3. Dosen Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Jakarta. 4. Direktur Pendidikan dan Pengajaran YPI Al Azhar dan mempunyai latar belakang
Kepala Sekolah . 5. Kepala Bidang Kurikulum SMA Islam Al Azhar 4 dan Guru Bahasa Indonesia
6. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Negeri 77 Jakarta dan Guru Matematika.
7. Pembina KBK Tingkat Nasional, Guru Biologi dan Staf Bidang Kurikulum SMA Negeri 1 Jakarta
8. Kepala SMA Islam Al Azhar 2 Pejaten Jakarta 9. Sekretaris Komite Sekolah SMA Taruna Nusantara, Magelang.
10. Dosen Program Ilmu Lingkungan dan Ekologi Manusia, Fakultas Pascasarjana Universitas Indonesia
11. Pembina Kegiatan Lingkungan Hidup SMA DKI Jakarta 12. Wakil Kepala SMAN 81 Jakarta bidang Kurikulum
13. Dosen jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Jakarta dan Guru Biologi SMA Labschool
e. Verifikasi Model
Pada tahapan ini dilakukan verifikasi model dengan melakukan penelitian terhadap kondisi nyata di lapangan terhadap KBK dalam pelaksanaan PLH. Verifikasi
dilakukan terhadap aspek-aspek sbb: 1. Kompetensi pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang lingkungan hidup siswa SMA
dengan menggunakan kuesioner. 2 Kompetensi Guru tentang Lingkungan Hidup khususnya yang mengajar mata
pelajaran Biologi, Fisika, Kimia, Geografi, Sosiologi, Ekonomi, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Agama dengan menggunakan kuesioner.
3. Komponen Model PLH melalui KBK Verifikasi model KBK dalam Pelaksanaan PLH juga dilakukan terhadap sekolah
yang melaksanakan Kurikulum 1994 an KTSP
Siswa yang digunakan sebagai responen pada tiap sekolah adalah siswa kelas XII jurusan yaitu IPA dan IPS dengan jumlah sampel lebih besar atau sama dengan 25
dari polulasi. Sedangkan untuk responden Guru diambil masing-masing 1 orang guru untuk setiap mata pelajaran. Berdasarkan pengamatan di lapangan, terdapat 1 sampai 3
orang guru yang mengajarkan tiap mata pelajaran pada setiap sekolah. Untuk membantu dalam analisis kebijakan maka data yang berkaitan dengan kompetensi siswa diolah
dengan Metode Chaid.
3.4.2. Tahap 2
Tahap ke dua adalah pembuatan Model Kendala pelaksanaan PLH dengan metode ISM. Faktor-faktor kendala tersebut selanjutnya akan dijadikan sebagai variabel
Input Terkontrol dan Tidak Terkontrol pada Diagram Input Output. Dengan demikian variabel-variabel yang tergolong dalam Input Terkontrol dapat dikelola dalam Disain
Model Kurikulum Berwawasan Lingkungan.
3.4.3. Tahap 3
Tahap ke tiga adalah membuat model langkah strategis yang mendukung PLH dengan metode ISM sehingga dalam Desain Model Kurikulum Berwawasan Lingkungan
juga dapat diketahui langkag strategis yang dapat meningkatkan kompetensi lingkungan hidup.
3.4.4. Tahap 4
Tahap ke empat adalah membuat disain model kurikulum berwawasan lingkungan dengan metode Analisis Prospektif, disamping itu juga mengelola faktor kenala an
langkah strategis alam PLH.
3.3.5.Tahap 5
Tahap ke 5 adalah penyusunan skenario berdasarkan masukan dari para Pakar. Langkah pertama dari tahapan ini adalah menunjukkan kepada Pakar variabel-
variabel yang mempunyai pengaruh besar dan ketergantungan kecil. Selanjutnya kepada para Pakar diminta pemikirannya tentang skenario yang mungkin terjadi saat ini dan
masa mendatang. Dari pendapat Pakar disusun alternatif skenario yang optimis dapat dilaksanakan saat ini, disamping itu juga skenario-skenario yang dapat dilaksanakan
pada masa mendatang dengan output yang ideal tetapi dengan syarat kondisi tertentu.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN