Mata Pelajaran Kimia 8. Analisis Mata Pelajaran pada KBK 8.1. Mata Pelajaran Biologi

Geografi dari aspek kompetensi pengetahuan adalah mengembangkan konsep dasar Geografi yang berkaitan dengan pola keruangan dan proses-prosesnya. Mengembangkan pengetahuan sumberdaya alam, peluang dan keterbatasannya untuk dimanfaatkan. Mengembangkan konsep dasar Geografi yang berhubungan dengan lingkungan sekitar. Sikap yang ditumbuhkan adalah meningkatkan kesadaran terhadap perubahan fenomena geografi yang terjadi di lingkungan sekitar, mengembangkan sikap melindungi dan bertanggungjawab terhadap kualitas lingkungan hidup, mengembangkan sikap kepekaan terhadap pemanfaatan sumber daya, sikap toleransi terhadap perbedaan sosial dan budaya, cinta tanah air dan persatuan bangsa. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa kompetensi siswa dari pengetahuan dan sikap yang dicapai melalui pembelajaran Geografi telah mencapai ketuntasan belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat guru Geografi yang dijadikan responden bahwa pembelajaran mata pelajaran Geografi dapat memberikan bekal untuk kompetensi pengetahuan dan sikap terhadap lingkungan hidup. Tetapi kompetensi perilaku yang positif terhadap lingkungan belum mencapai ketuntasan belajar. Hal ini berkaitan dengan masih kurangnya pencaian kompetensi perilaku atau ketrampilan yang diharapkan dari mata pelajaran Geografi dalam pelaksanaan belajar mengajar di sekolah. Adapun kompetensi ketrampilan dari mata pelajaran Geografi adalah mengamati lingkungan fisik, lingkungan sosial dan lingkungan binaan, mengembangkan mengumpulkan, mencatat data dan informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan, mengembangkan analisis, sintesis, kecenderungan dan hasil dari interaksi berbagai gejala geografis. Pengamatan dalam proses belajar mengajar di sekolah menunjukkan bahwa kurangnya pencapaian kompetensi perilaku disebabkan oleh kurangnya kompetensi guru dalam memahami materi dan mendapatkan inovasi metodologi yang menarik siswa dan dukungan sekolah.

5.8.3. Mata Pelajaran Kimia

Ilmu Kimia mempunyai kedudukan yang sangat penting karena dapat menjelaskan secara mikro tingkat molekuler terhadap fenomena yang bersifat makro. Di samping itu ilmu Kimia memberi kontribusi yang penting dan berarti terhadap perkembangan ilmu terapan seperti Pertanian, Kesehatan, Perikanan, dan Teknologi. Mata pelajaran Kimia di SMA mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat, transformasi, dinamika, dan energetika zat dengan menggunakan ketrampilan dan penalaran. Salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Kimia adalah meningkatkan kesadaran tentang aplikasi sains yang bermanfaat dan merugikan masyarakat dan lingkungan, serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat. Standar kompetensi meliputi mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan kerja ilmiah, berkomunikasi ilmiah, menunjukkan kreatifitas dan memecahkan masalah, serta bersikap ilmiah. Berdasarkan Silabus Mata Pelajaran, materi pokok mata pelajaran Kimia di SMA adalah: Struktur atom, sistem periodik, ikatan kimia dan senyawa yang terbentuk, hukum dasar Kimia dan Konsep Mol, senyawa karbon, sumber pencemaran lingkungan, dampak pencemaran, dan cara pencegahan. Reaksi kimia yang dipelajari melibatkan perubahan energi, teorikinetika, kesetimbangan, sistem larutan elektrolit dan non elektrolit, larutan asam basa, pH, teori asam basa, koloid, sifat koligatif larutan, karakteristik unsur penting, kegunaan, dan bahaya yang terdapat di alam. Berdasarkan Silabus Mata Pelajaran Kimia seperti yang diuraikan di atas maka materi lingkungan hidup yang terkait dengan mata pelajaran Kimia di sekolah seharusnya dapat memberikan kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk siswa bukan hanya kognitif dan afektif seperti yang telah diperoleh. Pendapat guru mata pelajaran Kimia yang dijadikan responden terhadap kaitan Ilmu Kimia dan lingkungan hidup adalah kurangnya muatan kompetensi psikomotorik khususnya yang berkaitan dengan perilaku lingkungan. Ketidaktuntasan belajar kompetensi psikomotorik siswa disebabkan oleh faktor kompetensi guru yang kurang melatih perilaku siswa dalam kaitannya dengan kehidupan sehari-hari dengan cara memberikan contoh keterkaitan kehidupan sehari-hari lingkungan hidup dengan Ilmu Kimia. Kompetensi guru merupakan faktor kendala dalam mencari metodologi disamping pengembangan soal yang belum banyak dihubungkan dengan lingkungan hidup. Kepedulian Kepala Sekolah untuk mendukung PLH melalui Ilmu Kimia masih perlu ditingkatkan karena dalam proses belajar mengajar di sekolah PLH lebih menekannkan pada mata pelajaran Biologi. 5.8.4. Mata Pelajaran Fisika Berdasarkan Silabus Mata Pelajaran Fisika kurikulum Fisika menyediakan pengalaman belajar kepada siswa untuk memahami konsep dan proses sains. Sehingga siswa dapat menanggapi isu lokal, nasional, kawasan, dunia, sosial, ekonomi, lingkungan, dan etika. Menilai secara kritis perkembangan dalam bidang sains dan dan teknologi serta dampaknya, memberikan sumbangan terhadap kelangsungan perkembangan sains dan teknologi. Materi pokok mata pelajaran Fisika di SMA meliputi besaran, pengukuran dan vektor, karakteristik gerak, penerapan hukum Newton, tata surya, suhu dan kalor, cahaya, hakekat gelombang elektromagnetik, listrik dinamis. Berdasarkan Silabus Mata Pelajaran, materi pokok ditekankan pada lifeskill sebagai dasar untuk program IPA pada waktu penjurusan. Untuk kelas XI dan XII yang dipelajari adalah gerak dan analisis vektor, energi, usaha, dan daya, impils dan momenum, momentum sudut, rotasi benda tegar, fluida, teori kinetik gas, dan termodinamika. Gaya listrik dan medan listrik, medan magnet, gaya Lorentz dan induksi elektromagneti, gelombang dan bunyi, radiasi benda hitam, teori atom, relativitas, zat padat semi konduktor, radioaktif, dan jagat raya. Dalam pelaksanaan belajar mengajar sehari-hari pada umumnya guru meninggalkan aspek PLH dan kurang menyadari keterkaitan materi pelajaran dengan lingkungan hidup selain itu juga kurangnya pemahaman guru tentang pentingnya pembangunan berkelanjutan. Pendapat tersebut didukung dengan adanya guru yang mengajarkan Fisika pada sekolah yang dijadikan studi kasus beranggapan bahwa mata pelajaran Fisika sedikit kaitannya dengan lingkungan hidup. Anggapan ini berpangkal dari kurangnya penalaran guru dan kompetensi guru dalam mengaitkan lingkungan dengan materi mata pelajaran Fisika. Kurangnya perhatian Kepala Sekolah mengikutsertakan guru mata pelajaran Fisika untuk terlibat dalam PLH menambah kesenjangan antara materi fisika dan lingkungan hidup.

5.8.5. Mata Pelajaran Ekonomi