meliputi pengembangan sektor bahari berupa budidaya rumput laut, mutiara, tambak, dan keramba jala apung. Bagi peserta didik yang berada di sekitar kota besar
pembekalannya dapat berupa bidang industri, jasa, pelayanan kesehatan, perbengkelan, manajemen dan pemasaran, serta komputerisasi. Dengan kecakapan
hidup yang telah dibekali dari sekolah tingkat dasar hingga menengah maka siswa yang putus sekolah diharapkan dapat mempertahankan hidupnya dengan
mengembangkan potensi sumberdaya alam daerahnya yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi untuk membangun daerah tanpa merusak sumberdaya alam
yang ada. Sedangkan bagi yang melanjutkan pendidikan dapat dijadikan pengalaman belajar yang berguna pada tingkat pendidikan selanjutnya dan bekal pada waktu
terjun di masyarakat. Oleh sebab itu memperbaiki kualitas lingkungan melalui jalur pendidikan sudah saatnya diperhatikan dengan seksama.
1.2. Identifikasi Masalah
KBK diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Indonesia secara utuh termasuk kompetensi pada aspek lingkungan hidup. Timbulnya
masalah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan adanya gejala penurunan kualitas lingkungan. Umumnya masalah lingkungan disebabkan oleh
reaksi alam terhadap ulah manusia yang memanfaatkan sumberdaya alam tanpa memperhatikan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan. Upaya untuk
meningkatkan kualitas sumberdaya alam dapat berhasil jika dilakukan secara menyeluruh dari berbagai aspek tak terkecuali pendidikan. Peranan pendidikan
dalam mempersiapkan sumberdaya manusia menghadapi masalah diantaranya dari aspek Manajemen Berbasis Sekolah MBS, Sarana dan Prasarana, Pendanaan,
Sumberdaya Manusia, Program Kegiatan , Kerjasama Kelembagaan, dan Ketahanan Sekolah, demikian pula halnya dalam memberikan pembekalan tentang lingkungan
hidup. Berdasarkan adanya berbagai masalah yang dihadapi Pendidikan di
Indonesia maka masalah penelitian dibatasi pada lima hal yaitu :
1. Apakah KBK dapat memberikan bekal kompetensi siswa tentang
lingkungan hidup?
2. Apa kendala utama PLH melalui KBK ?
3. Apa langkah strategis dalam PLH ?
4. Bagaimana model Kurikulum Berwawasan Lingkungan ?
5. Bagaimana alternatif skenario pelaksanaan model Kurikulum Berwawasan
Lingkungan ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian sebelumnya maka pembekalan wawasan lingkungan bagi siswa melalui jalur pendidikan secara formal sangat diperlukan. Program pendidikan
lingkungan yang selama ini diberikan kepada siswa SMA serta upaya pendidikan lingkungan hidup masih memerlukan perhatian mengingat banyaknya kasus-kasus
perusakan lingkungan yang dilakukan oleh masyarakat secara langsung. Berpijak dari hal tersebut maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.3.1. Tujuan Umum : Membuat analisis kebijakan Kurikulum Berbasis Kompetensi tentang kompetensi
lingkungan hidup siswa, desain Model Kurikulum Berwawasan Lingkungan Sekolah Menengah Atas dan alternatif skenario implementasi model Kurikulum
Berwawasan Lingkungan. 1.3.2. Tujuan khusus :
1. Membuat analisis kebijakan KBK yang berkaitan dengan PLH
2. Menemukan kendala utama PLH melalui KBK
3. Menemukan langkah strategis dalam PLH
4. Membuat model Kurikulum Berwawasan Lingkungan
5. Membuat alternatif skenario dalam pelaksanaan Model Kurikulum Berwawasan
Lingkungan.
1. 4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu proses pembuatan model kebijakan pendidikan lingkungan yang diharapkan dapat
mengaplikasikan system thinking yang selanjutnya dapat diterapkan dalam
penyusunan kebijakan. Manfaat praktis penelitian ini adalah berupa bahan kajian dan pertimbangan Depdiknas untuk berperan serta dalam memperbaiki kualitas
lingkungan melalui Desain Model Kurikulum Berwawasan Lingkungan. Disamping itu model ini dapat juga dijadikan dasar dalam pengembangan Pendidikan
Lingkungan Hidup di Indonesia.
1.5. Kerangka Pikir Penelitian
Kebijakan Kurikulum Pendidikan Berbasis Kompetensi KBK diharapkan dapat memberikan bekal kompetensi pengetahuan kognitif, sikap afektif, dan
perilaku psikomotor kepada siswa SMA tentang lingkungan. Hal ini berkaitan dengan prinsip KBK yaitu pendidikan berbasis luas dengan memperhatikan potensi
sumberdaya alam setempat serta menekankan kecakapan berpikir rasional, kecakapan
sosial, kecakapan
akademik, dan
kecakapan vokasional.
Dengan demikian diharapkan siswa yang tidak dapat melanjutkan sekolah setelah tamat SMA maupun yang dapat melanjutkan pendidikan jika terjun di masyarakat
akan dapat menerapkan kompetensi tentang lingkungan yang dimilikinya. Untuk mengetahui sejauh mana KBK dalam pelaksanaan Pendidikan Lingkungan Hidup
PLH memberikan kompetensi lingkungan hidup diperlukan analisis kebijakan dengan melakukan penelitian terhadap kondisi nyata. Jika pelaksanaannya telah
sesuai dengan yang diharapkan maka kebijakan tersebut dapat diteruskan dan jika tidak maka perlu diambil langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menemukan faktor penting untuk meningkatkan kompetensi siswa tentang
lingkungan hidup melalui KBK 2.
Menemukan kendala utama PLH melalui KBK 3.
Menemukan langkah penting dalam PLH 4.
Membuat Model Kurikulum Berwawasan Lingkungan
5. Membuat alternatif skenario dalam pelaksanaan Model Kurikulum Berwawasan Lingkungan
Diharapkan disain Model Kurikulum Berwawasan Lingkungan dapat dijadikan rekomendasi untuk kebijakan selanjutnya sehingga dapat diaplikasikan
dengan beberapa alternatif skenario pelaksanaan. Dengan demikian penerapan Model ini akan memberikan pengaruh terhadap kompetensi lingkungan hidup siswa yang
pada akhirnya akan ikut berperan dalam memperbaiki kualitas lingkungan. Kerangka pikir penelitian ini selengkapnya disajikan pada Gambar 1.1.
1.6. Lingkup Penelitian