk menanggulangi kelangkaan BBM. 13. Pembangunan perumahan di bantaran sungai.. 14. Menyarankan pemanfaatan biogas. 15. Membuat peternakan di permukiman penduduk. Berdasarkan hasil kuesioner perilaku maka hal-hal yang belum bisa dilaksanakan oleh siswa SMA jurusan IPS adalah: 1. Menjaga kebersihan, kerapihan ruang kelas, lingkungan sekolah, dan rumah. 2. Efisiensi dalam pemanfaatan sumberdaya yang berkaitan dengan siswa seperti kertas, seragam, dan kendaraan. 3. Keikutsertaan siswa untuk bersama masyarakat melakukan penghijauan. 4. Membantu program pemerintah dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dengan cara mensosialisasikan lahan kosong. 5. Menyarankan masyarakat untuk tidak membuang limbah ke sungai dan membuat sumber air dekat dengan MCK. 6. Berperan aktif dalam memecahkan masalah di masyarakat yang berkaitan dengan lingkungan hidup seperti limbah yang mencemari pemukiman. penduduk. 7. Menyarankan masyarakat untuk tidak menebang pohon sebagai kayu bakar sehubungan dengan kelangkaan BBM. 8. Menyarankan masyarakat untuk menggunakan biogas. 9. Tidak menganjurkan membuka usaha yang menimbulkan masalah seperti limbah pada lokasi pemukiman penduduk. 10. Menyarankan untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati. 5. 8. Analisis Mata Pelajaran pada KBK 5.8.1. Mata Pelajaran Biologi