Mata Pelajaran Ekonomi 8. Analisis Mata Pelajaran pada KBK 8.1. Mata Pelajaran Biologi

sains dan dan teknologi serta dampaknya, memberikan sumbangan terhadap kelangsungan perkembangan sains dan teknologi. Materi pokok mata pelajaran Fisika di SMA meliputi besaran, pengukuran dan vektor, karakteristik gerak, penerapan hukum Newton, tata surya, suhu dan kalor, cahaya, hakekat gelombang elektromagnetik, listrik dinamis. Berdasarkan Silabus Mata Pelajaran, materi pokok ditekankan pada lifeskill sebagai dasar untuk program IPA pada waktu penjurusan. Untuk kelas XI dan XII yang dipelajari adalah gerak dan analisis vektor, energi, usaha, dan daya, impils dan momenum, momentum sudut, rotasi benda tegar, fluida, teori kinetik gas, dan termodinamika. Gaya listrik dan medan listrik, medan magnet, gaya Lorentz dan induksi elektromagneti, gelombang dan bunyi, radiasi benda hitam, teori atom, relativitas, zat padat semi konduktor, radioaktif, dan jagat raya. Dalam pelaksanaan belajar mengajar sehari-hari pada umumnya guru meninggalkan aspek PLH dan kurang menyadari keterkaitan materi pelajaran dengan lingkungan hidup selain itu juga kurangnya pemahaman guru tentang pentingnya pembangunan berkelanjutan. Pendapat tersebut didukung dengan adanya guru yang mengajarkan Fisika pada sekolah yang dijadikan studi kasus beranggapan bahwa mata pelajaran Fisika sedikit kaitannya dengan lingkungan hidup. Anggapan ini berpangkal dari kurangnya penalaran guru dan kompetensi guru dalam mengaitkan lingkungan dengan materi mata pelajaran Fisika. Kurangnya perhatian Kepala Sekolah mengikutsertakan guru mata pelajaran Fisika untuk terlibat dalam PLH menambah kesenjangan antara materi fisika dan lingkungan hidup.

5.8.5. Mata Pelajaran Ekonomi

Ketetapan MPR No.IV1999 bidang Pendidikan yang menyatakan pentingnya dilakukan pembaruan Sistem Pendidikan dan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2000 tentang Otonomi Daerah maka sebagai tindak lanjutnya perlu dilakukan pembenahan kurikulum yang dapat mengakomodasikan potensi sumberdaya di masing-masing daerah. Untuk mata pelajaran Ekonomi pembenahan kurikulum yang dilakukan adalah menyangkut materi pelajaran yang menuntut agar siswa aktif merekam peristiwa ekonomi yang terjadi di lingkungan sekitar dan mengambil manfaatnya untuk kehidupan yang lebih baik Standar kompetensi mata pelajaran Ekonomi untuk kelas X adalah siswa mampu memahami hubungan kelangkaan, biaya peluang dan pengalokasian sumberdaya melalui ekonomi pasar yang didasarkan atas ketergantungan dan spesialisasi pekerjaan. Untuk kelas XI standar kompetensi adalah kemampuan memahami ekonomi pemerintahan dan kebijakan yang dilakukan berdasarkan spesialisasi dan pembagian XII adalah kemampuan memahami perekonomian Internasional, Sistem Ekonomi Indonesia, Manajemen. Wirausaha, Tenaga Kerja dan Model Pemecahan Masalah Ekonomi. Berdasarkan Silabus Mata Pelajaran Ekonomi seperti yang telah diuraikan di atas maka materi lingkungan hidup yang terkait dengan mata pelajaran Ekonomi di sekolah seharusnya dapat memberikan kompetensi pengetahuan, sikap, dan perilaku yang positif terhadap lingkungan untuk siswa. Akan tetapi hasil penelitian menunjukkan pencapaian kompetensi baru terbatas pada aspek pengetahuan dan sikap. Hal ini disebabkan karena pada umumnya guru mata pelajaran Ekonomi tidak melakukan evaluasi terhadap kompetensi perilaku lingkungan yang dikaitkan dengan materi ekonomi tetapi hanya pada kemampuan siswa melakukan psikomotorik yang mendukung pengetahuan misalnya menguraikan, mendefinisikan, menghitung, dan menganalisa. Kebijakan Kepala Sekolah yang kurang mengikutsertakan guru mata pelajaran Ekonomi dalam PLH merupakan faktor pembatas dari keberhasilan PLH yang dikaitkan dengan mata pelajaran Ekonomi. Walaupun demikian guru mata pelajaran Ekonomi yang dijadikan responden seluruhnya setuju akan pentingnya PLH, karena pengelolaan sumberdaya alam tidak terlepas dari manajemen ekonomi khususnya yang berkaitan dengan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui. 5.8.6. Mata Pelajaran Ilmu Sosial dan Kewarganegaraan Standar Kompetensi bahan kajian ilmu-ilmu Sosial dan Kewarganegaraan adalah tercapainya kompetensi memahami fakta, konsep, dan generalisasi tentang sistem sosial dan budaya dalam rangka : 1. Mengembangkan sikap kritis dalam situasi sosial sebagai akibat perbedaan yang ada di masyarakat, menentukan sikap terhadap proses perkembangan dan perubahan sosial budaya, dan menghargai keanekaragaman sosial budaya dalam kultur masyarakat. 2. Mewujudkan persatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, membiasakan untuk memenuhi norma, menegakkan hukum, dan menjalankan peraturan. Berpartisipasi dalam mewujudkan masyarakat dan pemerintahan yang demokratis, menjunjung tinggi, melaksanakan, dan menghargai HAM. Berdasarkan Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sosiologi dan Kewarganegaraan seperti yang telah diuraikan di atas maka materi lingkungan hidup yang terkait dengan mata pelajaran Sosiologi dan Kewarganegaraan di sekolah seharusnya dapat memberikan kompetensi pengetahuan, sikap, dan perilaku yang positif terhadap lingkungan. Akan tetapi hasil penelitian menunjukkan pencapaian kompetensi baru terbatas pada aspek pengetahuan dan sikap. Hal ini disebabkan karena pada umumnya guru mata pelajaran Sosiologi dan Kewarganegaraan kurang melakukan evaluasi terhadap kompetensi perilaku lingkungan yang dikaitkan dengan materi Sosiologi dan Kewarganegaraan. Walaupun demikian guru mata pelajaran Sosiologi dan Kewarganegaraan yang dijadikan responden seluruhnya setuju akan pentingnya PLH.

5.9. Model Kendala dalam PLH